28 : Perubahan

182 42 22
                                    

Setelah koma beberapa hari akhirnya Christoper dikabarkan sadar oleh pihak rumah sakit.

Mendengar hal itu Felix, Lucy dan beberapa pengawal segera pergi untuk menemui Christoper.

Saat Felix dan Lucy sampai disana, Christoper sudah dipindahkan ke ruang inap dengan kelas V3IP.

"Silahkan masuk, tuan sudah menunggu kehadiran kalian." Ujar perawat, ia menekan kode lalu pintu terbuka.

"Pasien yang baru sadar ini sudah bisa berdiri dengan kokoh tanpa penopang." Goda Lucy, ia menyimpan tas kecilnya, kakinya tergerak untuk menghampiri Chris yang sedang melamun dibalik balkon rumah sakit.

Sedangkan Felix, ia hanya mengawasi saja di sudut ruangan. Hatinya cukup lega mendengar kabar baik ini.

"Tidak usah menggodaku."

Lucy tersenyum, mungkin ini Christoper?

"Ya.. maaf. Bagaimana kondisimu sekarang?" Lucy balik bertanya. Chris memandang Lucy sebentar, ada helaan nafas disana.

"Mungkin tidak lebih baik, aku butuh asupan energi." Nadanya sangat memelas, baiklah.. dengan senang hati Lucy akan membantu.

Perlahan Chris mulai memegang tangan Lucy, kali ini rasanya agak berbeda, energi yang Chris dapatkan seperti aliran sengatan listrik.

Chris melepaskan tangannya dengan tiba-tiba, Lucy yang kebingungan bertanya, "Apa yang terjadi? Mengapa kau..."

Chris menepuk kepalanya sekali, suara Christian kembali menyapanya.

Hei bodoh! Energi Lucy sudah lebih kuat sekarang karena kau menyuruhnya melakukan sesuatu. Dengan bertambahnya kemampuan dan pola pikir itu akan mempengaruhi kualitas energi yang akan kau serap untuk kebutuhan kekuatan ini agar terus bertambah.

Kau tahu mengapa ada sengatan listrik? Hati nuranimu ingin merasakan hal lain dengan sentuhan itu, bukan karena menyerap energi tetapi... Sapaan rindu.

Benar-benar bodoh. Hilangkan pikiran itu dan berlakulah seperti biasa.

Lucy melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah Chris, "Mengapa melamun? Kau sedang berkomunikasi dengan Christian?"

Harusnya tidak seperti ini, Lucy harusnya tidak bersikap begini. Chris tidak bisa menahan perasaan sesungguhnya dari hati nurani yang ia rasakan sejak bertahun-tahun lamanya.

"Maaf, kau boleh pukul aku setelah ini." Chris menarik tubuh Lucy dan merengkuhnya. Membawa Lucy lebih dalam ke dalam pelukannya.

Felix terkejut? Tentu. Seharusnya Chris tidak bersikap seperti ini dan respon Lucy terlalu lembut.

Kalian pasti bisa menebak bagaimana seharusnya mereka berhadapan dan berkomunikasi, menyelesaikan masalah mengenai asupan energi dan pergi melaksanakan tugas dengan tuntas.

Apa sekarang perubahan sudah dimulai? Semua kejadian hari ini membuktikan detik-detik perubahan itu.

Lucy tidak bisa berkata-kata, lidahnya kelu, degupan jantungnya tidak bisa dikontrol dengan baik.

"Aku tidak tahu bagaimana cara mengakhirinya, sudah terlanjur terlalu jauh sekali hingga rasanya aku tidak menemukan satu orangpun." Gumam Chris disela pelukan.

"Chris.." lirih Lucy.

"Dia tidak akan lepas dari ragaku sebelum aku mati."

Tidak, kau bisa hidup kembali, Chris. Aku tahu itu, akhir yang bahagia untuk kita sudah menanti. Batin Lucy

Christian marah, ia menarik tubuh Chris lalu mendorongnya ke tembok balkon.

Lucy terkejut, ia menolong Chris untuk berdiri.

[8] REWIND | Chan Yeji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang