13 : Kelas Ketujuh

218 62 60
                                    

Semilir angin menelusuk masuk kedalam apartemen Lucy, apakah sepulang melaksanakan praktik kelas ia lupa menutup jendela?

Bel berbunyi beberapa kali, namun Lucy tak kunjung bangun.

Lelaki itu menelpon Hyunjin, "Kak Rhino. Ada apa gerangan?"

"Password apartemen Lucy."

"110099."

Tit...tit...tit...tittttt

"Sudah terbuka, terima kasih."

"Urwell."

Begitu terkejutnya lelaki bernama lengkap Lee Minho itu saat memasuki apartemen Lucy.

"Kandang babi? Lihatlah.... Betapa kotor dan berantakannya tempat ini. Dan... Ryujin? Mengapa dia disini." Gumam Rhino.

Hari ini, Rhino mempunyai kelas dengan Lucy. Tapi, jika tempatnya seperti ini, bagaimana bisa Rhino tenang?

Dengan hati yang sedikit kesal, Rhino membersihkan sampah berserakan di sekeliling apartemen Lucy, tak lupa memindahkan Ryujin yang terlentang di lantai ke atas sofa.

Peningnya kepala Rhino sekarang.

Lantai sudah bersih, sampah-sampah sudah ia bakar, "Mengapa aku terlihat seperti pembantu sewaan yang datang saat tempat ini berantakan dan kotor?" Ujarnya pada diri sendiri.

"Ah sudahlah."

Masih dimaafkan, karena Rhino cinta kebersihan.

Ryujin menggeliat seraya terduduk di sofa, "Nghhhh...."

Saat membuka matanya, Lucy terkejut ada seorang lelaki sedang membelakanginya, "Aaaaaaaa....."

"Ya! Jangan berlebihan. Aku Lee Minho, panggil saja Rhino. Tempat ini benar-benar seperti kandang babi." Ejeknya.

Namun, Lucy melihat Rhino memegang sapu dan lap pel.

"Kau membersihkan apartemenku?"

"Mau bagaimana lagi, kalian berdua tidur seperti babi. Tidak ada yang bangun ketika aku membersihkan apartemen ini." Ejek Rhino. Lagi.

Ryujin mengalihkan pandangannya, "Kau ini suka sekali mengatakan hal buruk pada orang ya?!"

"Kemarin kau berkata padaku kalau aku bodoh, apa itu tidak buruk?" Timpal Lucy dengan wajah polosnya.

"Ck, lihat! Jangan so baik, kau Shin Ryujin." Balas Rhino dengan sedikit kekehan.

"Maaf Yeji, kau mungkin jadi tidak nyaman." Ujar Ryujin, ia membungkukkan badannya tanda meminta maaf.

"Tidak, aku sudah biasa."

"Jangan bilang, Chris mengatakan hal lebih buruk daripada kami?" Tanya Rhino.

Lucy mengangguk.

"Huh, Chris itu memang begitu." Ujar Ryujin. Siapa yang tidak tahu sikap Christoper disini....

Rhino setuju dengan perkataan Ryujin, "Maklumi saja."

"Sepertinya aku harus pamit, oh iya patung itu kau simpan di tempat rahasia, oke? Lusa nanti kita akan melakukan pelelangan di black market." Ujar Ryujin seraya memakai kemeja dan sepatunya.

Lucy melempar tas kecil milik Ryujin, "Baiklah, sampai bertemu lusa."

Rhino dan Lucy saling pandang.

"Emm, Rhino. Aku harus mandi dan berganti baju, tidak apa-apa kalau menunggu?"

"Tidak masalah. Aku bisa menonton televisi dulu."

[8] REWIND | Chan Yeji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang