x | 4x . 3 = 300 ●Peringatan

5K 631 18
                                    

Happy satnight selamat menghalu bersama jangan lupa follow, vote, coment♡

Twilight Sky

Jadilah lelaki sejati yang menggunakan kekuatannya untuk melindungi wanita bukan untuk menyakiti wanita

♡♡♡

Happy Reading ❤

Kedatangan Fani mengagetkan Akhza yang sedang memandangi wajah Aura. Fani hanya berniat memberikan teh hangat dan bubur. Fani pun keluar dari uks lalu melanjutkan pembelajaran bersama Risa. Akhza masih setia menunggu Aura di uks. Untuk kedua kalinya Aura masuk uks dan ditemani oleh Akhza. Setelah beberapa menit, Aura pun sadar. Ia membuka matanya pelan lalu tangannya memegang kepalanya. Akhza yang melihat itu langsung kebingungan.

"Ada yang sakit Ra?" suara Akhza kebingungan yang direspon  anggukan oleh Aura.

"Minum obat atau dipijit?"

"Gapapa kok, sebentar lagi akan hilang pusingnya," jawab Aura dengan senyum dibibirnya.

Dalam keadaan sakit masih saja bisa tersenyum. Ketika sudah disakiti tetap saja bersikap baik baik saja. Sikap Aura yang itu membuat Akhza kagum. Akhza pun memberi teh hangat kepada Aura. Aura langsung menerimanya tanpa ada niat menolak seperti dulu. Aura meminum teh hingga tersisa setengah gelas. Akhza lalu menyuapi bubur kepada Aura yang kedua kalinya. Lagi dan lagi Aura menerimanya dengan senyuman yang terukir sangat indah dibibir tipisnya. Hanya beberapa suapan yang diterima oleh Aura. Akhza pun tak memaksanya lagi. Akhza berniat bertanya langsung tentang siapa pelakunya  namun niatnya diurungkan kerena keadaan Aura yang belum baik. Akhza pun izin kepada Aura untuk mengembalikan mangkok bubur beserta gelas teh. Kepergian Akhza hanya ditatap datar oleh Aura. Aura memilih diam. Aura mengingat kejadian tadi.

Akhza pun kembali tetapi Aura tak menyadari karena Ia tengah melamun. Akhza langsung duduk tanpa berniat membuyarkan lamunan Aura. Akhza hanya diam memandangi wajah Aura hingga Aura sadar akan kedatangan Akhza. Aura pun membalas tatapan mata hitam Akhza lalu tersenyum. Akhza ingin cepat tau siapa pelakunya. Tanpa mau basa basi.

"Siapa?" tanya Akhza dengan wajah datarnya.

"Apanya?"

"Pelakunya."

"Aku gapapa."

"Aku tanya siapa bukan bagaimana."

"Akhza jangan marah."

"Lelaki mana yang ga marah ketika melihat wanitanya tersakiti?"

"Tapi jangan marah," ucap Aura sembari menggenggam tangan Akhza.

"Siapa?"

"Dinda."

"Gimana ceritanya?"

Aura  memulai cerita yang didengarkan baik baik oleh Akhza. Aura terus bercerita tanpa disadari airmatanya membasahi pipinya. Akhza yang mendengar ceritanya menahan amarah dengan mengepalkan tangannya. Setelah Aura selesai bercerita Akhza langsung bangkit dan

Bugh bugh bugh

Akhza melukai tangannya lagi dengan memukul dinding. Memang sosok Akhza jika marah harus diluapkan dengan cara memukul apapun itu kecuali orang yang dia sayang. Semarah marahnya lelaki tak akan mungkin tega menyakiti wanita yang Ia sayang.

"STOP!" teriakan Aura menghentikan tangan Akhza.

"Sampe kapan memukul dinding? Sampe dinding itu roboh?"

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang