Bagaimana rasanya ketika kalian dijodohkan oleh seseorang yang bahkan belum pernah kalian lihat langsung sebelumnya? Kuasakah kalian untuk menolak perintah orang tua yang sudah sangat berjasa dalam hidup kalian?
Pernahkah kalian mendengar sebuah cerita, ketika seorang anak dijodohkan oleh orang tuanya. Kemudian, anak itu menolak dengan keras dan ia menjadi berani melawan orang tuanya. Ia memilih menikah dengan seseorang yang tak direstui pernikahannya itu, ia lalu meninggalkan kedua orang tuanya dan hidup bersama istrinya.
Tau apa yang terjadi? Ibu orang tersebut murka, dan mengeluarkan sumpah serapahnya. Ia bersumpah bahwa anaknya itu tidak akan hidup bahagia dan dia akan celaka, musibah akan menimpanya.
Tau bahwa doa yang paling mustajab adalah doa orang tua? Bahkan doa ibu dapat menembus langit dan langsung dikabulkan Tuhan.
Ya itu memang betul adanya! Anak ibu itu benar-benar tak hidup bahagia dan ia meninggal karena kecelakaan. Musibah bukan?
Doa ibu memang selalu ampuh di hadapan Tuhan.
Dan kali ini aku bimbang, ibu menjodohkanku dengan seseorang yang katanya adalah anak teman ayah. Aku belum pernah melihatnya langsung, aku hanya mengenal dirinya melalui CV ta'aruf yang ayah berikan minggu kemarin.
Lalu aku harus bagaimana? Apa aku harus menolak perjodohan ini kemudian berakhir tragis seperti orang yang aku ceritakan? Atau aku harus ikhlas menerimanya demi tidak menjadi anak durhaka di hadapan Tuhanku?
Ceklek
"Yola, mereka sudah sampai. Ayo keluar" kata seorang wanita paruh baya dengan lembut, Sadidah Burairah, ibuku.
Aku hanya bisa menghela napas dan menarik kedua ujung bibirku ke atas secara paksa.
"Baik, bu" jawabku singkat. Kemudian aku bergegas keluar mengikuti ibu, berjalan mengekor di belakangnya.
...
Apa ibu dan ayah tak salah menjodohkanku dengan pria itu? Boleh aku jujur? Ia cukup tampan, terlihat berwibawa dengan kacamata yang bertengger gagah di hidungnya. Tapi, apa sifatnya setampan dan se-perfect wajahnya?
Penampilannya terlihat sederhana. Hanya sebuah kaos hitam. Tapi kenapa nampak gagah di mataku?
Sebenarnya, apa dia niat melamarku dengan pakaiannya yang seperti itu? Ya sudahlah, yang penting niatnya baik.
Ku coba melirik ke arahnya, sialnya tatapan mata kita bertemu. Tatapannya terlihat sangat tajam dan menusuk. Oh, tidak. Ia tak terlihat baik.
"Hady, ini calon istri kamu. Ayo perkenalkan diri kalian masing-masing" ucap seorang pria di samping orang yang kata mereka adalah calon suamiku.
"Saya, Alkhalifi Zikri Hady, panggil saja Hady" kata pria tersebut dengan suara beratnya, raut mukanya datar tak sedikitpun senyum tercetak di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Heaven ✖ DKS ✅
Fiksi Penggemar"Kalau bukan karena perjodohan, ga sudi gue nikahin lo" "Biarpun kita menikah karena perjodohan, tapi biarkan saya berusaha menjadi istri yang baik untukmu" Banyak yang bilang kalau nikah karena perjodohan itu akan berakhir dengan perceraian. Apakah...