Diperingatkan jarinya klik vote dulu yak!
jangan pelit manteman💚♡ 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 ♡
Setelah memasak beberapa makanan mereka berkumpul dan makan bersama. Sedangkan di bawah ada bunda Ara, bunda Nana dan juga bunda Jeno yang sedang berbincang-bincang layaknya sedang membicarakan suatu konsep untuk anaknya, namun memang hal kumpul-kumpul seperti ini sudah biasa dilakukan para ibunda.
"Bunda lu pada ada di bawah noh," ucap Ara.
"Ngapain dah?" Tanya Nana.
Ara menaikkan bahunya, kemudian lanjut memakan ramen.
"Palingan juga ngerumpi, biasalah ibu-ibu," cakap Jeno di sana sambil merobek donatnya menjadi dua bagian lalu memberikan satunya pada Maya.
"Iya sih, siapa tau ngomongin pernikahan kita, Ra?"
Ara menatap Nana jahil, "aww, mau nikah!!!"
Nana tersenyum, "nanti kita bilang ke bunda ya? Ehehe"
Jeno dengan Maya hanya memasang wajah cringe saat mendengar Ara dan Nana yang sangat lebay.
"Sekolah dulu bambang!" Sahut Jeno.
"Bilang aja iri lu!!! Sono menikah sama Maya weh!!!" Balas Nana sambil merangkul Ara seakan tidak boleh direbut.
Jeno menatap jijik keduanya, "hih! Siapa juga ya, May? Bisa aja besok kita yang nikah ya!"
Maya mengangguk semangat, "bener, auto ke KUA kita, Jen."
"Yaudah, sih!" Kata Nana nyebelin.
"Ya, yaudah bangke!" Timpal Jeno ngegas.
Nana menatapnya sinis, "NGEGAS TERUS ASU!"
"BERISIK!!! MAU GUE BANJUR LO PADA PAKE KUAH RAMEN, HAH?!" Teriak Ara sambil mengangkat mangkuk yang berisi kuah ramen yang berwarna merah pekat.
Maya tertawa melihat ketiganya yang begitu konyol, sehingga author juga berpikir yang normal disana hanyalah Maya seorang diri. Sisanya memiliki otak sedikit miring.
"Aku pulang duluan ya," kata Maya sambil membuka pagar depan rumah Ara, ia diantar Jeno kedepan. Karena gojek yang sudah dipesannya sudah datang.
Jeno tersenyum, "iya, maaf aku ga anter, gak bawa motor soalnya."
"Ga apa-apa ko"
"Yaudah, hati-hati di jalan, kalau udah sampe chat aku," kata Jeno.
"Iya, bye~"
Maya memakai helm yang sudah diberikan oleh abang gojek tersebut, lalu langsung saja naik ke motornya. Ia melambaikan tangan pada Jeno sambil tersenyum begitu pula Jeno padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴ
Fanfiction𝐻𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑔𝑢𝑒 𝑗𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑙𝑢? 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎�...