Twilight Sky
Ketika diam menjadi hal terbaik
Daripada marah tetapi tak berguna♡♡♡
Happy Reading ❤
Kemarin Aura pulang dengan selamat. Syukur ada Davin yang berbaik hati mau mengantarkannya pulang.
Kini Aura sudah berada di lapangan karena waktunya olahraga. Dan waktu olahraga kelas 11 Ipa 1 dan Ipa 3 itu bareng.
"Ra, lo diliatin dari tadi sama Davin," ucap Fani.
"Oh ya, gue belum cerita ke kalian kalo gue kamarin pulang diantar Davin," ucap Aura dengan santainya.
"Apa?!" teriak Risa dan Fani dengan mata melotot tak percaya.
"Kenapa? Salah?"
"Lo gila? Kemarin sama Akhza sekarang Davin," ucap Risa.
"Gak usah bawa bawa Akhza! Lebih enak Davin yang baik daripada Akhza!"
"Sama aja Ra, nanti berita tentang lo dan Davin akan nyebar juga," ucap Fani.
"Tau ah, dikit dikit nyebar dasar lambe nyinyir, " ucap Aura kesal.
Davin hanya melihat Aura dari jauhan. Mungkin Davin juga mulai tertarik dengan Aura. Siapa yang gak tertarik dengan Aura. Cewe cantik, pintar, dan tegas.
"Untuk jadwal Olahraga hari ini adalah basket," ucap Pak Bedu- Guru Olahraga.
"Baik pak," jawab murid serempak.
Basket dimulai dari kelas 11 Ipa 1. Terdapat 2 tim yang bermain basket ditengah lapangan.
Pandangan Davin tak lepas dari Aura. Davin terus saja menatap Aura kagum. Aura bermain basket sungguh lincah. Berkali kali Aura memasukkan bola ke ring.
Basket adalah Olahraga kesukaan Aura. Tak heran jika Aura sangat lincah dan dengan mudahnya Aura memasukkan bola ke ring meski dari jarak yang jauh. Karena Aura suka basket jadi badannya semakin tinggi.
Setelah kelas 11 Ipa 1,kini berganti kelas 11 Ipa 3. Aura hanya menatap Davin biasa. Ia tak ada rasa tertarik pada Davin. Hanya saja Davin orang yang hangat dan baik.
Akhirnya jam Olahraga berakhir. Semuanya kembali ke kelas.
"Aura," panggil Davin
"Ya?"
"Nanti ke kantin bareng gue."
"Iya."
➷
"Bro gue ada berita buat lo," ucap Arjuna."Apaan?" tanya Akhza.
"Kemarin Aura sama Davin pulang bareng."
"Gak usah bercanda," ucap Akhza dengan wajah datar.
"Gue liat dengan mata kepala gue sendiri."
"Kurang ajar," geram Akhza.
"Marah lo? Ada hak apa?" tanya Rama.
"Gak ada yang boleh deketin Aura."
"Mulai suka lo?" tanya Arjuna.
"Ya."
Saat istirahat mereka langsung menuju kantin. Akhza ingin menemui Aura. Ya karena rindu dan melarang agar Aura tidak dekat dekat dengan Davin. Melarang? Ada hak apa? Tapi itu yang ingin Akhza lakukan saat ini.
Ketika sampai dikantin. Akhza tak melihat Aura. Mungkin belum datang. Akhza pun melanjutkan makannya. Keadaan kantin yang ramai tak mengganggu Akhza sama sekali, Ia tetap fokus dengan makanannya.
"Noh Aura," ucap Arjuna sambil melirik Aura yang baru datang.
Uhuk uhuk
Akhza tiba-tiba kesedak saat melihat Aura datang bersama Davin."Mampus kesedak garpu," ucap Arjuna sembari tertawa.
"Awas aja lo," ucap Akhza geram.
"Mampus lo kalah cepet," ucap Rama.
Akhza hanya melihat Aura dan Davin yang sedang bercanda gurau. Sambil memakan batagor.
Jujur, gue gak suka liat lo bareng cowo lain. Batin Akhza.
"Jangan diliatin aja bro," tegur Arjuna.
"Terus gue ngapain?"
"Ambil pisau!bunuh Davin!"
"Gila lo?!"
"Lo pinter dalam pelajaran tapi bodoh soal cinta," sindir Rama.
"Samperin sono," ucap Arjuna.
"Terus?" tanya Akhza.
"Lakuin seperti kemarin yang ngeprank ketika mau upacara, tapi jangan sampai bikin Aura menghindar dari lo," jawab Arjuna.
"Oke," ucap Akhza lalu pergi menuju meja Aura dan Davin.
"Aura milik gue!" bentak Akhza sambil menarik tangan Aura.
"Jangan kasar sama cewe," ucap Davin
"Jangan deketin Aura! Aura pacar gue!"
"Apaan sih lo!" bentak Aura.
"Gausah ngaku ngaku deh lo!" bentak Davin.
"Intinya mulai detik ini Aura pacar gue!"
Semua penduduk kantin melihat adegan itu seperti drama. Ketika satu cewe direbutin dua cowo yang sama sama ganteng. Jangan dibayangin gimana rasanya, yang jelas uwuw sangat.
"Davin sama gue aja"
"Dasar Aura, kemarin Akhza sekarang Davin"
"Akhza gue sakit hati"
"Akhza itu suami gue"
Teriakan penduduk kantin sungguh membuat Aura semakin kesal. Kemarin baru saja Aura hidup dengan tenang tanpa teriakan teriakan itu. Tapi teriakan itu kembali terdengar karena perlakuan Akhza yang konyol.
"Semuanya dengerin gue!" teriak Akhza yang membuat penduduk kantin menatapnya.
"Mulai detik ini gue sama Aura Senja Yovananda resmi berpacaran, ini bukan prank, untuk bukti dan kebersamaan akan kami laksanakan mulai besok," sambungnya.
"Lo gila?" tanya Aura dengan wajah menahan amarah.
"Jangan ada yang ngomongin Aura, jangan ada yang membully Aura, jangan ada yang deketin Aura," ucap Akhza tegas.
"Dan lo, mulai detik ini lo pacar gue dan gue gak nerima penolakan!" ucap Akhza dengan tangan mendongakkan kepala Aura agar mereka saling tatap.
Lebih baik gue iyain daripada beradu mulut di depan orang banyak. Batin Aura.
"Oke, gue pacar lo."
"Akhirnya ketos kita ga jomblo lagi," teriak Arjuna.
"Ketua osis dan ketua paskibra, pasangan yang so sweet," teriak Risa.
Sungguh Aura menahan malunya. Sungguh Ia kesal dengan Akhza. Apa Akhza memang tidak bisa membiarkannya hidup tenang. Para cewe cewe di kantin banyak yang menatap Aura tak suka. Jika Akhza tak melarang untuk ngegosipin Aura mungkin sudah banyak yang membicarakannya.
Andai saja dulu Aura tak telat masuk sekolah Ia tak kan dihukum oleh seorang Akhza. Dan takkan berurusan dengan Akhza. Tapi takdir telah mempertemukannya dengan Akhza. Cowo menyebalkan yang membuat hidupnya gak tenang.
"Gue pergi Ra," ucap Davin lalu pergi meninggalkan kantin.
"Ikut gue," ucap Akhza lalu menggandeng tangan Aura untuk meninggalkan kantin.
See you next part👋
Up satnight untuk menemani kalian para jomblo yang hanya setia dengan dunia halu😂
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SKY (END)
Ficção AdolescenteFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Akhza Arkatama seorang cowo yang kini menduduki posisi sebagai ketua di tempat yang berbeda. Ia menjadi ketua osis dan ketua geng motor. Dirinya yang dijuluki sebagai cowok tanpa ekspres...