CHAPTER 1

9K 248 35
                                    

Pernakah kamu bertanya apa gunanya belajar dengan keras?

Pernakah kamu merasa tak ada guru yang bisa memahami kita?

Pernakah kamu merasa kesal dengan sistem sekolah konyol yang bahkan tidak kita inginkan?

Pernakah kamu penasaran kenapa sekolah hanya tertarik pada siswa luar biasa, tanpa melihat penderitaan kita? Dan berapa lama kita harus bertahan?

Kali ini, akan kuceritakan kisah sekolah ini. Inilah kisah sekolah bernama SMA Ritdha. Dan kelas specialnya yang disebut Kelas Berbakat

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Didalam kelas. Seorang guru wanita mengucapkan selamat kepada semua murid baru. Dia menjelaskan segala hal tentang sekolah. Disekolah itu ada kelas M/4, M/5, dan M/6, lalu karena ini merupakan sebuah sekolah berasrama, maka mereka mempunyai kamar untuk semua siswa.

Dilorong sekolah. Seorang guru pria mengejar seorang murid pria yang melarikan diri. Dia berteriak memanggil si murid untuk berhenti, tapi si murid terus berlari dengan cepat.

"Dengar, kalian diterima disekolah yang dianggap nomor satu di negri ini," jelas si Guru wanita.

"Hei, berhenti! Kubilanng, berhenti!" teriak si Guru pria.

Si Guru wanita menjelaskan kepada semua murid bahwa siswa yang lulus dari sekolah ini akan memiliki pekerjaan yang stabil dan masa depan yang cerah. Serta ada yang menjadi tokoh ternama negri ini, lebih dari 90%. Tapi 10% sisanya...

Tepat disaat itu, terdengar suara si Guru pria yang berteriak dilorong. Lalu si Guru wanita pun berhenti berbicara. Sementara seluruh murid, mereka langsung memandang ke arah luar kelas melalui jendela, tanpa beranjak dari kursi mereka.

"Pang," gumam seorang murid sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Dilorong kelas. Si murid yang berlari tersebut, dia melemparkan sebuah parasut plastik mainan, dimana hape nya di gantung disana. Dan ketika telah membuang itu, si murid pun menjadi lega. Namun sayangnya tepat disaat itu, seorang Guru wanita memergokinya. Dan si Guru wanita itu pun bertanya.

"Anak ini mencuri telpon nya yang disita, Bu Ladda" jelas si Guru pria dengan nafas terengah- engah, karena capek.

"Kelas 8 lagi? Berikan ponselmu," kata si Guru wanita 2 dengan tegas.

"Tidak ada," balas si murid sambil memperlihatkan kantongnya yang kosong semua.

"Bohong! Pasti kamu lempar ke bawah," balas si Guru pria.

"Itu ponsel, pak. Kalau saya lempar, rusak dong! Lihatlah, benar- benar tidak ada pada saya. Ibu mau saya buka celana?" tanya si murid dengan sikap seolah- olah memang tidak bersalah.

Namun sebelum si murid benar- benar melepaskan seluruh celananya, dengan tegas si Guru wanita menyuruhnya untuk tidak perlu melakukan itu. Kemudian dia menyuruh si murid untuk kembali ke kelas. Dan ketika kedua gurunya telah pergi, si murid pun langsung tersenyum lega.

Si Murid tersebut menyelinap masuk ke dalam kelas 4/8. Tapi baru saja dia duduk, tiba- tiba dia dilempari pena oleh guru didepan kelas. Si Guru menasehati dia yang tidak pernah memperhatikan dan tipe murid seperti itu, tidak akan bisa naik ke kelas lain.

"Manfaatkan semua ilmu yang Bapak ajarkan dan jangan jadi seperti dia," kata si Guru kepada seluruh murid. Kemudian dia melanjutkan pelajaran, yaitu mengenai parasut telur.

Seusai sekolah berakhir. Dia pergi ke halaman untuk mencari hape nya yang dia buang sendiri tadi tapi sayang nya, dia tidak bisa menemukannya. Lalu tiba- tiba temannya datang. Dan memukuli kepalanya dengan tasnya. Membuat Murid pun mengeluh.

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang