CHAPTER 24 🔞

3.4K 85 31
                                    

Anak kecil di harap melewati Chapter ini ya :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Wave teringat akan masa lalu nya.

Didalam kelas, semua murid duduk berkelompok dan belajar bersama serta mereka saling mengobrol satu sama lain. Kecuali dia. Dia ditinggal sendirian di pojok ruangan kelas yang sepi.

Wave mematikan semua program nya. Kepadahal waktu hitungan mundur hanya tersisa 6 detik lagi.

Namun karena dia tidak bisa menolak perintah dari Pang, maka dia pun menghentikan semua program nya. Tapi setelah itu dia menjadi heran sendiri dan marah.

"Bagaimana kamu menghentikannya ?"

"Seperti katamu, aku tidak bisa menghentikanmu."

Pang menjelaskan semuanya. Diatas atap, Ohm tidak berhasil menemukan Namtan, karena Namtan telah pergi setelah di tolong oleh Tonmai.

Namun karena tahu Ohm akan mencarinya ke sana, maka Namtan meninggalkan sebuah memo kecil untuk Ohm.

"Aku yakin kalau kami bersatu, kami bisa menghentikan mu. Terima lah, Wave. Ini sudah berakhir. Tindakan mu ini berasal dari kesepian. Dan juga rasa iri dan takut kehilangan Wave. Kamu menginginkan teman."

Wave teringat akan masa lalu nya, dimana dia ditinggal sendirian oleh semua teman- temannya didalam kelas.

"Kamu salah. Aku tidak butuh teman. Tidak butuh siapapun. Ini belum berakhir."

Teriak Wave, tidak mu mengakui kesepiannya.

" Lalu bagaimana dengan P'Tonmai? "

" Dia milikku dan bukan urusan kalian semua. "

"Kamu kalah, terima saja."

"Aku tidak kalah. Aku lebih berbakat dari mu. Aku takkan kalah dari mu!! Aku tidak akan membiarkanmu mendekati Tonmai, apalagi harus memilihmu. "

"Ya. Kamu berbakat. Tapi bakat tidak membuatmu memenangkan segalanya. Dan aku rasa P'Tonmai akan segera menjauhimu karena perbuatanmu sendiri. "

Dengan erat, Wave mengepalkan tangannya dan memukuli Pang.

Namtan dan Ohm melihat itu dengan panik, Ohm serta Namtan berteriak dan berusaha menghentikannya, tapi tidak bisa.

Wave mengingat semua kenangannya. Saat bahagia nya bersama Bu Nara. Saat kecewa nya saat Bu Nara mengkhianati dirinya.

Tak berselang lama Tonmai muncul tiba-tiba. Dan langsung melihat Wave memukul Pang.

" Sia, P'Tharnam kita terlambat. "

Tonmai langsung menarik Wave menjauh dari Pang, lalu memeluknya dengan erat. Tharnam hanya bisa diam menyaksikan karena tidak tau harus berbuat apa. Sementara Ohm dan Namtan membantu Pang.

Wave memberontak dalam pelukan Tonmai, Wave menjadi sangat kesal karena ada yang menghalanginya memukul Pang.

" Wave, ini aku Tonmai. Tenanglah sayang, tenang. Aku di sini untukmu. "

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang