Twilight Sky
Musibah yang menimpa manusia sudah menjadi kehendak sang kuasa
Berdoalah, meminta semoga semuanya kembali seperti semula. Dan yakinlah semuanya akan baik baik saja.♡♡♡
Happy Reading ❤
Tak terasa sudah satu minggu Akhza mendiamkan Aura. Selama satu minggu Aura berangkat sekolah dan pulang sekolah tanpa Akhza. Tanpa diragukan sudah banyak gosip jika Aura tak lagi Ada hubungan dengan Akhza. Tapi kenyataanya mereka masih Ada hubungan meski saling diam. Tak ada angin tak ada hujan tak ada petir tiba tiba Akhza mendiamkannya. Aura yakin jika Akhza mendiamkannya pasti ada sebab.
"Ngelamun terus! Mikirin Akhza terus! Bucin bucin," ucap Risa sambil tertawa meledek.
"Nyinyir terus!" jawab Aura ketus.
"Belum baikan?" tanya Fani. Aura hanya diam tanpa ada niatan menjawab pertanyaan dari Fani. Secara logika, jikalau Aura dan Akhza sudah baikan, pastilah sudah terlihat bersama bukan hanya diam. Risa dan Fani melihat wajah Aura yang sangat lesu akhirnya memilih diam tanpa memberikan pertanyaan pertanyaan tentang Akhza.
Aura berjalan dengan tatapan kosong. Kakinya berjalan tak tau arah. Kakinya berhenti tepat didepan pagar sekolah. Berdiri diam, wajah lesu tanpa ada ukiran senyuman. Tiba tiba tangannya ditarik secara halus. Aura langsung menoleh menghadap orang itu.
"Ikut gue." Aura belum berkata apa apa, langsung ditarik oleh Akhza. Orang itu adalah Akhza. Aura hanya diam saja. Rasanya lidahnya sudah tak bisa berbicara lagi. Seminggu Akhza mendiamkan Aura. Kini tiba tiba menarik tangan Aura. Tak tau mau dibawa kemana.
Dingin. Sejuk. Tenang. Sepi. Danau. Akhza membawa Aura ke danau. Untuk apa? Akhza duduk ditepi danau, diikuti oleh Aura. Hening. Hanya suara angin yang terdengar. Aura akan tetap diam. Ia tak akan mengeluarkan satu kata pun. Ia menunggu Akhza dulu yang akan berbicara. Mata Aura memandang air danau yang tenang. Langit yang cerah membuat pemandangan danau semakin indah. Pepohonan yang tumbuh disekitarnya membuat udara semakin sejuk. Membuat siapapun yang ada disekitar danau akan nyaman.
Tiba tiba Akhza memegang dagu Aura. Ia hadapkan ke wajahnya. Ia tatap lekat lekat mata Aura. Terdapat tanda tanya besar dimata Aura. Namun Akhza tak mengeluarkan sepata kata pun. Aura juga diam menatap mata Akhza. Mata mereka saling menatap seakan saling bicara. Hingga. Hembusan napas Akhza semakin dekat. Semakin dekat. Hingga terasa sangat hangat dikening Aura. Perlahan Aura memejamkan mata. Dan
Cup
Akhza mencium kening Aura sangat lama. Aura menikmati setiap hembusan napas Akhza yang terasa dikeningnya. Akhza melepas ciumannya lalu berpindah ke telinga Aura dan berbisik 'maaf'. Suara yang sangat lirih namun terdengar jelas. Setelah membisikkan kata maaf, Akhza menjauhkan dirinya dari Aura. Kembali diam. Senyum terukir sangat tipis dibibir Akhza. Jantung Aura berdegup kencang. Ciuman pertama dari Akhza. Danau didepannya yang menjadi saksi bisu. Aura masih belum percaya bahwa beberapa menit yang lalu dirinya telah dicium oleh Akhza.
Aura masih diam, menunggu kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut Akhza. Namun Akhza terus saja diam. Hingga tiba tiba Akhza pergi. Meninggalkannya. Aura pun bangkit mengejar Akhza. Sungguh menjengkelkan. Aura dibawa ke danau namun ditinggalkan. Setelah lancang mencium keningnya tanpa izin lalu hanya kata maaf yang diucapkan.
"AKHZA!" teriakan Aura mampu membuat Akhza berhenti. Setelah beberapa detik dari teriakan itu, Akhza pun membalikkan badannya.
"LO?!" ucap Aura lalu menghampiri Akhza dengan langkah kaki yang sangat cepat.
Bugh bugh
"IH!"
Bugh
Aura memukul dada Akhza berkali kali. Akhza hanya diam saja melihat perlakuan Aura. Pukulan dari Aura tak kunjung berhenti. Akhza langsung memeluknya erat. Menenggelamkan kepala Aura ke dada bidangnya. Napas Aura terengah-engah. Tangannya sangat dingin. Aura heran dengan dirinya sendiri. Ketika Ia ingin marah kepada Akhza selalu tak bisa. Amarahnya langsung padam ketika mendapat perlakuan manis dari Akhza. Ketika Akhza merasa Aura sudah tenang, Ia melepaskan pelukannya. Menggandeng tangan Aura lalu pergi meninggalkan danau. Akhza mengantarkan Aura dengan selamat. Tanpa bicara, Akhza langsung meninggalkan Aura tepat didepan rumahnya. Aura merasa ada yang aneh dengan diri Akhza. Semakin hari Akhza semakin beda.
Akhza mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata rata. Itu sangat wajar bagi Akhza. Tanpa Akhza sadari ada mobil didepannya yang sedang melaju dengan cepat.
Brukkkk
Akhza tidak bisa menjaga pertahanan motornya akhirnya jatuh tepat di trotoar.
Bugh
Kepala Akhza terbentur trotoar cukup keras. Kepalanya berdarah. Darah adalah hal biasa bagi Akhza namun untuk kali ini kepalanya sangat pusing, pandangannya kabur. Akhza pun tak sadarkan diri. Warga sekitar langsung menghampiri Akhza yang tergeletak dipinggir jalan dengan kondisi kepalanya yang berdarah. Semua warga tau tentang Akhza. Mereka membaca name tag yang berada di seragam Akhza. Siapa yang tidak mengenal Akhza?semua pasti mengenalnya. Mereka langsung menelpon ambulans.Akhza langsung dibawa ke ruang UGD. Ardi dan Audi sudah ada di depan ruang UGD. Pihak rumah sakit sudah menelponnya. Ardi langsung meninggalkan tugas kantornya demi melihat kondisi Akhza, anak semata wayangnya. Audi tak berhenti dari tangisnya. Telah lama menunggu. Akhirnya pintu UGD terbuka dan keluarlah seorang dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya?" tanya Audi ketika melihat dokter keluar.
"Sabar ya bu."
"Apa maksud Anda?!" tanya Ardi dengan suara meninggi.
"Kepala Akhza terbentur sangat keras, sehingga ada masalah di otaknya."
"Sembuhkan anak saya! Atau saya tuntut rumah sakit ini!" Ancam Ardi.
"Kita akan berusaha sebaik mungkin."
Kepergian dokter membuat tangisan Audi semakin pecah. Ardi hanya bisa menenangkannya. Ada rasa kesal dan emosi pada diri Ardi. Akhza menjadi korban tabrak lari. Ardi akan mencari siapa pelakunya. Ardi terus menengnangkan Audi. Ardi meyakinkan Audi bahwa Akhza adalah lelaki yang kuat. Akhza akan sembuh. Akhza tak akan menyerah dengan keadaan. Akhza sudah biasa dengan kecelakaan. Akhza sang ketua geng motor. Tak akan menyerah.
Dibalik mereka berdua, ada seseorang yang tersenyum puas akan kecelakaan yang menimpa Akhza. Ia merasa lega karena Akhza masuk UGD. Hatinya bersorak gembira melihat orang tua Akhza yang menangisi nasib anaknya.
"Lo akan segera pergi dari dunia ini, Akhza!" ucap seseorang itu dengan tangan mengepal erat.
See you next part
Terimakasih yang udah vote dan comment
Ini Aku kejar deadline. Sempet sempetin update ditengah kesibukan daring.Lav lav♡
Aku udah buat GC Twilight Family
Yang mau join langsung chat ke CP (085967267937)
Nama :
Asal kota :Untuk apa join GC?
Biar kalian tau kapan Aku update biar kalian ga nunggu hehe kan kasian.
Biar kita saling kenal. Bisa saling tukar cerita. Atau saling ghibah😂Bubayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SKY (END)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Akhza Arkatama seorang cowo yang kini menduduki posisi sebagai ketua di tempat yang berbeda. Ia menjadi ketua osis dan ketua geng motor. Dirinya yang dijuluki sebagai cowok tanpa ekspres...