06

459 116 153
                                    

buat yang masih stay baca makasih ya
ikutin terus ceritanya
jangan lupa support dengan
vote, komen,& masukin library kalian ʕ•ᴥ•ʔノ♡

Happy reading  💚🌱

ーーーーーー

Satu minggu kemudian, semuanya tampak baik-baik saja. Namun, lusa Jeno akan segera pindah, sedangkan Nana dan Ara belum mengetahuinya sama sekali. Tadi pagi bunda Jeno datang ke sekolah untung saja Nana dan Ara tidak tahu dan tidak bertemu dengannya, bunda Jeno sedang mengurus kepindahan sekolah Jeno.

Sore hari ini hujan turun sangat deras, rintikan tersebut membasahi tubuh mereka bertiga saat pulang dari sekolah. Semuanya basah kuyup, karena terlalu deras Jeno dan Nana mampir dulu ke rumah Ara yang kebetulan bundanya pulang.

"Loh pada basah kuyup?" Tanya bunda Ara.

"Iya nih bun, hujannya gede banget, tapi gapapa kan rumah deket baliknya ke sini?" Ucap Nana.

Bunda tersenyum. "Ya santai aja Nana, sok-sokan pake ijin biasanya aja tanpa ijin."

"Tau nih Nana." Kata Jeno.

"Kan kali ini gua belajar jadi seksi yang benar, Jenoyaaa."

"Dahlah debat mulu cepet ganti baju pake baju abang gua masih ada ko." Kata Ara sambil menyuruh kedua sahabatnya berganti pakaian.

Nama abang Ara adalah Johnny Kharisma, sekarang bang Johnny kuliah di New York dan jarang banget pulang, mereka berkomunikasi lewat videocall atau sosial media yang lainnya.

Jeno terlihat tak seperti biasanya sore ini, ia ingin sekali memberi tahu tentang dia mau pindah ke Bandung lusa. Saking takutnya memberi tahu, Jeno mainnya selalu ke rumah Nana atau Ara, dengan memberikan alasan kalau rumahnya sedang dicat ulang, sehingga rumahnya sangat berantakan.

Nana dan Jeno berada di kamar Bang Johnny mereka rebahan di sana sedangkan Ara di dapur untuk membawa makanan ringan ke kamar Bang Johnny.

"Barang yang lu suka apaan, Na?" Tanya Jeno disamping Nana.

"Sahabat gua." Jawab Nana.

Jleb.

"Ish bego!!! Lu kira gua barang apa? Yang bener!" Ucap Jeno serius.

"Hm... Gua lagi pengen baju, kenape?"

"Kaga, tapi yang kaya gimana?" Lagi-lagi Jeno bertanya.

"Bikini, kepo banget sih lu Jen ahk!"

"Yaudah sih nanya doang!"

Tiba-tiba Ara dari bawah memanggil Nana untuk meminta bantuannya. "NANA! NA JAEMIN!!! BANTUIN GUA!!!"

"Ish rempong banget sih tu bocah!" Dumel Nana sambil pergi menghampiri Ara di dapur.

Ara bisik-bisik kepada Nana, tapi Nana hanya ngangguk-ngangguk saja. Kemudian Nana pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil sebentar, sementara itu Ara pergi ke kamar Bang Johnny dengan membawa beberapa makanan ringan ditangannya.

"Main game mulu, bosen gua liatnya!" Celetuk Ara membuka pembicaraan.

"Namanya juga hobi, dih." Kata Jeno yang sedang fokus.

"Yhaaa!!! Lu sih, Ra. Kalah nih gua ahk!!!" Jeno malah ribut-ribut sendiri sedangkan Ara menahan senyum nervousnya di depan Jeno.

"Lu aja yang bego mainnya!" Jawab Ara tak mau kalah.

ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang