CHAPTER 33

511 60 0
                                    

Saat ini mereka sedang berada di Siam Paragon, yang merupakan salah satu mall terbesar di Thailand. Lalu Wave membagi kelompok, sesuai dengan apa yang telah ditulisnya bersama Tonmai.

Setelah itu semua berpencar untuk mencari barang-barang, yang telah diperintahkan Wave untuk mereka cari. Dan tinggal lah Wave, Tonmai Claire dan Punn.

Saat sedang mencari barang-barang, sesekali wave melihat ke arah Tonmi. Sedangkan Claire dan Punn fokus mencari barang-barang sambil kencan.

' Tonmai sangat berbahaya, bahkan bila aku memejamkan mata dia selalu ada. Dia sangat berbeda, aku tidak bisa melupakannya.'

Wave tersenyum ketika Tonmai sesekali berkomentar, ketika melihat sesuatu yang lucu. Apalagi saat Tonmai tersenyum lembut padanya, pikiran Wave otomatis kacau.

' Oh tidak, pikiranku kacau balau. Semoga aku tidak menggila kali ini.'

Wave hampir saja kelepasan lagi saat Tonmai tanpa sengaja mengengam tangannya.

' Kau tau Tonmai?. Momen sebelum kita bertemu, aku tidak tahu tipe pacarku. Tapi setelah bersamamu, aku jadi tau apa yang aku inginkan. Aku ingin kamu Tonmai, semuanya seperti ditakdirkan.'

Wave terus berbicara dalam hati saat melihat Tonmai, dan sedikit mengenang ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih.

' Bahkan sekarang, yang aku lihat di keramaian adalah kamu Tonmai. Aku ingin sekali bisa membuatmu bahagia, sama seperti kau sudah membuatku bahagia. Seandainya kau tidak melupakan semuanya Tonmai, dan seandainya aku tidak pernah mengatakan itu semua. '

Claire yang melihat Wave hampir menangis di belakang Tonmai, langsung mengusap pelan pundak Wave. Sementara Punn mengalihkan perhatian Tonmai, dengan mencoba berdebat tentang harga dan kualitas barang yang akan mereka beli.

Lalu setelah mereka selesai membeli barang, mereka memutuskan untuk berkumpul di salah satu stand makanan yang ada di mall itu. Tapi tanpa sengaja seseorang menabrak Wave, dan membuat minuman yang dipegang orang itu jatuh ke baju Wave.

" Hati-hati kalau berjalan. "

" Maaf, aku minta maaf. Aku sungguh tidak sengaja menabrakmu. "

" Ya sudah, lain kali jangan seperti ini. "

" Tentu, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. "

Setelah orang yang menabrak Wav pergi. Tonmai yang cepat tanggap langsung mengambil tissue, dan membersihkan baju Wave yang terkena noda minuman. Tapi hal yang sama kembali Wave rasakan. Saat sedang membersihkan baju Wave mata mereka bertemu, dan Tonmai mendekatkan wajah mereka untuk mengecup Wave.

Sama seperti sebelumnya,  saat Wave menutup mata semuanya menghilang. Claire yang memperhatikan Wave menutup mata, langsung menepuk pundak Wave karena Claire pikir Wave sedang melamun.

Saat sedang membuka mata, yang Wave lihat adalah Tonmai yang membersihkan bajunya. Bukan seperti apa yang ada dipikirannya, atau sesuatu yang dirasakannya tadi.

Setelah Tonmai merasa baju sudah bersih, walaupun tidak sepenuhnya bersih. Mereka memutuskan untuk duduk disalah satu kursi, yang disediakan di tempat itu.

Secara diam-diam Wave membuka ponselnya, dan menceritakan semuanya dirasakannya di group chat mereka secara keseluruhan. Tapi Wave meminta jawaban merekan nanti, saat tidak ada Tonmai. Yang lain pun hanya membahas Ok.

" Setelah ini kita akan kemana ?"

" Karena semuanya sudah kita beli, lebih baik kita jalan-jalan saja. "

" Hm baiklah, kalau begitu aku dengan Wave saja. "

Semua orang tersedak mendengar perkataan Tonmai, Apalagi setelah semua yang terjadi, Tonmai bersikap seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang