Vote dan komen please :) 💚
"Not my bussiness."
Seketika Ara pergi saja dari hadapan Hyunjin dengan mempercepat langkahnya. Ia masih marah atas segalanya bukan hanya pada Nana saja dan Hyunjin, tapi keadaan ini yang membuatnya sulit untuk berpikir dengan kepala dingin. Apalagi Ara juga ceroboh dalam mengambil keputusan, dirinya sama sekali labil dan tak karuan jika diminta untuk mengambil suatu pilihan.
Hyunjin kembali ke kelas, sebenarnya ada rasa bersyukur dalam dirinya terhadap apa yang terjadi kemarin itu, Heejin kembali memihaknya. Sesuai rencana. Dan ditambah lagi pertengkaran Nana dengannya tidak ada yang ikut campur dari pihak kesiswaan maupun yang lainnya. Jadi mereka tidak perlu repot-repot menerima sanksi.
Tapi, dari lubuk hati yang paling dalam Hyunjin merasa bersalah atas tindakan selama ini pada Nana yang sudah berlebihan. Sehingga, hatinya merasa tak tenang.
"Hyun?" Panggil Heejin yang baru tiba disampingnya.
Hyunjin menoleh padanya dan tersenyum tipis. Kemudian Heejin juga ikut tersenyum padanya, "lukanya udah mendingan?" Tanyanya.
"Udah ga terlalu sakit, ini ga begitu parah ko." Jawab Hyunjin.
Heejin menghela nafas lega, tapi ia teringat kejadian kemarin. "Kemarin itu hari yang jahat, tapi aku lakuin ini demi kita."
"Hm... Sebenernya, aku ada rasa bersalah sama Nana."
Heejin mengernyitkan dahinya, "kamu masih ga enak sama dia?"
"Gimana pun juga dia sahabatnya Ara," kata Hyunjin.
"Kok kamu malah inget-inget cewek itu lagi? Kamu masih sayang dia?"
"Hm... Bukan gitu, aku juga masih punya sifat kemanusiaan sebagai manusia, jadi wajar aja aku khawatir." Jelas Hyunjin sambil menyisir rambut dengan jarinya.
"Kamu mau minta maaf?"
Hyunjin hanya mengangguk.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Adik kelas menatapnya dengan sangat gemas dan sumringah ya, bagaimana tidak? Laki-laki ituㅡ Jeno, menampakkan senyumannya ketika namanya dipanggil-panggil dan disapa. Matanya melengkung indah, huh... Bahkan adik kelas saja bisa ternganga cukup dengan lirikannya itu.
"Dek, kamu liat Kak Ara, gak?" Jeno menanyakan Ara pada adik kelas yang sedari tadi menataonya kegirangan.
Dengan sangat terkejut dan excited adik kelas itu menjawab, "tadi dia lewat sini terus naik ke rooftop multimedia, kak!"
Jeno tersenyum manis, "oh, kalo gitu makasih ya!"
Jeno berjalan menaiki anak tangga, untuk menyusul Ara yang katanya berada di rooftop gedung multimedia itu. Dia hanya cemas jika nantinya terjadi sesuatu pada Ara, jelas dia akan tersambar petir dari Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴ
Fanfiction𝐻𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑔𝑢𝑒 𝑗𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑙𝑢? 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎�...