23

301 62 184
                                    

Vote dan komen please :) 💚

"Not my bussiness."

Seketika Ara pergi saja dari hadapan Hyunjin dengan mempercepat langkahnya. Ia masih marah atas segalanya bukan hanya pada Nana saja dan Hyunjin, tapi keadaan ini yang membuatnya sulit untuk berpikir dengan kepala dingin. Apalagi Ara juga ceroboh dalam mengambil keputusan, dirinya sama sekali labil dan tak karuan jika diminta untuk mengambil suatu pilihan.

Hyunjin kembali ke kelas, sebenarnya ada rasa bersyukur dalam dirinya terhadap apa yang terjadi kemarin itu, Heejin kembali memihaknya. Sesuai rencana. Dan ditambah lagi pertengkaran Nana dengannya tidak ada yang ikut campur dari pihak kesiswaan maupun yang lainnya. Jadi mereka tidak perlu repot-repot menerima sanksi.

Tapi, dari lubuk hati yang paling dalam Hyunjin merasa bersalah atas tindakan selama ini pada Nana yang sudah berlebihan. Sehingga, hatinya merasa tak tenang.

"Hyun?" Panggil Heejin yang baru tiba disampingnya.

Hyunjin menoleh padanya dan tersenyum tipis. Kemudian Heejin juga ikut tersenyum padanya, "lukanya udah mendingan?" Tanyanya.

"Udah ga terlalu sakit, ini ga begitu parah ko." Jawab Hyunjin.

Heejin menghela nafas lega, tapi ia teringat kejadian kemarin. "Kemarin itu hari yang jahat, tapi aku lakuin ini demi kita."

"Hm... Sebenernya, aku ada rasa bersalah sama Nana."

Heejin mengernyitkan dahinya, "kamu masih ga enak sama dia?"

"Gimana pun juga dia sahabatnya Ara," kata Hyunjin.

"Kok kamu malah inget-inget cewek itu lagi? Kamu masih sayang dia?"

"Hm... Bukan gitu, aku juga masih punya sifat kemanusiaan sebagai manusia, jadi wajar aja aku khawatir." Jelas Hyunjin sambil menyisir rambut dengan jarinya.

"Kamu mau minta maaf?"

Hyunjin hanya mengangguk.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Adik kelas menatapnya dengan sangat gemas dan sumringah ya, bagaimana tidak? Laki-laki ituㅡ Jeno, menampakkan senyumannya ketika namanya dipanggil-panggil dan disapa. Matanya melengkung indah, huh... Bahkan adik kelas saja bisa ternganga cukup dengan lirikannya itu.

"Dek, kamu liat Kak Ara, gak?" Jeno menanyakan Ara pada adik kelas yang sedari tadi menataonya kegirangan.

Dengan sangat terkejut dan excited adik kelas itu menjawab, "tadi dia lewat sini terus naik ke rooftop multimedia, kak!"

Jeno tersenyum manis, "oh, kalo gitu makasih ya!"

Jeno berjalan menaiki anak tangga, untuk menyusul Ara yang katanya berada di rooftop gedung multimedia itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berjalan menaiki anak tangga, untuk menyusul Ara yang katanya berada di rooftop gedung multimedia itu. Dia hanya cemas jika nantinya terjadi sesuatu pada Ara, jelas dia akan tersambar petir dari Nana.

ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang