Nafasku terengah engah, entah dimana aku berada sekarang ini. Aku takut sekali, tempat apa ini ? Sepertinya aku pernah ke tempat ini. Tapi dimana ?
Aku terus berlari sampai menemukan sebuah gubuk tua dibalik pohon bambu yang rimbun. Ya, sepertinya aku benar-benar pernah kesini.Aku pun melangkah memasuki halaman gubuk tua itu.
"Permisi, assalamu'alaikum.. maaf, apa ada orang di dalam sana ?" tanyaku gugup.
Tak ada jawaban sama sekali. Ku ketuk pintu yang sudah reyot ini, tapi tetap saja tiada jawaban. Aku takut, juga penasaran. Sebenarnya tempat apa ini ? Aku harus membuka pintunya segera.
Kriieeetttt....
Pintu sudah terbuka. Aku menengok sana sini, hanya ada bilik tak berpintu, mungkin itu kamar tidur. Lalu, siapa pemilik rumah tua ini ?
Tiba-tiba ada yang mengagetkanku dari belakang."Wa'alaikum salam nak.." kakek tua yang sangat tinggi, namun kurus sekali.
"S-si-siapa..?" Tanyaku terbata-bata.
Kakek itu tersenyum dengan lembut sambil berjalan kearahku.
Aku pun mundur karena takut."Jangan takut nak, kamu memang belum mengenalku. Aku kakek buyutmu. Aku yang menjagamu meski kau tau mampu melihatku dalam duniamu" kakek itu menjelaskan hal yang tak kumengerti.
Apa dia hantu ?
Hantu kakek ? kenapa aku tak mengenalnya ?
"Dengarkan kakek, kakek hanya mau berpesan. Jauhi lelaki yang saat ini dekat denganmu. Akhiri semua dan jangan temui dia lagi, apa kamu mengerti ?" kakek mengatakan ini dengan tatapan yang serius. Lalu kakek memutar badannya.
"Kenapa harus dijauhi ?" tanyaku heran.
Kakek tak menjawab. Tiba-tiba kakek menghilang begitu saja. Jantungku berdegup kencang, selain karena takut dengan hal yang kualami, aku juga takut dengan ucapan kakek. Tapi kenapa ? Ah, kurasa aku harus pergi dari sini. Pasti tempat ini tidak aman.
Mungkin saja tadi hantu penunggu rumah ini.Aku pun keluar meninggalkan gubuk tua itu dan berlari ke semak-semak.
Uhhh... peluh membasahi keningku. Samar-samar aku mendengar suara kakek itu lagi."Jauhi dia nak... Jauhi dia nak... Jauhi dia nak..!!"
Suara itu terus saja menggema membuatku takut dan berlari sekencang mungkin.
"Aaaaaa..........!!!!"
============
"Lala, kamu kenapa sih teriak-teriak ?" tanya mamaku membangunkanku.
"Ini jam berapa mah?"
"Masih jam 2, kamu mimpi apa sih?" mama ku mengelus rambutku dan memberiku minum.
"Nggak apa-apa mah.." aku tak ingin mama mencemaskanku. Ini kan hanya mimpi. Mimpi buruk.
"Yaudah, tidur lagi ya.. Jangan lupa berdoa kamu. Biar gak mimpi buruk" Lalu mama memberiku selimut dn berjalan keluar kamarku.
Aku yang masih bingung apa arti mimpi yang seakan nyata ini. Apa aku harus curhat dulu sama Ana dan Ayu ? Biasanya mereka bisa mendapat sedikit penglihatan. Entah, kedua temanku itu sepertinya memang indigo. Tapi mata batinnya seakan tak terbuka sempurna. Jadi dia hanya sebatas mendapat firasat sekilas tanpa bisa menjelaskan.
Sebaiknya aku tidur lagi. Ini hanya mimpi. Aku besok harus bersiap ke tempat praktek kerja dan secepatnya pulang. Rama kan mau mengajakku jalan-jalan. Aku tak boleh jadi panda karena gak tidur semalaman.
Kutarik selimutku dan berdoa. Lalu aku terlelap kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
KIRIMAN ( TAMAT )
HorrorCerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Ada beberapa part yang bukan merupakan kisah nyata, hanya pendukung saja supaya alurnya lebih panjang. Kisah ini perpaduan antara persahabatan, cinta, dan makhluk ghaib. Latar cerita ini...