CHAPTER 13

778 75 22
                                        

Pang masih terus berusaha membuka puntunya, dan membujuk Namtaan.

"Namtan! Buka pintunya!"

Teriak Pang dari luar. Tapi Namtan yang berada di dalam, mengabaikan teriakan Pang tersebut.

Saat Namtan melihat ke depan, dia melihat pantulan dirinya di depan cermin. Lalu melalui cermin tersebut, Namtaan berusaha melihat apa yang terjadi. Dan disana dia melihat Chanon yang berada didalam gudang sambil membawa map tersebut.

Tiba- tiba saja, Namtan mulai merasakan pusing yang sangat dikepalanya. Tapi dia tetap berusaha untuk fokus dan melihat. Lalu saat dia melihat kembali pada cermin, dia melihat tiga orang pria berpakaian putih hitam menangkap Chanon dan mendudukinya diatas kursi.

Lalu karena kondisinya yang memang sedang tidak sehat, Namtan jatuh terduduk sambil terbatuk- batuk dan sesak nafasnya serta pusing yang sangat dikepalanya

Pang yang berada di luar. Dia terus berteriak dengan cemas, memanggil- manggil nama Namtan. Tapi tetap tidak ada jawaban apapun dari Namtan.

Sambil memegang kepalanya yang kesakitan, Namtan berusaha keras untuk tetap melihat apa yang terjadi. Dan melalui cermin tersebut, Namtan melihat seorang wanita berjalan masuk ke dalam gudang, lalu wanita tersebut mengambil map pengunduran diri milik Chanon dan setelah itu dia membawa map tersebut pergi.

Sementara diluar. Pang mencoba membuka pintu, namun karena saking terburu- burunya, kawat kecil yang digunakan nya terjatuh ke lantai. Jadi dengan terpaksa Pang harus meraba lantai dan mencarinya dulu. Dan ketika akhirnya kawat itu ketemu, Pang mencoba lagi. Kemudian akhirnya, Pang pun berhasil membuka pintu gudang.

Saat masuk ke dalam gudang dan melihat Namtan yang pingsan. Dengan panik Pang segera mendekati nya dan memanggi- manggil namanya.

"Namtan! Namtan!"

Panggil Pang sambil membuka kacamata milik P'Channon yang dipakai oleh Namtan.

"Rahasia sekolah... P'Chanon tidak mengundurkan diri..."

Gumam Namtan dengan kesusahan.

"Apa?"

"P'Chanon menemukan rahasia sekolah,"

Gumam Namtan sekali lagi. Kemudian setelah itu tubuh Namtaan mulai kejang- kejang dengan begitu hebat nya. Dan melihat itu, Pang menjadi bingung serta ketakutan harus perbuat apa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari selanjutnya. Saat Namtan tersadar, Ibu tampak sangat lega dan dia terus memanggil- manggil nama Namtaan. Dan Guru Pom sendiri juga tampak sangat lega melihat bahwa akhirnya Namtaan telah sadar.

Diluar ruangan UKS. Guru Pom menjelaskan tentang kondisi Namtan yang sudah mulai membaik. Dan dia meminta kepada Ibu agar jangan menarik Namtan dari dalam Kelas Berbakat. Tapi Ibu ragu untuk membiarkan Namtan tetap berada di Kelas Berbakat.

Pang dan Ohm mengunjungin Namtan di UKS. Dan dengan sikap sedih, Namtan memberitahu bahwa kini Ibunya sedang berbicara dengan Direktur. Lalu mengerti tentang apa yang Namtan sedang rasakan, Pang memegang bahunya untuk menguatkan.

Dan kemudian karena saking sedihnya, Namtan mulai menangis. Dia memeluk Pang yang berada disamping nya dan menumpahkan rasa sedihnya. Sementara Ohm, dia hanya diam dan memperhatikan saja.

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang