CHAPTER 14

817 63 16
                                    

Didalam aula. Klub drama melakukan pemilihan anggota. Satu persatu peserta naik untuk berakting di depan para senior yang menilai mereka.

Dan karena belum gilirannya, maka Claire duduk dan memperhatikan orang yang berada di atas panggung.

"Semua pemeran utama punya mimpi. Mimpiku, berakting. Meski aku harus memakai potensiku sebagik mungkin. Dan potensiku adalah… "

Melihat perasaan semua orang.

"Aku melihat perasaan orang lain dalam bentuk warna. Kuning berarti percaya diri. Oranye berarti kebahagiaan."

Akhirnya adalah pemilihan untuk pemeran putri. Dan menggunakan kekuatannya, Claire melihat perasaan peserta yang berdiri didepannya.

"Ungu berarti ketakutan. Kekuatanku memungkinkan ku memahami perasaan orang lain."

Claire menepuk pundak orang yang ada di depannya.

“Kalau kamu ketakutan, lebih baik pulang saja dan menangis seperti bayi. ”

Bisik Claire kepada peserta di depannya. Dan karena memang takut, maka si peserta mulai menangis dan dia turun dari atas panggung. Lalu dengan percaya diri, Claire melangkah maju.

"Dan memanfaatkannya untuk menghancurkan lawanku dengan efektif. Tidak ada yang bisa menghalangin jalanku. "

Claire menjadi tokoh pembicaraan yang heboh di acara berita sekolah. Dia disebut bintang yang bersinar dari Kelas Berbakat.

Diatas panggung, Claire melakukan aktingnya sebagai seorang putri pemeran utama. Tapi kata- katanya ada yang salah, jadi dia di nasehati. Sementara seorang murid lain yang bertugas membuat kostum, selagi Claire sedang bicara, dia mengukur badan Claire.

“Eh…  Cha-em. Kalau kamu tidak bisa berakting, seengaknya yang becus bikin kostumnya,”

Omel Claire kepada si Murid. Dan dengan sedikit nada kesal, si Murid tersebut mengiyakan.

"Seperti semua dongeng, kalau ada putri, pasti ada monster mata hijau. Hijau berarti cemburu."

Melihat sinar hijau pada Cha-em. Maka Claire pun bertanya kepada Pangrum, dia menanyai apa Pangrum temannya dan Pangrum mengangguk.

Dan Claire menyebutkan semua kebaikan yang telah dilakukannya untuk Pangrum, dia mengajak Pangrum duduk bersama saat makan siang dan meminta kepada sutradar agar menjadikan Pangrum menjadi peran pendukung.

Kemudian setelah mengatakan semua itu, dia meminta Pangrum untuk jujur siapa saja yang benci kepadanya. Dan Pangrum menjawab tidak ada.

Namun tidak percaya dengan hal itu, Claire menggunakan kekuatannya. Dia memejamkan matanya sesaat, lalu membukanya kembali. Dan disaat itu dia melihat, warna kehijauan yang sangat pada setiap orang didalam aula.

"Tidak ada apanya. Ini hijau. Yang itu juga hijau. Oke. Kalau itu mau kalian.

Saat malam. Claire bersembunyi dibelakang tembok, dia memperhatikan salah satu anggota didalam Klub Dramanya yang sedang bersama seorang siswa pria. Dan mereka berdua memunculkan warna merah muda, tanda cinta.

"Aku tahu dengan menjadi siswa Berbakat. Dan mendapat peran utama, aku bakal jadi objek kebencian. Solusinya adalah…"

Kemudian saat temannya yang perempuan ini pergi. Claire melihat seorang siswa perempuan lainnya mendekati si siswa pria tersebut. Dan lagi- lagi, Claire melihat warna merah muda pada mereka berdua.

" Solusinya sangat mudah."

Didalam kamarnya. Claire menempelkan foto teman- temannya di papan yang tergantung di didinding kamarnya. Lalu menggunakan seutas benang, Claire menyambungkan siapa suka siapa. Dan lalu Claire menuliskan itu di buku diary nya.

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang