Follow, Vote, Comment♡
Twilight Sky
Aku yang bodoh atau kau yang pintar
Aku bodoh karena selalu percaya dengan ucapanmu
Kau pintar karena selalu berhasil membohongiku♡♡♡
Happy Reading ❤
Aura ingin kembali ke kelas dan mengikuti pembelajaran. Namun, ditahan oleh Akhza. Akhza tidak bersemangat untuk masuk kelas. Akhza mengajak Aura bolos dengan tetap bersamanya dirooftop. Meskipun Akhza ketua osis namun dia juga ada sifat nakalnya. Aura yang selalu disiplin menolak ajakan Akhza. Tentu saja Akhza tidak bodoh. Ia menggenggam tangan Aura sangat erat hingga Aura tak bisa melepaskannya. Tangan kanannya memegang sebuah rokok yang siap untuk Ia hirup.
Aura tidak tau bahwa Akhza itu perokok. Aura sangat terkejut ketika Akzha merokok didepannya untuk pertama kalinya. Aura sangat benci dengan asap rokok.
"Stop!" ucap Aura sembari mengambil rokok dari tangan Akhza lalu ia injak injak hingga hancur.
"Ada apa?" tanya Akhza polos.
"Gue ga suka asap rokok."
"Hanya asapnya?"
"Gue ga suka rokok."
"Siapa yang suruh lo suka rokok? Lo cukup suka gue.""Gue ga suka lo ngerokok!"
"Kenapa?"
"Intinya stop merokok karena itu ga baik buat kesehatan. Rokok membunuh lo.""Bukan rokok yang membunuh gue tapi lo. Jika lo pergi maka gue akan mati."
"Gue serius AKHZA!"
"Gue ga bisa berhenti merokok tapi gue Kan mengurangi jatah merokok dan gue gak akan merokok di depan lo."
Setelah perbincangan itu, Aura dan Akhza memilih saling diam. Aura diam menatap awan. Akhza diam memandangi wajah Aura. Untuk pertama kalinya Aura tidak masuk kelas dan bolos dirooftop bersama Akhza yang menjabat sebagai ketua osis. Seharusnya ketua osis memberi contoh yang baik. Namun, Akhza tetap akhza yang menjadi dirinya sendiri.
Lama mereka larut dalam kediaman. Hingga tanpa mereka sadari waktu pulang sudah tiba. Aura pun membuyarkan lamunan Akhza yang sedang menatapnya. Aura langsung menyeret tangan Akhza dan memaksanya untuk turun. Aura dan Akhza kembali ke kelasnya masing masing untuk mengambil tas. Keadaan kelas Aura sudah sepi gak ada manusia satu pun. Saat Aura hendak melangkahkan kakinya keluar dari kelas ternyata sudah ada Akhza di depan pintu.
Akhza mengantarkan Aura pulang seperti biasanya. Hubungan Aura dan Akhza semakin dekat. Tak ada masalah serius dalam hubungan mereka. Hanya kesalahpahaman yang sudah diselesaikan. Setelah mengantarkan Aura pulang, Akhza langsung menuju basecamp. Basecamp adalah rumah kedua bagi Akhza namun selalu jadi prioritas.
Halaman depan basecamp sudah terpenuhi oleh sepeda motor. Sudah pasti didalam basecamp banyak orang. Akhza langsung memasuki basecamp dan disambut oleh anak buahnya.
"Wih pak bos makin hari makin cakep aja," ucap Alex
"Kesini sendirian bos? Ibu bos ga dibawa kesini sekalian biar kita kawinin sekalian jadi saksi," ucap Erwin. Semua pun tertawa karena ucapan dari Erwin berhasil membuat pipi Akhza merah merona.
"Gue mau tidur!" ucap Akhza lalu pergi ke ujung basecamp kemudian tidur.
Akhza pun tertidur. Ia tak merasa terganggu dengan suara ramai di basecamp. Tiba tiba ide cemerlang dari otak Arjuna muncul. Mereka semua menuruti ide dari Arjuna. Arjuna mengambil spidol hitam lalu melukis di wajah Akhza yang sedang tertidur pulas. Semua bergantian membuat lukisan diwajah Akhza. Akhza yang sudah tertidur tak akan merasakan apapun. Hingga wajah Akhza sudah penuh dengan tinta hitam spidol semuanya pun tertawa sangat keras. Tak lupa mereka mengabadikan wajah Akhza yang sangat konyol itu.
Mereka kembali ke posisi semula. Berbincang bincang sambil sesekali melirik posisi Akhza yang masih tertidur. Akhza menang sudah terbiasa tidur di basecamp. Berjam jam Akhza tertidur akhirnya Ia terbangun. Saat Ia terbangun semua pun tertawa.
HAHAHAHA
BHAHAAAASuara tawa pecah saat Akhza terbangun. Akhza tak merasa bingung Ia kira mereka hanya sedang bercanda. Kemudian banyak yang pamit pulang karena hari sudah malam dan sebelum Akhza mengetahui kondisi wajahnya.
"Bos kita pulang," ucap Alex sembari menggendong tasnya dan bersalaman dengan Akhza.
"Lo mah gue bangun malah pulang."
"Salah siapa lo molor mulu."
Satu demi satu banyak yang pulang. Keadaan basecamp semakin sepi. Tersisa Arjuna, Rama dan Akhza yang belum berniat untuk pulang. Akhza pun memutuskan untuk pergi ke rumah Aura. Menurutnya pergi ke rumah Aura lebih berguna daripada duduk termenung di basecamp bersama duo orang gila.
"Gue ke rumah Aura," pamit Akhza sembari mengambil kunci motor.
"Yang punya pacar mah beda," sindir Rama dengan santainya sambil makan gorengan.
"Salah siapa jomblo," jawab Arjuna lalu ikut Akhza pergi.
"Gue disini sendirian?"
"Sono ajak sekampung lo kesini," ucap Arjuna.
Akhza menuju rumah Aura. Arjuna menuju rumahnya sendiri. Sedangkan Rama tetap asik dengan kesendiriannya makan gorengan di basecamp kesayangan. Sesampai dirumah Aura, Akhza ragu untuk mengetuk pintunya. Mau nelpon Aura tapi hpnya lowbat. Akhirnya meski ragu Ia mengetuk pintunya.
Pintu terbuka setelah beberapa kali Akhza mengetuknya. Ternyata Sandra yang membukanya. Sandra mempersilahkan Akhza masuk. Mata Akhza mencari keberadaan Aura. Ternyata Aura tiduran disofa sambil baca buku.
"Sana samperin Aura, tante mau bikinin minum dulu," ucap Sandra.
"Gausa repot repot tan."
Sandra langsung menuju dapur sedangkan Akhza berniat untuk usil pada Aura. Akhza melangkahkan kakinya pelan pelan sambil menunduk nunduk. Saat sudah semakin dekat dengan posisi Aura. Dan
DORRR teriak Akhza sambil menepuk pundak Aura dengan tiba tiba. Secara spontan Aura langsung terkejut dan jatuh dari sofa.Bughh
"ADUHH!""HAHAHA"
Setelah Aura jatuh dari sofa Akhza tertawa sangat keras. Aura pun terbangun dan ikut tertawa keras ketika melihat wajah Akhza yang seperti badut.
"HAHAHA lucu," ucap Aura sambil tertawa lepas.
"Abis jatuh kok ketawa si?"
"Lebih baik lo ngaca deh pak," ucap Aura yang terus tertawa sampai memegangi perutnya.
Aura pun memberikan kaca kepada Akhza dengan mudahnya Akhza menerima tanpa rasa ragu.
"Gue tau kalo wajah gue ganteng meski berkaca berapa ratus kali tetep ganteng," ucap Akhza dengan sangat percaya diri.
"Udah buruan ngaca deh lo!" Akhza pun menuruti perkataan Aura dan.
"Aaaaa sialan!" teriak Akhza setelah melihat wajahnya dikaca yang banyak tinta lalu ia mengusap ngusap kasar wajahnya. Sedangkan Aura tetap saja tertawa tanpa berniat memberikan tisu untuk Akhza.
Tanpa mereka sadari sudah ada Sandra- mama Aura, yang sudah datang dengan membawa minuman dan camilan. Sandra datang dengan senyuman karena melihat Aura yang tertawa lepas. Sandra pun melihat sekilas penyebab Aura tertawa tak lain yaitu wajah Akhza. Sebenarnya Sandra juga tadi hampir tertawa lepas namun Ia menahan tawanya hingga ke dapur. Sandra meletakkan minuman dan camilan ke atas meja lalu mengambil tisu untuk Akhza.
"Terimakasih tan," ucap Akhza setelah menerima tisu dari Sandra.
Akhza pun membersihkan wajahnya dibantu oleh Aura. Tawa Aura sudah berhenti karena melihat wajah Akhza yang datar. Setelah tinta diwajah Akhza hilang, Akhza langsung memakan camilan sambil diiringi canda gurau bersama Aura. Padahal hari sudah malam masih saja bergurau. Setiap hari mereka bertemu namun tak ada rasa bosan diantara mereka. Mereka selalu menikmati waktu yang telah ada untuk bersama. Memanfaatkan waktu sebaik baiknya. Mereka berdua lupa bahwa tadi siang telah terjadi pertengkaran karena kesalahpahaman. Bagi mereka yang sudah terjadi ya sudah tak perlu di ingat kembali.
See you next part
Makasih telah menunggu cerita ini update :)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SKY (END)
Ficção AdolescenteFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Akhza Arkatama seorang cowo yang kini menduduki posisi sebagai ketua di tempat yang berbeda. Ia menjadi ketua osis dan ketua geng motor. Dirinya yang dijuluki sebagai cowok tanpa ekspres...