x | √50 . cos 45°. x = 50 ●Rumah Arjuna

4K 504 32
                                    


Twilight Sky


Menunggu itu membosankan
Tapi apakah berpindah hati itu menyenangkan?

♡♡♡

Happy Reading ❤

Di rumah Arjuna terlihat sangat ramai. Arjuna mengundang teman-temannya untuk makan malam di rumahnya. Tak lain mereka adalah Risa, Aura, Dinda,Dewi, Rama, Davin, dan Dava.

"Dalam rangka apa lo ngundang kita kemari?" tanya Davin.

"Hari jadinya kali," jawab Dinda asal.

"Gak dalam rangka apa apa. Cuma pengen ngumpul aja," jawab Arjuna.

"Gue seneng deh, padahal gue mahasiswa baru tapi udah bisa gabung sama kalian," sahut Dava.

"Baru apaan? Udah setahun," jawab Risa ketus.

"Tau lo! Kita baru masuk kuliah beberapa hari setelah itu lo dateng," ucap Arjuna.

"Gajadi makan?" tanya Rama. Hanya dua kata yang keluar dari mulutnya namun mampu membuat semuanya diam lalu tertawa.

Mereka pun menuju ruang makan rumah Arjuna. Rumah Arjuna cukup mewah. Sederhana tapi terlihat wow.  Warna rumah Arjuna dominasi dengan putih dan gold.

"Bokap lo kemana?" tanya Davin pada Arjuna.

"Luar negeri sama nyokap, biasalah ngurus bisnis," jawab Arjuna.

Mereka sudah duduk di meja makan. Dalam keadaan melingkar. Mulai dari Arjuna, Risa, Dava, Aura, Davin, Dinda, Rama, Dewi. Berselang seling, laki dan perempuan. Jika orang lain melihat ini, pasti mereka mengira bahwa duduk saling berpasang pasangan. Padahal nyatanya tidak. Hanya Arjuna dan Davin yang duduk berpasangan dengan pacarnya, tak lain Risa dan Dinda.

"Silahkan non, den," ucap Bibi pembantu rumah Arjuna. Bibi meletakkan berbagai makanan diatas meja makan. Yang sebelumnya meja makan kosong, kini sudah penuh dengan makanan.

"Keliatannya sih mantap rasanya," ucap Dava sambil melirik Arjuna.

"Bibi yang masak pasti enak, masakan Bibi mengalahkan masakan restorant bintang 5," ucap Arjuna sambil melirik Bibi lalu tersenyum.

"Den Arjuna mah, silahkan dimakan non, den, semoga suka," ucap Bibi lalu pergi.

"PASUKAN 5 DETIK!" teriak Arjuna antusias.

"PASUKAN WANI MATI WEDI LUWE!" teriak Davin tak kalah antusias.

Dalam hitung 1 2 3 semuanya sudah menyerbu makanan dengan lahap. Tanpa menoleh kanan kiri. Mata mereka hanya fokus pada makanannya masing-masing.

Aura sudah selesai makanan lebih dahulu. Ia melihat teman-temannya yang sangat asik makan. Aura tiba-tiba teringat Akhza. Akhza tak pernah hilang dari pikirannya. Selalu datang tiba-tiba.

Akhza, lo ga rindu kumpul bareng sama kita? Sama temen-temen lo? Sama kasyapi. tanya Aura dalam hati. Lalu Ia mencoba tersenyum. Ia tak mau menunjukkan bahwa dirinya merindukan Akhza. Ia tak mau merusak acara makan malam ini hanya karena dirinya yang rindu Akhza.

Dava melirik Aura sekilas. Dava terlalu peka dengan perasaan Aura. Dava mampu melihat jelas bahwa Aura sedang memikirkan sesuatu. Dava sudah menduga bahwa Akhza yang ada di pikiran Aura.

"Kenapa?" tanya Dava sambil menyenggol lengan Aura. Arjuna, Risa dan lainnya ikut melihat Aura. Mereka menghentikan makannya.

"Ha? Gapapa kok," jawab Aura.

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang