Ingat..
Jangan sekali kali bersekutu dengan iblis, tipudaya nya menyesatkan..
Jangan terbuai akan janji mereka..
Atau kamu akan menerima konsekuensinya !***
Sore ini, Lala merasa harus melakukan sesuatu untuk mengobati rasa penasarannya. Lala memikirkan cara untuk menyelinap kedalam rumah Dillah mencari tau sesuatu yang menyebabkan Dillah dan Ayahnya meninggal.
Hari ini ada acara tahlil kirim doa untuk mendoakan Dillah dan Ayahnya. Lala ingin mengajak Eci untuk membantu kegiatan di dapur, yang tentu ada maksud dan tujuan mereka ada disana. Lala segera menjemput Eci sore ini juga.
Sesampai di rumah si mbah Eci, Lala pamit mengajak Eci untuk membantu di rumah mamanya Dillah. Si mbah menyetujui karena si mbah tau, Dillah adalah anak yang baik. Tentu Eci diijinkan membantu disana. Mereka berdua segera pergi menuju kediaman Dillah.
Sesampainya disana, mereka berdua bersalaman dengan paman Alim yang kebetulan sedang di depan rumah menyirami halaman supaya sejuk. Mereka berdua disambut kurang hangat dan sepertinya paman Alim sedikit tidak ingin diganggu. Mungkin karena sedang banyak pekerjaan. Jadi mereka berdua memita ijin untuk langsung menemui mama Dillah di dalam.
Setelah mereka berdua di dapur, memang tidak banyak yang dikerjakan karena semua makanan sudah disiapkan oleh catering. Lala dan Eci yang berharap bisa membantu, kali ini hanya bisa saling bertatap menebar senyum malu.
Namun mamanya Dillah meminta mereka untuk duduk bersantai sambil menunggu ada karyawan catering yang mengantarkan makanan. Nanti mereka akan membantu membawa banyak makanan masuk ke dalam rumah.
Lala duduk di kursi samping rumah Dillah. Dia terlihat membuka tas kecilnya yang. Yang dia bawa adalah tasbih pemberian mbah Karim saat dulu mereka ditolong, dan dia juga membawa al-qur'an kecil beserta korek api. Eci keheranan dengan benda yang dibawa Lala, "kenapa membawa tasbih jika yang tahlil adalah orang laki-laki ?" gumam Eci dalam hati.
Disaat Lala mengambil tasbih dan mengucapkan istighfar, tiba-tiba di depannya muncul sosok qorin Dillah bersama Ayahnya. Lala kaget bukan main, namun dia hanya bisa terpaku seperti patung dan keringat di dahinya menetes. Meskipun dia tak bisa berteriak maupun bergerak sedikitpun. Kedua qorin tersebut hanya memandangi Lala yang terlihat shock.
Lala melihat mereka berdua dengan mata sayu, ada lingkaran hitam dipinggir mata mereka. Juga wajah yang sangat pucat. Diantara mereka, Dillah sepertinya ingin mengucapkan sesuatu pada Lala. Karena benda yang dibawa Lala saat ini, mampu membuat Lala melihat makhluk halus, meski tidak semuanya menampakkan diri mereka.
Dillah mulai menggerakkan bibirnya,"Lala, kamu jangan takut ya.. aku mau minta tolong.. tapi jangan teriak dan jangan beritau siapapun.." itu kalimat pertama yang Lala dengar. Lala hanya diam tak menjawab, dia merasa ini hanyalah halusinasi saja.
"Lala.. kami bener-bener mau minta tolong!" ucap qorin Ayahnya Dillah.
Kemudian Lala mengangguk pelan, lalu menoleh melihat Eci yang sibuk membuka facebook. Lala tak ingin bersuara supaya tidak terlihat seperti orang tidak waras yang bicara sendiri.
Tanpa Lala sadari, dia pun seperti terbawa pada kejadian sebelum Dillah dan Ayahnya meninggal. Kejadian saat Dillah dan Ayahnya meninggal dunia dengan cara yang sangat buruk. Lala masih berfikir, kenapa dia berada di dimensi ini ? Untuk apa ? Lalu kejadian itu terlintas seakan nyata ada di depan Lala. Lala hanya bisa mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRIMAN ( TAMAT )
HorrorCerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Ada beberapa part yang bukan merupakan kisah nyata, hanya pendukung saja supaya alurnya lebih panjang. Kisah ini perpaduan antara persahabatan, cinta, dan makhluk ghaib. Latar cerita ini...