Twilight Sky
Lebih baik telat untuk belajar daripada tidak mau belajar karena telat
♡♡♡
Happy Reading ❤
Matahari sudah terlihat bersama sinarnya. Ia juga akan menghilangkan sisa embun di malam hari. Burung saling berterbangan bahkan berebutan mencari makan.
Seorang gadis berdecak pinggang. Sambil sesekali mengacak-acak rambutnya sendiri. "Mamaaaaaaa!!" teriak Aura membuat seisi rumah gempa.
"Ih mama cepetan kesini maaaa," sambunganya membuat kondisi rumah hampir roboh.
Tak lama, seorang wanita sekitar berumur 30tahun datang dari balik pintu dengan raut wajah menahan emosi.
"Kamu itu ya, ini masih pagi tapi sudah teriak-teriak bikin telinga mama pecah!" bentak Sandra--Mama Aura.
Gadis cantik itu bernama Aura. Putri satu-satunya dari keluarga Yovananda.
"Topi Aku hilang ma, gimana ini? Hari Senin waktunya upacara," ucapnya sambil mencari topinya kondisi kamarnya sudah seperti kapal pecah byuhhhh berantakan.
"Kamu lupa mungkin naruhnya kebiasaan ga disiapin perlengkapan sekolah dari kemarin!" Sandra malah menyalahkan putrinya. Aura dalam hal ini agak teledor.
Aura mengerucutkan bibirnya, ia semakin kesal jika pagi-pagi sudah diomeli. "Ih mama jangan ngomel mulu! Bantuin kek cari topinya biar berfaedah Aura panggil Mama kesini," ucap Aura emosi.
Baru kali ini ada seorang anak yang memerintah sang mama dengan emosi. Mungkin karena situasi yang genting.
Mereka berdua mencari topi. Aura sang ketua Paskibra di SMA Merah Putih. Aura dikenal karena ketegasannya dan kedisiplinannya. Tugas Aura saat upacara adalah menjaga barisan belakang agar tidak ramai dan menghukum siswa siswi yang tidak memakai atribut lengkap.
"Duh, di mana sih topi gue, jangan sampe gue kena hukum gara-gara ga pake topi, mau ditaruh mana muka gue," omelnya sendiri.
"Salah siapa teledor!" sarkas sang mama.
Matahari sudah bersinar dengan teriknya. Awan cerah sudah menggantung di langit biru. Kondisi kamar semakin berantakan. Jarum jam terus berputar. Kini sudah menunjukkan jam tujuh kurang 15 menit. Namun Aura masih sibuk mencari topinya hingga lupa akan waktu yang terus berputar.
" Yesss ketemu," ucapnya girang. Setelah sekitar dua puluh lima menit mencari akhirnya ketemu juga.
"Ketemu di mana?" tanya Sandra.
"Di bawah kasur," jawab Aura sambil menunjukkan jejeran gigi putihnya.
"Yaudah ayo sarapan dulu," ajak Sandra.
" Gausah ma, sarapan di sekolah aja ini jam nya udah mepet gara-gara cari topi."
"Awas pingsan, kan upacara."
"Ih sembarangan, anak mama, kan strong. Masa anak paskibra pingsan saat upacara gara-gara ga sarapan," jawab Aura dengan penuh kesombongan.
Ya memang Aura tidak pernah pingsan bahkan belum tau rasanya pingsan karena fisiknya sudah kuat. Bukan hanya fisiknya namun, mentalnya juga.
"Yaudah sana berangkat."
"Assalamualaikum Mamaku yang cantik sejagat raya," pamit Aura dengan alaynya.
"Waalaikumsalam anak bawel."
Aura berangkat sekolah diantar supir pribadinya. Mobil melaju lambat karena kemacatan kota Jakarta. Asap kendaraan dimana mana. Sepeda motor yang saling menyalip. Jalan raya padat dengan kendaraan bermotor. Kebanyakan orang akan pergi ke kantor dan ke sekolah. Meskipun mobil Aura melaju dengan lambat akhirnya sampai di depan sekolah.
Mampus dah gue. Batinnya.
"Pak bukain dong plis," ucap Aura pada pak satpam memohon untuk membukakan pagar yang telah dikunci.
Kini Aura telat masuk sekolah untuk pertama kalinya saat SMA. Apalagi dia sebagai ketua Paskibra SMA Merah Putih.
"Tumben telat neng?" tanya Pak satpam.
"Ada akibat pasti ada sebab Pak, kapan kapan Aura jelasin, sekarang bukain deh pagarnya keburu ada orang lain liat pak," ucapnya memohon dengan rasa takut ketahuan.
Ketika pak satpam hendak membuka pagar tiba-tiba...
"Tunggu!" ucap dingin seseorang dengan tegas.
"Kenapa atuh den?"
"Enak aja telat langsung masuk,disini ditegakkan keadilan,yang telat harus dihukum!" ucap seseorang tegas.
"Aduh plis lah gue jadi penjaga barisan upacara bagian belakang pasti semua udah nunggu gue," ucap Aura memohon.
"Trus ngapain telat?"
"Nanti gue ceritain sekarang bukain dulu pagarnya."
"Gue hukum lo dulu!"
"Nanti aja ya plisss, kalo lo hukum gue sekarang ntar gue telat jaga barisan ntar gue dapat hukuman juga dari pelatih jadi dua kali hukuman dong, pliss lah nanti aja hukumnya janji ga lari," jelas Aura memohon dengan wajah penuh dengan keringat karena ketakutan.
Seseorang itu diam memikirkan keputusan dan Aura hanya memandang wajahnya dengan penuh harap.
"Yaudah buruan masuk! Inget lo punya hutang hukuman!"
"Iya bawel ih," jawab Aura lalu pergi.
"Eh tunggu nama lo?"
"Aura Senja Yovananda kelas 11 Ipa 1,seorang ketua Paskibra di SMA Merah Putih," jelas Aura,ditanya apa jawabnya sepanjang kereta api.
"Oke, gue Akhza Arkatama ketua osis di SMA Merah Putih," ucapnya tegas.
Eitss buset ini ketua osis nya?kok gue ga tau ya? Apa gue kudet?ketua osis seganteng ini gue ketinggalan berita. Batin Aura
"Cepet upacara mau di mulai bego!" bentak Akhza.
Uhuyy ada untungnya telat bisa tau ketua osis yang tampan. Eits nama dia? Arkatama? Pemilik perusahaan terkenal itu? Batin Aura.
Dasar cewe bawel tapi lucu sih. Batin Akhza.
See you next part 👋
Part ini pendek karena masih awal.
Bagaimana dengan ketos di sekolah kalian? Ganteng? Jutek? Songong?
Atau bagaimana dengan ketua paskibra di sekolah kalian? Cantik? Baik?
Jangan lupa vote dan coment ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SKY (END)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Akhza Arkatama seorang cowo yang kini menduduki posisi sebagai ketua di tempat yang berbeda. Ia menjadi ketua osis dan ketua geng motor. Dirinya yang dijuluki sebagai cowok tanpa ekspres...