x | Sin 30° . √49 . 2x = 329 ●Kabar

4K 483 31
                                    

Mulmed : ku akan menanti

Twilight Sky

Hanya kata maaf dan sibuk yang diucapkan
Sibuk bukan alasan namun itu keadaan
Lagi lagi tentang keadaan

♡♡♡

Happy Reading ❤

Beberapa hari berikutnya, Aura sudah tak tahan dengan dirinya yang terus saja menunggu kabar dari Akhza. Benar kata Risa, bahwa Ia harus menghubungi Akhza terlebih dahulu. Benar juga kata Risa bahwa sesibuk apapun harus sempat memberi kabar meski sebentar.

Tutttutttutttt

Hanya suara sambungan telepon yang terdengar.

"IH!" gerutu Aura.

Aura kembali mencoba menelpon Akhza. Lagi-lagi hanya suara sambungan telepon.

"SUMPAH NIH ORANG! AWAS AJA!" Aura memaki-maki Akhza. Padahal Akhza tak akan mendengarnya.

Untuk ketiga kalinya, Aura mencoba menelpon lagi. Akhirnya teleponnya terjawab.

"LO ITU KEMANA AJA SIH?!" teriak Aura yang langsung terdengar oleh Akhza.

"GUE ITU NUNGGUIN KABAR DARI LO! DASAR NYEBELIN!" Aura terus saja berteriak. Namun dirinya tak mendengar suara apapun dari balik telepon.

"Akhza? Lo masih denger gue kan?" tanya Aura dengan nada suara yang sudah Ia turunkan.

"Hahahahahahahaha."Akhza tertawa. Terdengar jelas ditelinga Aura bahwa Akhza sedang tertawa. Apa yang lucu? Apakah Akhza menertawakan dirinya? Sialan.

"AKHZA KOK LO KETAWA SIH?!" Aura semakin kesal. SUMPAH demi apapun jika saat ini Akhza sudah ada disampingnya bisa dipastikan bahwa Aura sudah sedari tadi mencekiknya.

"Lucu kalo lagi kesel. Maaf gue sibuk."

"LO GILA? GUE KESEL SAMA LO DAN LO BILANG LUCU? SETRES LO!"

"Maaf gue sibuk, Ra." Akhza berbicara dengan sangat halus.

"Sesibuk apapun lo, harusnya lo tetep kabarin gue. Lo kira nunggu kabar itu enak?!" Aura semakin kesal.

"Maaf. Lain kali jangan nungguin kabar dari gue. Pasti gue kabarin lo. Pasti. Meski jarang."

"JARANG?!"

"Iya. Gue sibuk banget. Gue akan jarang ngabarin lo. Lo fokus aja sama kuliah lo. Gue juga fokus kuliah."

"Jarangnya berapa hari? Ngabarin gue sehari berapa kali?" Aura terus bertanya tentang kabar.

"Seminggu sekali."  Akhza menjawab dengan santai. Namun mata Aura sudah melotot. Sayang, Akhza tak bisa melihatnya karena mereka telepon suara bukan vidio.

"LAMA BANGET BEGO!" teriak Aura semakin kesal.

"Kan, gue bilang jangan ditunggu kabar dari gue."

"Akhza kita ini ldr. Jarang ketemu. Pasti kabar dari lo yang gue tunggu. Kita udah gabisa ketemu. Dan lo mau jarang ngasih kabar. apa maksud lo? Lalu apa yang harus gue tunggu kecuali kabar dari lo?" ucap Aura dengan airmata yang sudah berhasil keluar dari kelopak matanya. Sungguh rasa kesal pada Akhza berujung air mata.

"Maaf. Jangan nangis. Udah ya gue sibuk. Jangan tunggu kabar gue."

"LO BERUBAH AKHZA!" teriak Aura namun Akhza langsung mematikan teleponnya.

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang