x | 2x . 3 = 21 ●Pertengkaran

9.1K 1.2K 29
                                    

Twilight Sky

Terkadang pemikiran dan perasaan tak sejalan. Otak dan hati terkadang selalu bertolak belakang.

♡♡♡

Happy Reading ❤


"Pegangan yang erat!" ucap Akhza yang direspon dengan Aura yang langsung memeluk punggungnya.

"Itu siapa?"

"Nanti gue jelasin yang penting lo sampai rumah dengan selamat."

Akhza semakin mempercepat kecapatan motornya. Ia hanya takut Aura terluka. Meski saat ini Ia tau bahwa Aura sedang ketakutan.Aura semakin erat memeluk punggung Akhza. Dengan wajah yang menunduk dan bersandar dipunggung Akhza.

"Berhenti lo!" ucap seseorang lelaki dengan wajah yang sangat menakutkan.

"Berhenti ga lo?!" bentak lelaki itu.

Kini motor Akhza berada ditengah tengah motor yang lain. Akhza di kepung saat bersama Aura.

"Berhenti!!" teriak lelaki dari samping kanan sambil mendorong motor Akhza. Untung saja Akhza masih bisa menahan motornya jadi tidak jatuh.

"Akhza, gue takut," bisik Aura.

"Tenang ada gue."

Kalo gue tetep jalan percuma mereka tetep ngejar, tapi kalo gue berhenti nanti Aura pasti terluka. Batin Akhza.

"Akhza kok berhenti?" tanya Aura.
Tak ada jawaban dari Akhza.
Akhza turun dari motornya lalu Aura ikut turun.

"Akhirnya lo berhenti juga," ucap seseorang.

"Akhza..." ucap Aura ketakutan.
Wajar saja Aura takut karena dihadapannya ada sekitar 15 orang dengan wajah seram.
Akhza lalu menggandeng tangan Aura.

Dingin banget tangan nih cewe,penakut ternyata. Batin Akhza.

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga pukulan dari seseorang yang membuat Akhza terjatuh karena belum siap menerima pukulan itu.

"Akhza..." teriak Aura sambil membantu Akhza berdiri.

" Tenang... Lebih baik lo minggir dulu," perintah Akhza yang dibalas anggukan kepala oleh Aura.

Kini Aura bersembunyi dibalik pohon. Membiarkan Akhza sendirian diserbu 15 orang. Percuma saja jika Aura ada disamping Akhza toh Aura tak bisa berbuat apa apa. Lebih baik Ia bersembunyi dibalik pohon dengan mulut berkomat kamit membaca doa agar Tuhan melindungi Akhza.

"Licik lo semua!beraninya main keroyokan kayak banci!" teriak Akhza.

"Jangan banyak bacot lo!" ucap kesal seseorang.

Bugh

Bugh

Akhza menghajar lelaki didepannya yang tadi berani memukul Akhza hingga jatuh tersungkur.

Akhza langsung diserbu dengan 15 orang.
Akhza menangkis pukulan dari lawan entah dari depan atau belakang.

Bughhhhh

Wajah Akhza ditendang hingga jatuh.
Kini Akhza sudah memejamkan mata.

Seseorang menghampiri Akhza. Bersiap melayangkan pukulan tepat di wajah Akhza.

Bugh

Tendangan maut dari Akhza tepat di wajah seseorang itu hingga terdorong ke belakang.

"Sialan! Masih sanggup berdiri lo?"

"Gue kuat, bukan lemah kayak lo yang beraninya main keroyokan!" tegas Akhza.

Bugh

Bugh

Lelaki itu terbangun lalu kembali memukul Akhza.

"Shitt..." ucap Akhza sambil memegang ujung mulutnya yang telah mengeluarkan darah segar.

Tuhan lindungi Akhza.Batin Aura dibalik pohon dengan wajah ditutup telapak tangannya. Ia tak sanggup melihat pertengkaran didepannya.

Bugh

Bugh

Bugh

Akhza menghajar lelaki itu dengan bruntal.

"Sebelum manusia ini mati ditangan gue lebih baik kalian pergi!" teriak Akhza.

"Siapin fisik kalian sebelum melawan seorang Akhza!" sambungnya.

Semuanya pun pergi dengan wajah yang sudah penuh dengan darah.
Akhza langsung menghampiri Aura.

"Hei kenapa tutup muka?" tanya Akhza sambil membuka tangan Aura yang menutupi wajahnya.

"Gue takut," ucap Aura langsung memeluk Akhza. Akhza pun membalas pelukan Aura. Ia membelai rambut Aura dengan pelan agar lebih tenang.

Akhza melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Aura yang sudah dipenuhi rasa takut dan khawatir.

"Gue gapapa," ucap Akhza dengan menatap mata Aura.

"Tapi wajah lo lu--"

"Luka kecil doang, ayo pulang."

Akhza mengantarkan Aura dengan selamat.

"Masuk dulu ya? Gue obatin luka lo," ajak Aura dengan suara yang lembut.

"Oke."

Aura mengobati luka di wajah Akhza dengan sangat lembut.

"Gausah ngeliatin gue kayak gitu," sindir Aura.

"Gue rela terluka setiap hari asal sikap lo bisa lembut gini ke gue," jawab Akhza yang hanya mendapat tatapan tajam Aura.

"Awww," sambungnya ketika Aura menekan lukanya.

"Rasain!obatin sendiri!" teriak Aura sambil melempar kapas dan obat merah.

"Galak bener jadi cewe."

Pertemuan awal dengan mu
Mengundang emosiku
Tapi adu mulut dengan mu
Membuatku candu
Perhatian dari mu
Membuatku luluh
Setiap perintah
Tak bisa ku bantah
Sukanya pemaksaan
Tak menerima penolakan

"Ih nulis apaan sih gue," gumam Aura yang kini tangannya telah merangkai kata demi kata di buku diary nya.

"Sumpah ya hari Senin ini sial banget. Pertama topi gue hilang, kedua gue telat, ketiga gue dihukum terus pingsan, lebih sial lagi ketemu manusia sialan itu," gerutunya.

"Lebih baik gue tidur," ucap terakhir sebelum menunju dunia mimpi.

***

"Kenapa gue tertarik sama cewe galak itu ya?cewe aneh, gak jelas, sukanya marah marah," gumam Akhza.

"Tapi dia itu beda dari cewe lain. Dia cantik natural, manis, jutek, galak tapi kalo perhatian lembut banget, kalo marah lucu."

"Aura Senja Yovananda. Nama yang cantik, dih kenapa gue muji-muji dia, bisa-bisa dia kepedean."

Ketika perasaan yang timbul dimasing masing pikiran. Saling memikirkan. Pikiran yang tiba-tiba datang tanpa undangan. Namun, dengan sadarnya mengusir pikirannya sendiri dengan kasar.












See you next part 👋
Jangan lupa tinggalkan jejak

FOLLOW

VOTE

COMENT

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang