Tonmai sudah berdiri di depan kamar Wave, Tonmai ingin mengetuk kamar Wave, tapi tidak jadi. Karena Wave pasti tidak akan membukakan pintu untuknya.
Lalu akhirnya Tonmai membuka pintu kamar Wave, dengan menekan kode yang sudah sangat dia hapal. Ingat, Tonmai dan Wave sering tidur bersama. Baik di kamar Tonmai atau di kamar Wave, tapi lebih sering di kamar Wave sih.
Saat membuka pintu kamar Wave, semuanya gelap. Wave bahkan tidak membuka tirai kamarnya, akhirnya Tonmai menghidupkan lampu kamar Wave.
Dan menemukan Wave sedang menggulung tubuhnya, sangat lucu di mata Tonmai. Lalu perlahan Tonmai mendekati Wave. Dan memeluk Wave yang masih terbalut selimut.
" Wave? "
Tonmai memanggil Wave, sambil menegeratkan pelukannya. Tapi tidak ada jawaban apapun dari Wave. Padahal Tonmai tau jika Wave belum tidur.
" Kesayangan Tonmai? "
Wave langsung melepaskan tangan Tonmai, tanpa membuka selimutnya.
" Kesayanganmu bukan aku lagi, pergilah aku malas berdebat. "
Tonmai menghela nafas, mendengar apa yang di katakan Wave dari balik selimutnya. Tapi Tonmai tidak kehabisan ide.
Tonmai menari dengan paksa ke selimut Wave, membuat Wave jengah dan membuka selimutnya.
" MAU APA LAGI? "
Tonmai terkejut ketika melihat mata Wave yang sembab, seperti habis menangis.
" Kau menangis sayang? "
Tonmai mencoba memeluk Wave, tapi Wave malah mendorong Tonmai.
" Sudah ku bilang jangan perdulikan aku, kalau kau hanya pura-pura perduli. "
" Tapi aku benar-benar perduli sayang."
" Kau hanya perduli pada Pang. "
"Ini soal yang tadi ?"
Wave tidak menjawab, malah tidur sambil membelakangi Tonmai.
" Wave aku minta maaf, aku hanya bercanda tadi. "
" Bercandamu tidak lucu. "
" Makanya aku minta maaf. "
" Tidak usah, sana pergi saja berduaan saja dengan Pang terus. "
" Tapi Tonmai maunya dengan Wave. "
Tonmai lalu memeluk Wave, dan mengecup pipi kekasihnya itu.
" Tadi ingin berduaan bersama Pang."
Tonmai membalikkan paksa Wave, dan menindihnya. Dan tetap menyangga tubuhnya agar tidak terlalu menindih Wave.
" Ayolah sayang aku tau aku salah, Maafkan aku na ~"
Wave tidak menjawab tapi memalingkan wajahnya dari Tonmai.
" Baiklah, sepertinya harus pakai cara itu. "
Wave mendelik ke arah Tonmai.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Gifted (End)
RandomThe Gifted Bercerita tentang kehidupan anak sekolah di salah satu sekolah ternama di Thailand yaitu RITDHA HIGH SCHOOL. Dimana sekolah ini mempunyai program istimewa untuk satu kelas yang dianggap unggulan. Kelas ini dinamai "GIFTED". Tak semua sis...