Sesampainya mereka di sekolah. Lala mengambil motornya di parkiran. kemudian dia mendapatkan pesan dari Rama.
"Lala, jika kamu masih mau selamat. Temui aku di rumahku sekarang"
Lala tak menghiraukan pesan Rama.
Dia memberitahukan pesan Rama pada kedua teman baiknya itu."Oh ya La, kita buat siasat aja. Kita tunggu Rama balas pesan kamu sambil kita berangkat ke daerah sekitar rumah Rama. Bisa jadi dia mau menemui pamannya karena kamu gak menggubris Whatsapp Rama, gimana menurut kamu ?" Tawar Ana.
Lala sebenarnya lelah. Dia ingin pulang dan beristirahat. Tapi Ana benar, lebih cepat lebih baik. Hari ini saja langsung dimulai pengintaian Rama.
"Iya An, kita beli perbekalan dulu sebelum kesana. Takutnya kalau beneran Rama ke rumah pamannya yang jauh, kita gak punya makanan, kelaperan gimana coba ? Aku gak mau nanti si Ayu tambah kurus sepertiku" Canda Lala sambil mencolek pipi Ayu.
Ayu yang daritadi sibuk main HP, cuma noleh gak ngerti apa-apa kenapa kedua temannya menertawakannya.
"Kita numpang mandi di rumah Ayu aja gimana ? kan paling deket dari sekolah" Ajak Lala.
"Yaudah yuk.. keburu siang" kata Ayu.
Setelah semua siap, mereka ke swalayan membeli roti 1 tas ransel milik Ayu. Meski penuh, tpi enteng lah.
Lalu, tas Ana di isi air mineral dan P3k.
Dan tas Lala di isi senter, korek, bahan bakar, Kompas, kertas bendera merah putih,mukena, bolpoin dan kertas.Kali ini mereka ingin naik mobil milik kakaknya Ayu. Tapi yang mengemudikan bukan diantara mereka, mereka kakaknya Ana. Mas Ju, masih ingat ?
Ya, mas Ju yang mendoakan kalung Lala sampai hancur. Mas Ju ingin menemani adiknya karena ini sangat berbahaya jika adiknya berangkat tanpa dia.
Bbrrrrmmmm....
Mereka pun berangkat menuju pom bensin di sebelah selatan gang rumah Rama.
=========
Rama mengirim pesan lagi.
"Kamu kesini nggak ? Cepatlah.. aku mau bicara sesuatu yang bisa menyelamatkanmu Lala. Pamanku sekarang memintaku menemuinya. Sebelum aku berangkat. Kemarilah sebentar!"
Lala tersenyum lebar.
Rencannya dengan teman-teman berhasil. Rama memang akan ke rumah pamannya.Baiknya tidak usah dihiraukan saja pesan Rama.
Di intai dari sini saja. Rama akan keluar dari gang rumah, tentu akan terlihat dari sini.15 menit kemudian
"Kamu keras kepala, Lala ! Ditolong malah gak mau. Yasudah jika nanti kamu celaka, jangan salahkan aku. Aku pergi dulu"
Begitu isi pesan Rama yang terakhir.
Entah Rama berniat menyelamatkan Lala, atau justru ingin menjebak Lala. Sebaiknya tidak usah diperdulikan. Biarkan Lala melakukan rencana yang sudah disusun rapi dengan teman-temannya.10 menit kemudian
Keluarlah motor Rama dari gang. Dia memakai jaket kulit warna hitam dan celana jeans hitam. Sepertinya dia menuju pom sebelum berangkat, mereka semua menunduk supaya tak terlihat oleh Rama.
Setelah Rama mengisi bensin, Rama menuju toilet. Lalu ada seorang kakek mengetuk kaca mobil kami.
"Nak... " ucap kakek itu.
Lala yang membuka kaca mobil di sebelah kanan.
"Nak.. jika kamu mau selamat, bawa ini bersamamu" kakek memberikan sebuah cincin titanium putih yang pas di jari manis Lala.

KAMU SEDANG MEMBACA
KIRIMAN ( TAMAT )
HorrorCerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Ada beberapa part yang bukan merupakan kisah nyata, hanya pendukung saja supaya alurnya lebih panjang. Kisah ini perpaduan antara persahabatan, cinta, dan makhluk ghaib. Latar cerita ini...