Mas Candra

2.5K 217 2
                                    

Ngeeeenggg....

Ngeeeenggg....

Motor kami melewati terminal dan kami berhenti di lampu merah di dekat terminal.

Krreeekkkkk....

Krreekkkkkk....

Suara ini sepertinya motor kami sedang menyeret benda. Seperti suara bambu yang terseret di aspal.

Kami bertiga bingung harus bagaimana. Ini sudah jam 21.15 WIB. Jalanan kala itu masih sepi, belum ramai seperti tahun 2020 yang millenial ini.

Tiba-tiba Ayu yang duduk di paling belakang merasa motor ini ada yang menarik. Ana yang ada di bagian kemudi merasa jika motor terasa lebih berat saat di gas. Padahal lampu sudah hijau. Hingga hampir semua orang mengklakson kami.

Ada salah satu motor menghampiri motor kami dan mengatakan sesuatu dengan bahasa jawa.

"Motormu digandoli demit mbak..."
( Motor kamu di ikuti hantu mbak )

"Masa mas?" tanya Ayu.

"Nggeh mbak, sampean bismilah mawon"
( Iya mbak, kamu baca bismilah saja )

Ayu pun membalas senyuman dan berterimakasih. Lalu motor kami bisa di gas. Ana pun tak menyia-nyiakan waktu. Dia meminta Ayu untuk membaca doa dan Ana memegang kendali motor supaya lekas sampai.

Lokasi rumah kakak Ana ada di atas pegunungan. Tentu saja sepi sekali perjalanan kami. Tak banyak motor lewat. Dan kami harus melewati banyak sawah yang sangat gelap tanpa ada penerangan jalan.

Saat di perjalanan. Kami menengok kanan kiri banyak sekali pohon ketela dan tanaman pisang yang menjulang tinggi di pinggiran sawah. Tiba-tiba kami dihentikan seseorang.

Sontak Ana mengerem motornya mendadak sehingga kepala kami sling berbenturan.

"Arep nyang endi ndukk?"
( Mau kemana nak ? )
tanya nenek tua yang bungkuk dengan wajah tertutupi topi jerami.

Ana yang menjawab "Kami mau ke rumah mas Chandra, mbah"

"Ono opo koncomu iku?"
( Temanmu kenapa ? )

"Dia ada yang mengikuti mbah" jawab Ana.

"Bocah kuwi suwi marine, musuhe dukun etanan ndukk"
( Anak itu lama sembuhnya, karena ulah dukun dari daerah timur Jawa ini nak )

Ana mengangguk dan ingin berpamitan karena Lala sudah hampir pingsan lagi. Bahaya jika naik tanjakan membawa orang pingsan.

"Maaf mbah, kami pamit" Ucap Ana pada nenek tua tersebut.

Nenek tersebut mengangguk lalu Ana tancap gas. Ayu yang keheranan lalu menengok kebelakang.

Astaga. Nenek itu hilang. Ayu yang kaget dan pucat bibirnya. Dia memberitahukan Ana dengan gemetaran supaya Ana lebih ngebut lagi. Ana tak bertanya kenapa, sepertinya dia juga sudah tau karena nenek tadi berbau melati. Mungkinkah jika sosok baju putih yang mengikuti mereka menjelma menjadi nenek tua tadi ? Entahlah.

=========

Di rumah Mas Chandra

Mas Chandra adalah seorang pelatih bela diri. Badannya kekar dan tubuhnya tinggi. Usianya sekitar 40 tahun. Meski jarak usia Ana dan mas Chandra jauh sekali, Ana memanggilnya mas karena sudah seperti kakaknya. Dia sebenarnya pelatih Ana beladiri.

Tok..tok..tok...

"mas.. Assalamu'alaikum " salam Ana sambil mengetuk pintu.

Lama sekali. Apa mas Chandra sudah tidur ? ini sudah pukul 21.55 WIB.

Tok..tok..tok...

Ketukan terakhir dengan putus asa. Lalu pintu dibuka oleh adik mas Chandra. Mempersilahkan kami masuk, sementara mas Chandra ada di belakang rumah sedang berlatih bela diri.

"Ada apa An, malam-malam berani ya kamu kesini ? Jalanan kan gelap" Tanya mas Chandra

Belum sempat Ana menjawab, mas Chandra melihat Lala.

"Temanmu itu diganggu ya. Kasian sekali, cantik begini kok wajahnya ketutup sama siluman babi. Orang yang bisa melihat dengan mata batin akan melihat temanmu ini setengah manusia setengah babi." kata mas Chandra.

"Jadi silumannya menghalangi dari depan?" Tanya Ayu.

"Iya mbak, ini mas bisa bantu keluarkan tapi gak bisa menjauhkan atau mengembalikan kepada yang ngirim. Dia akan mengikuti temanmu selama 40 hari. Dan selama itulah dia akan terlihat setengah manusia, setengah babi." jelas mas Chandra.

"Lalu gimana mas?" Ana pun ikut bingung. Dia takut temannya kosong lagi fikirannya dan jin itu merasuki Lala lagi.

"Gak apa-apa An.. Dia hanya menutupi wajahnya supaya dijauhi laki-laki yang menyukainya kelak. Tidak akan mencelakai temanmu lagi". Jelas mas Chandra.

Ana mengangguk tampak mengerti.
Ini hanya 40 hari.

Lalu mas Chandra menjelaskan lagi.

"Kamu juga kena dampaknya An, ada sosok wanita berbaju putih rambut panjang mengikutimu. kamu harus mengendalikan fikiranmu. Saat kamu tertawa dan saat marah, dia bisa saja mengambil alih tubuhmu. Tapi saat kamu biasa saja, dia hanya akan mengikutimu saja An". jelas mas Chandra sambil menyuguhkan teh yang dibawa adiknya tadi.

Malam ini.
Mas Chandra meminta kami menginap disini untuk menemani Lala. Kami rasa tak apa karena kegiatan di sekolah pasti sudah selesai. Besok pagi saja kembali ke sekolah mengambil motor Lala dan membuntutinya pulang untuk memastikan dia aman.

Kami semua memutuskan tidur di depan TV. Dan saat itu Lala menangis sambil melihat HP nya. Mungkin saja dia mendapat pesan dari seseorang.

Ana menengok HP Lala dan membaca isi pesan yang ternyata dari Rama.

Rama

"Lala, maafkan aku. Tapi aku senang kamu bisa lolos dari incaran pamanku. Semoga pamanku tak berbuat yang lain lagi padamu"

Apa-apain si Rama seenaknya sendiri mengirim pesan yang membuat Lala menangis. Lala menangis bukan karena dikecewakan lagi, dia takut jika Jin yang dibicarakan mas Chandra mengikutinya terus dan membuat Lala bermasalah.

Lala tak ingin sekalipun membalas pesan Rama.
Dia memilih diam dan menangis sambil tidur telungkup.
Meskipun saat ini Lala masih ingin Rama berubah, tapi semua mustahil.
Hidup Rama dikelilingi aura jahat.
Bagaimana jika pamannya mencelakai Lala lagi jika dia tetap berhubungan dengan Rama ?

"La, tidur yuk.. kamu pasti capek, jangan difikirin terus ya.. kami selalu ada untukmu" Kata Ana menenangkan Lala.

Ayu yang sudah terlebih dulu tidur. Dia pun ikut menyahut.

"Hmmmm.. iya La, tidur gih..." Ucap Ayu sambil meregangkan badannya dan pindah posisi tidur.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.05 WIB. Lala akhirnya mulai melupakan semua dan memejamkan matanya. Dia tak ingin larut dalam kesedihan memikirkan hal diluar nalar. Biarkan Tuhan yang akan membalas semua yang dilakukan Paman Rama.

KIRIMAN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang