Pagi ini aku ingin sedikit bangun terlambat deh. Tapi mamaku pasti mengomel kesana kesini tau anak gadisnya bangun terlambat.
Aku buka HP ku dan menemukan chat dari Eci memberikan nomor HP teman dari pacarnya yang dibawa main kesini semalam. Oh, lalu ini chat siapa nomor baru ? aku penasaran sekali, ku buka atau ku abaikan saja ya ? Karena tak mengenal nomornya.
Buka aja deh.Ternyata teman pacarnya Eci, dia memperkenalkan diri di dalam chat whatsapp ku. Namanya Rama. Sebelum aku chat, dia sudah terlebih dulu memberiku pesan. Sungguh dia tau kalau aku tak mungkin menghubunginya terlebih dulu. Ya, kan aku cewek, malu ah.
Kami pun mulai akrab. Disaat hari minggu aku tak kemana-mana, sibuk membalas chat Rama yang baru ku kenal ini, dia asyik sekali dan nyambung. Aku pun semakin merasa nyaman dengan dia, dia mengirim beberapa fotonya. Aku pun juga mengirim beberapa fotoku. Rama nampak tertarik denganku, entah karena aku seorang penari atau karena obrolan kami yang nyambung tadi. Semoga saja karena hati.
=======
Hari ini sudah Senin. Aku sampai di tempat praktek kerja pukul 7.05 , Sari lebih dulu datang. Dia mengajakku sarapan di depan kantor karena ada warung nasi pecel disana. Aku lapar sekali, karena baru pertama praktek kerja, aku jadi semangat dan melupakan sarapanku.
Setelah jam masuk, pendamping membagi kelompok, aku dengan Sari tentunya. Karena pendamping memberikan bidang sesuai dengan jurusan kami. Aku dan Sari sudah diruangan pak Edi. Pak Edi membimbing kami memulai aktifitas pertama kami, saat ini kami belum diberikan banyak tugas, hanya memfotocopy berkas saja. Setelah selesai, kami santai dengan bermain komputer.
Aku bercerita pada Sari.
"Sar, aku punya kenalan nih, pacar Eci yang memberikan nomorku pada temannya. Namanya Rama. Dia sudah lulus tahun lalu. Menurut kamu gimana?"
"Apanya?" Sari tidak fokus.
"Aduh nona.. ini loh, fotonya Rama. Menurut kamu gimana?"
"Iya lumayan cocok sama kamu,La. Kenapa gitu?" Sari heran.
"Semalam kami ngobrol di whatsapp, dia sedang di gereja. Aku kira, dia muslim seperti kita, Sar"
"Oh maksud kamu gitu? ya siapa tau jodohmu, La. Mungkin bisa jadi muallaf kan kalau kalian serius sampai menikah?" Sari menenangkanku
"Ah, mikir nikah ? ini aja baru kelas 3 . Aku mau bekerja dulu lah"
Aku ingin menyenangkan dan membuktikan pada mama dan papa ku, aku yang dilatih mandiri, aku harus bisa menabung sendiri supaya kelak waktu nikah gak nyusahin dompet mereka.
"Yaelah, Lala..!!! Berdoa supaya awet gitu sama Rama, sampai nikah. maksud aku gitu"
Rama memang manis dan baik. Semoga saja dia memang berjodoh denganku. Dia yang mencuri hatiku, oh Tuhan..!!! Apa aku mulai menyukai Rama ?
"Lala.. nglamun aja, hp kamu bunyi tuh !" Sari menyadarkan lamunanku.
"Oh.. halo.. iya Rama, ada apa?" jawabku di telepon.
"Nanti jam istirahatmu, aku ke tempat praktek kamu ya. Boleh kan?" tanya Rama.
"Oh, mau apa?" tanyaku.
"Mau ngajak kamu makan siang. Cari tempat terdekat deh supaya nggak telat baliknya kesitu" Rama memohon.
Aduh. gimana nih.. aku grogi banget ketemu Rama , kenapa harus pakai seragam pula ? belum dandan, mana gak bawa bedak. Malu.
"Heii.. kok diem?" Rama menunggu jawabanku.
"Oh iya deh, boleh. Jam 1 ya kutunggu samping gerbang. Bye"
Setelah telfon kututup. Aku nampak pucat. Lebih baik aku rileks aja lah daripada grogi gini, lagian cuma makan siang. Kenapa harus pakai bedak ?
=======
Saat jam istirahatku. Rama sudah didepan. Aku segera menemuinya dan duduk di motor nya. Rama mengajakku makan siang di cafe dekat sini. Aku pun memesan kentang goreng dan jus alpukat. Ringan tapi mengenyangkan. Daripada makan nasi disaat baru ketemu, rasanya malu jika Rama tau aku sedang lapar sekali.
"La, kamu kok pesen kentang ? nggak mau makan nasi ? kan ada menu nya" Rama menyodorkan ku menu cafe itu, aku pun tersenyun malu.
"Lagi mau ngemil aja, Ram. Kamu juga nggak makan nasi ?" tanyaku.
"Aku terbiasa sarapan jam 10 pagi. Jadi masih kenyang jam segini. Nanti makan lagi jam 3"
"Ohh..iya deh" Aku masih kikuk karena lama nggak pernah dekat dg cowok.
"Lala, kamu sedang mikir apa?" tanya Rama padaku.
"Enggak" aku menggeleng tanda baik baik saja
"Kamu mau jadi bagian hidupku ? oh maksudku, maaf.. Tapi, ini terlalu cepat. Apa kamu mau ?" Rama terlihat cool dan matanya seakan membuatku harus menjawab YA.
"Haii.. kamu kenapa ?" tanya Rama lagi.
"Tapi, kamu serius ? Aku mau asal kamu serius, tidak main-main" Ah apasih. Aku langsung nerima, tapi dengan bingung masih menjawab tapi tapi segala. Dasar, Lala !!
"Iya serius, La. Kurasa kita cocok, aku gak masalah kita beda keyakinan. Kelak pasti kita bisa bersama selamanya dg izin Tuhan" Rama begitu lembut.
Aku hanya mengangguk tanda IYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRIMAN ( TAMAT )
HorrorCerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Ada beberapa part yang bukan merupakan kisah nyata, hanya pendukung saja supaya alurnya lebih panjang. Kisah ini perpaduan antara persahabatan, cinta, dan makhluk ghaib. Latar cerita ini...