CHAPTER 11

930 80 26
                                    

Besoknya setelah acara belajar bersama mereka tertunda, mereka memutuskan untuk kembali belajar di Perpustakaan. Mereka adalah Pang, Ohm, dan Namtan.

"Aku heran kenapa kita disuruh membaca buku banyak sekali. Padahal tidak semua orang hobi membaca sepertimu,"

Balas Pang sambil dengan jail, dia ingin mengambil buku Namtan. Tapi Namtan langsung memukuli tangan Pang.

"Memang. Tapi tidak bisakah kamu menurut? Ini demi masa depanmu."

"Memangnya jika kamu menurut, masa depanmu akan cerah?"

"Memangnya bila tidak menurut, masa depanmu juga akan cerah?" balas Namtan.

Ohm dan Pang duduk bersama. Lalu Namtan datang sambil membawakan buku daftar murid yang masuk ke dalam The Gifted. Dan melihat itu, Pang bertanya apa seniat itu Namtan untuk membuktikan bahwa dirinya benar.

"Supaya kalian tidak ragu bahwa masa depan alumni Gifted cerah," jelas Namtan.

Bukannya fokus mendengarkan, Ohm malah heboh sendiri, saat melihat foto mereka ada didalam buku tersebut. Dan Namtan pun memberikan tatapan kesal kepada mereka. Lalu karena menyadari itu, maka Ohm pun kembali serius.

Namtan menjelaskan bahwa menurut Guru Pom, diangkatan awal hanya ada 1-2 murid saja. Lalu seiring waktu, jumlahnya bertambah hingga 10 orang per angkatan. Kemudian Namtan mulai menjelaskan tentang setiap murid, sesuai dengan info yang didapatnya dari Internet.

"Lalu ada Tn. Porama Wongratana. Angkatan ketiga. ID: 004,"

Baca Ohm saat membalikan halaman selanjutnya. Dan saat melihat foto Guru Pom dulu, Ohm berkomentar kalau Guru Pom tampak seperti anak culun, lalu Ohm tertawa. Tapi Pang hanya diam dan mendengarkan saja.

"Tn. Pom mendapat gelar Master Ahli Saraf dari Boston. Beliau mengabdi sebagai guru untuk mengembangkan kekuatan kita," jelas Namtaan.

"Lalu ada Tn. Kamthorn Ratanakachon. Angkatan ketiga. ID: 006," baca Ohm.

Dan mendengar itu, Pang tiba- tiba merasa bahwa ada sesuatu yang aneh. Tapi Namtaan serta Ohm tidak menyadari nya sama sekali dan menjadi bingung.

Pang kemudian menjelaskan bahwa nomor ID seharusnya dicetak berurutan, tapi kenapa tidak ada nomor 005 disana. Dan tanpa curiga, Ohm mengatakan bahwa mungkin saja ada kesalahan teknis. Namun Pang tidak berpikir begitu, karena mana mungkin ada kesalahan teknis dalam program The Gifted.

Mendengar itu, Namtaan pun mulai membongkar lemari arsip. Dan melihat itu, Pang pun bertanya. Lalu Namtaan menjelaskan kalau buku tadi merupakan edisi terbaru yang sudah di edit, jadi jika mereka ingin mengetahu isiapa pemiliki ID 005, maka mereka harus melihat edisi yang lama. Dan dengan segera, Pang langsung ikut mencari.

"Pang!"

Panggil Ohm, tapi Pang tidak menjawab karena sedang fokus mencari.

Dan sekali lagi Ohm memanggilnya. Lalu secara bersamaan, Namtaan dan Pang memberikan tanda agar Ohm diam.

"Sssttt..."

Dan karena itu, maka Ohm pun langsung diam. Secara bersamaan Pang serta Namtan menemukan buku yang dicari. Dan saat menyadari tangan mereka yang saling bersentuhan, maka dengan canggung mereka saling melepaskan buku tersebut. Lalu melihat itu Ohm hanya bisa diam dengan raut kebingungan.

Ketika Namtan melihat isi buku terbitan tahun 2006 tersebut, ternyata disana memang tidak ada tertulis data mengenai murid ID 005. Dan Ohm pun langsung berkomentar bahwa benar itu tidak ada. Namun secara tidak sengaja, Pang menyadari bahwa halaman pada buku tersebut ada tampak bekas sobekan.

The Gifted (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang