Rama 2

2.7K 233 10
                                    

Hari ini mendung. Sepertinya aku harus segera bergegas berangkat supaya tak kehujanan dijalan. Maklum lah, naik roda 2 selalu ribet kalau harus pakai jas hujan ditengah jalan. Males aja rasanya.

Aku pun bersiap.

=========

Di kantor tempat praktek.

Akhirnya aku sampai juga, untung saja tidak hujan. Sebenarnya aku masih terbayang kakek semalam yang di mimpi ku, kalau dia kakek ku, setidaknya Papa ku menceritakan sesuatu padaku jika ada sosok yang melindungiku. Tapi kan tidak pernah cerita. Mungkin hanya kembang tidur. Jangan begitu percaya ah.

Hari ini tak ada tugas berat dari pak Edi. Aku santai sekali dari pagi hingga sore hari. Kini saatnya aku pulang dan harus segera bersiap. Sebentar lagi Rama pasti menjemputku di rumah.

Aku bergegas mengambil motor di parkiran dan segera pulang. Saat sampai di lampu merah, tiba-tiba ada pengemis tua menghampiriku, aku pun memberikannya sebungkus roti dan air mineral. Karena aku ribet harus mengambil dompetku di dalam jok motor. Kakek itu bungkuk, jadi pandangannya menunduk kebawah.

"Maaf kek, saya ada roti dan air. ini untuk kakek" kataku sambil memberikan bungkusan yang tadinya kugantung di motorku.

"Terimakasih nak.. Oh ya, sebaiknya kamu hati-hati" kakek itu berjalan menepi.

Saat lampu sudah hijau. Aku gas motorku dan menengok spion, oh tidak.. Kakek itu sudah tidak ada. Bagaimana mungkin ? kemana perginya secepat itu ? Bukannya dia bungkuk dan lemah ? Apa aku berhalusinasi lagi karena memikirkan mimpi semalam ? Sungguh ini diluar akal sehatku. Aku pun melupakan kejadian itu dan segera pulang ke rumah.

Sesampainya aku di rumah. Aku langsung ke kamarku membawa handuk ku yang biru dan segera mandi. Setelah mandi, aku memakai baju warna putih dan celana jeans hitam semata kaki. Tak lupa aku berdandan senatural mungkin. Aku bukan type cewek feminin yang pakai dress atau rok , begini lebih nyaman.

Tiing..Toong..

Suara bel rumahku berbunyi.
Aku harus segera membukanya.

Tunggu.
Bau apa ini ? Melati ?

Bukannya aku tak punya bunga melati di halaman ?
Lalu bau ini dari mana ?

Aku segera membuka pintu rumahku.

Kriieetttt...

"Haii, Lala.." Sapa Rama dengan senyuman yang lebar.

"Haaiiii... masuk dulu yuk.." ajakku ke dalam.

"Langsung aja ya, aku tunggu di kursi depan aja deh. Mama kamu mana?" Tanya Rama sambil menengok ke dalam yang sepertinya dia ingin bertemu mama.

"Mama masih jemput papa ke stasiun. Tapi aku udah pamit kok, bentar ya mau ambil HP sama tas ku.." Aku segera ke kamar dan mengahampiri Rama di depan.

Kami pun pergi setelah mengunci pintu dan gerbang rumahku. Entah kemana Rama akan membawaku jalan-jalan. Sepertinya ini menuju pegunungan deh, tapi malam-malam begini mau ngapain main ke gunung ?

========

Selamat Datang di Kawasan Wisata Goa S***m******g

Oh ternyata Rama membawaku kesini. Dia menghentikan motornya di kafe mini yang juga ramai muda mudi disana. Kami pun memesan minuman hangat. Tidak ada yang membuka percakapan sampai akhirnya Rama dipanggil oleh seseorang.

"Eh, Rama.. kamu disini ? sini bentar !" Seseorang yang tak kukenal memanggil Rama, dan Rama menghampirinya tanpa bilang sesuatu dulu padaku. Aku mengernyit heran. Siapa sih ?

Setelah itu Rama kembali.

"Maaf ya, yuk diminum lalu aku antar kamu pulang" Rama aneh sekali, baru saja bertemu sudah mengajak pulang ? padahal kami belum bicara apapun.

"Iya.. memang kamu mau kemana?" tanyaku sedikit heran. Aku tak memandanginya supaya Rama tak mencurigaiku.

"Mau pulang.." Jawab Rama ketus.

Oh Tuhan.. Dia kenapa ? Apa yang dia fikirkan sehingga sikapnya dingin seperti ini ?
Aku yang tak kuasa menahan rasa penasaran dan sedikit amarah, memilih diam dan masa bodoh. Rama aneh sekali setelah bertemu seseorang tadi. Kuturuti Rama memgantarkanku pulang ke rumah. Aku pun tak ingin bertanya lagi padanya.

Sesampai kami di rumah, Rama berpesan padaku.

"Nanti aku telfon jam 9 malam ya, jangan lupa makan.. maaf tadi belum sempat ngajak kamu makan, aku pamit dulu. Bye..." Rama berpamitan sambil berjalan menuju motor matic nya.

Aku hanya mengangguk dan memaksa senyum meski aku tak ingin berpura-pura tersenyum.

Aku pun masuk ke dalam. Kedua orang tuaku belum pulang. Tandanya aku dan Rama hanya keluar sebentar. Baiklah, setidaknya kami bertemu.

=========

Jam 21.15 WIB.

Kriiinggg....

"Haloo..." Aku mengangkat telepon dari Rama.

"Maaf ya, La.. Ganggu waktu istirahat kamu..  Besok kan tanggal merah. kamu mau ke rumahku nggak?" Rama menginginkanku ke rumahnya. Aku harus jawab apa ?

"Ada acara apa di rumahmu?" tanyaku.

"Nggak ada acara apa-apa.. biar kamu tau rumahku aja, La.. jam 9 pagi ya..!" kata Rama.

"Iya besok kamu kirimi lewat maps ya.." kataku.

"Siap sayang, yasudah kamu tidur gih.. udah malem, selamat malam pacarku yang cantik..." Kata Rama lalu menutup telepon sebelum aku menjawabnya. Menyebalkan sekali dia.

========

Angin malam berhembus sangat dingin. Sehingga membuatku menggigil kedinginan. Aku memang tak tahan cuaca dingin, begini aja udah merinding banget. Tiba-tiba kudengar ada suara yang tak tau darimana sumbernya.

"Jauhi dia nakkk... Jauhi dia nakk..."

Kakek ?
Suara kakek itu lagi ?
Kututup telingaku dengan bantal, kenapa ada yang menggangguku sih ? Selama ini tak pernah aku mengalami kejadian yang gak masuk akal. Lalu kenapa sering mendengar suara itu ? Nggak cuma di mimpi. Saat sadar pun juga mendengar suara aneh tanpa raga.

Segera kupejamkan mata dan beranjak tidur. Huhhh... Huhhhh.. Semoga tak ada mimpi buruk lagi.

KIRIMAN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang