Andi

2.3K 208 3
                                    

Kemana cincin Lala melayang ?

Cahaya cincin membawa mereka semua menuju Pohon mangga yang tinggi dan rimbun.
Dibalik pohon itulah, cincin itu berhenti dan melayang diatas seseorang yang sedang pingsan dengan di ikat di pohon. Mulutnya di sumpal kain, Matanya di tutup dengan kain juga.

Siapa dia ?

"Coba deh kita ikuti kemana cincin itu!" Ajak mas Ju.

"Tapi mas, kalau disana ada apa-apa, gimana ?" tanya Ayu.

"Kalian semua pegang pisau masing-masing ya, dan kaca ini. Jika manusia, todong dulu sebelum menyerang. Jika hantu, arahkan kaca ini" Perintah mas Ju sambil berjalan mengendap-endap menuju pohon mangga itu.

"Sssttt... Jangan berisik dong...!" Celoteh Ayu.

"Ini nih bau banget, siapa sih yang kentut ?" tanya Ana.

"Aku ( sambil nyengir ) Gak tahan nih.. Maaf ya, hehehehe" kata Lala malu-malu meong.

"Dasar kamprettt...!!!" Umpat Ayu.

"Udah-udah, ayok!" ajak mas Ju mendamaikan mereka.

Mereka pun berhenti mendapati cahaya yang berhenti diatas seseorang yang tengah di ikat. Awalnya mereka takut jika itu adalah jebakan. Kalau mereka orang yang juga tersesat, bahaya jika gak di tolong.

"mas Ju aja yang bukain, tapi buka penutup mulut sama mata aja. Yang lain belakangan. Semisal ini jebakan, kita nggak salah karena belum bukain ikatan badannya." kata si Lala.

"Wahh.. betul juga" Ayu pun membenarkan.

Setelah mas Ju membuka penutup mata dan mulut, mereka terkaget melihat seseorang yang mereka kenal.

"Andi ??"

Serempak Ayu dan Lala menyebut nama pemuda itu. Ya, namanya Andi. Salah satu adik kelas yang sempat diperingatkan Ayu ketika memakai toilet di sekolah mereka waktu acara persami lalu. Lala mengenalnya karena Andi juga seorang yang menyukai musik band.
Ayu mengenalnya, karena Andi anggota PMR yang diundang dalam acara itu.

"Eh dia pingsan, kita bangunin dulu gih. Minyak anginnya mana ?" minta Ana.

"Eh coba deh, senter dong.. Masa iya si Andi ? Lalu ngapain dia disini ?" tanya Ayu.

Lala memberikan senternya. Karena cahaya cincin tak begitu menerangi wajah pemuda itu. Setelah memberikan senter, Lala mengambil cincin itu kembali.

"Eh beneran Andi, kepalanya bekas kena pukul. Lihat nih mulutnya juga memar gini. Kasih p3k cepet!!" Kata Ayu meminta pada Ana.

"Yuk diobatin, setelah sadar nanti kita tanyai. Tapi jangan dibuka dulu ikatannya. Takutnya dia dijadikan jebakan disini" kata Lala.

Ayu mengangguk dan mengobati luka Andi.

Setelah Andi sadar. Dia merasa pusing sekali. sesekali dia menebar pandangan yang masih kabur. Lalu dia kaget mendapati ada 3 cewek dan 1 cowok di depan mereka. Andi seperti ketakutan. Dia meminta dilepaskan dan ingin pergi dari tempat ini.

"Lepas mbakk... Mbak Ayu kenapa disini ? Mbak Ayu sengaja mau mencelakaiku ? Lepass mbakk.. Aku tau salahku karna pakai toilet yang mbak maksud, tapi nggak gini juga lahh..." kata Andi sambil memberontak.

Ayu pun menjawab dengan cerewetnya
"Apa kamu bilang ? Eh asal kamu tau ya, kita disini nemuin kamu tau gak ?! Kita lagi bantuin Lala nyari seseorang, gak sengaja lihat kamu, mangkanya kita samperin. Eehh.. ditolongin malah nyalahin !!" Ngomel lah kesana kesini sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya maaf mbak, lepasin dulu lah" Mohon Andi dengan menunduk.

Mas Ju melepas ikatan Andi dengan pisau yang dibawanya. Sedangkan yang lain meletakkan pisau di tas mereka masing-masing.

KIRIMAN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang