x | x . sin 90°. √9 =171 ● Akhir

10.6K 698 204
                                    


Mulmed :
● Jangan hilangkan dia -cover feby
● Kemarin-Seventeen
● Kamu dan kenangan-cover shannon
● Tak mungkin bersama- judika

SAMBIL BACA DENGARKAN LAGU DIANTARA EMPAT JUDUL ITU. KALO PUNYA LAGUNYA HAHAHA 😂

AMBIL NAFAS LALU BUANG
SIAP? BACALAH

Twilight Sky

Semua yang terjadi adalah rahasia Tuhan.
Sebaik apapun manusia menyusun sebuah skenario kehidupan, tapi Tuhan lebih tau, skenario yang terbaik. Meskipun skenario itu akan menyakitkan dan menimbulkan luka.

♡♡♡

Selamat membaca ❤

"Pasien atas nama Akhza korban kecelakaan malam ini berada di... " jawab suster itu.

"Dimana, Sus?" tanya Aura dengan nada membentak.

"Kamar mayat," jawab suster itu dengan menundukkan kepalanya.

Jlebbbbb

Kaki Aura melemas. Jantungnya terasa berhenti berdetak. Air matanya semakin turun dengan deras. Telapak tangannya bergetar. Risa langsung memeluk bahu Aura. Namun dihempas oleh Aura secara kasar.

"AKHZA!" teriak Aura dengan isakan tangis lalu berlari mencari kamar mayat. Risa dan lainnya juga mengikuti langkah larian Aura. Bukan Aura saja yang syok. Semuanya merasakan hal yang sama.

Kaki Aura berhenti berlari tepat di depan pintu kamar mayat. Dari depan kaca jendela sudah terlihat bahwa di dalam ada satu mayat yang tubuhnya hingga wajah sudah tertutup kain putih.

Aura ingin segera masuk dan memastikan bahwa mayat itu bukan Akhza. Namun, rasa ragu mendominasi dirinya. Aura berjongkok memeluk lututnya sendiri. Menundukkan kepalanya lalu menangis histeris. Aura belum melihat mayat siapa itu, namun ia sudah menangis seperti itu. Risa tak kuasa melihat kondisi Aura.

"Ra,ayo berdiri," ucap Risa sambil memegang bahu Aura, berniat membantu Aura berdiri. Namun, lagi-lagi di hempas oleh Aura.

BRUKKKK

Aura membuka pintu kamar mayat secara kasar hingga terbentur dinding dan menimbulkan bunyi keras. Aura melangkahkan kakinya pelan-pelan dengan sesekali mengusap kasar air matanya yang membasahi wajah cantiknya.

Saat sudah tepat disebelah brangkar mayat itu, Aura mengumpulkan keberanian untuk membuka kain putih yang menutupi wajah mayat itu. Pelan, pelan Aura mengarahkan telapak tangannya ke kain putih yang menutupi wajah. Saat Aura sudah memegang ujung kain itu, Aura sangat menyiapkan mental untuk membukanya. Risa, Arjuna, Rama, dan lainnya berada di sebelah Aura. Mereka juga menunggu Aura membuka kain putih itu.

Aura menarik napas dalam dalam, lalu membuangnya kasar. Aura pun membuka kain putih itu secara kasar. Dan....

"AKHZA!" teriak Aura ketika sudah membuka kain putih itu. Aura langsung memeluk tubuh Akhza. Aura tak peduli dengan darah yang berada di pakaian Akhza. Aura menangis tepat di dada Akhza.

Risa pun memeluk Arjuna, ikut menangis. Arjuna juga meneteskan air mata. Rama hanya menundukkan kepalanya, membiarkan air matanya jatuh ke lantai. Dava menutup mulutnya rapat karena kaget. Dinda dan Dewi saling berpegangan tangan berusaha saling menguatkan meski air mata tetap saja jatuh.

"Akhza bangun, ini gak lucu! Akhza! Bangun! Ini prank, kan?" tanya Aura sambil menggoyang-goyangkan tubuh Akhza. Namun, tubuh Akhza tidak merespon sama sekali.

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang