١. (SATU)

1K 157 160
                                    

❣بسم الله الرحمن الرحيم❣

⚬Selamat membaca⚬(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah

🍭🍭🍭

Menantimu ... itulah yang sedang kulakukan.

Menjagamu? Hal yang mustahil bagiku. Bagaimana bisa aku menjagamu, saat ada Maha Penjaga yang akan melindungimu.

Memintamu, itulah kata yang teruntai dalam do'aku. Mungkin aku terlalu lancang membiarkan benih ini tumbuh dalam hati, dan kini ... tumbuhan itu telah merambat dalam pikiranku, bercabang, berdaun lebat, dan berakar kuat menancap dalam hati.

Menatapmu? Itu hal yang haram bagiku. Namun, terkadang aku tak sengaja melihatmu tersenyum manis bak gula-gula. Setelah itu, aku memohon ampunan terhadap apa yang terjadi. Aku tahu itu adalah ketidak sengajaan, tetapi aku juga ingin menjaga diriku dari hal yang diharamkan.

Melihat memang berbeda dengan menatap, menatap memerlukan rentang waktu yang lebih lama. Namun, bagiku ... sama saja. Melihatmu memang bukan hal yang diharamkan, tapi ada hal yang membuatku tidak bisa melihatmu, yaitu sebuah perasaan. Ya, aku melihatmu dengan sebuah perasaan yang tumbuh dalam relung ini, dan aku takut tak bisa mengendalikannya. Maka dari itu ... aku lancang memintamu kepada Tuhanku untuk menjadikanmu belahan jiwaku. Dan aku memohon untuk menjadikan yang haram itu menjadi halal nantinya bagiku.

Sebuah perasaan biasanya timbul dari ketidak sengajaan, dan ada dengan sendirinya, tapi apakah sebuah perasaan itu layak dipertahankan atau di ikhlaskan karena suatu alasan?

Sebuah rasa bukan perihal menjalin hubungan yang diharamkan, melainkan perihal menjaga dari yang diharamkan.

Akankah hariku seindah do'aku?
Akankah kamu yang aku sebut dalam do'a memang tulang rusukku?

Bagaimana labuan cinta yang akan terjadi dalam kisah ini? Akankah Nadhran memperjuangkan rasa, atau lebih memilih mengikhlaskannya?
-Kisah meneguhkan hati

Dariku -Nadhran Afnan Diaurrahman-
💗

🍭🍭🍭

N E X T?

 NADHRAN (Open PO) In syaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang