15

2.9K 168 35
                                    

"Jangan dandan cantik gitu, dong!" ucap mas Hady yang tengah memperhatikanku memoles bedak.

Tatapannya menyebalkan!

"Terus maksud mas, saya harus jelek gitu? Apa gunanya make up, mas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus maksud mas, saya harus jelek gitu? Apa gunanya make up, mas?"

"Ya tapi jangan berlebihan gitu!"

"Berlebihan gimana? Kan cuma bedak sama lip tint doang"

Hancur sudah mood ku pagi ini karena omelan mas Hady. Padahal pagi ini adalah hari wisuda bang Rafael dan bang Yosep.

"Makanya punya muka jangan cantik-cantik gitu!"

"Kok mas jadi nyalahin fisik saya?! Emang saya bisa request ke Allah mau minta bentuk muka kayak apa?!"

Mas Hady menghela napas.

"Udah deh, saya ngga ikut. Mas sendiri aja, kali aja ada Vani di sana!"

Jangan tanya kenapa aku sangat sensitif hari ini. Ini semua karena tamu bulananku yang sedang datang.

"Oh? Ada yang cemburu, nih?" ledek mas Hady tiba-tiba.

"Ngga usah kepedean, deh! Mas akhir-akhir ini tingkat kepedeannya naik pesat. Diajarin siapa, sih?!" jawabku masih kesal.

"Udah ngaku aja kalau cemburu. Jangan sok gengsi kayak waktu mas meeting sama Dira"

"Mas kali yang cemburu, takut aku diliatin sama cowok lain, kan?"

"Kok tau, sih? Yah, ngga asik!"

Aku diam, enggan membalas sepatah kata pun.

"Yaudah, kita sama-sama cemburu. Adil, kan?" kata mas Hady kemudian.

Aku mengangguk untuk mengakhiri perdebatan.

"Udah, ah. Ayo mas, nanti telat"

Saat itu juga kami berangkat ke tempat wisuda bang Rafael dan bang Yosep.

...

"Widih, udah wisuda aja lu berdua!"

"Habis ini nikah ya!"

"Lu yang lebih tua dari kita aja belum nikah, bang!"

"Dih, nikah kan ngga ngeliat umur! Tuh si Hady contohnya"

"Lah? Kenapa jadi gue?"

Suasana gaduh tercipta ketika kami tengah mengantri untuk berfoto di banner wisuda.

Ya, maklum. Yang wisuda minta foto dengan background itu, katanya untuk kenang-kenangan.

Aku menjadi wanita satu-satunya diantara sembilan pria dewasa ini. Makanya sedari tadi, aku enggan melepaskan rangkulan tanganku dari mas Hady karena malu.

"Kalau lu nikah, yang lengket ya kayak Hady sama Yola sekarang. Jangan kayak yang dulu! Hady dikasih berlian malah milih cabe-cabean" celetuk bang Farel yang membuat mereka semua tertawa, kecuali mas Hady.

My Husband My Heaven ✖ DKS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang