"Sayang...ini ibu bawa.. ASTAGHFIRULLAH HADY!!" teriakan ibu berhasil menarik atensi kami.
Mas Hady segera membuat jarak denganku karenanya.
"Kenapa cuma dikening, sih! Kamu kan suaminya!" kata ibu sambil memukuli lengan mas Hady.
"Awh!! Ibu!! Sakit! Awh!!"
"Kamu gimana, sih! Masa cuma berani kasih kecupan di kening?!"
"Ya awh...kalau di tempat lain takut aku khilaf, ibu! Berhenti dong, sakit tau! Ibu ngga kasian awh..sama anak sendiri"
"Biarin, biar kamu sadar kalau dia itu istri kamu" kata ibu, tangannya tak henti memukul lengan anaknya.
"Awh! Iya aku tau, bu. Tapi..awh!! ini kan rumah sakit! Untung tadi ibu yang masuk! Coba kalau yang lain arrghh!! dan mereka liat aku lagi khilaf cium di tempat lain! Lebih parah ibu! Nanti aja kalau di rumah"
Mas Hady mengusap-usap lengan yang terkena pukulan ibunya.
"Tuh, baru dikening aja Yola udah beku, bu! Gimana kalau lebih? Jantungan kali" lanjutnya sambil menatapku yang tengah diam menatap interaksi asik antara ibu dan anak.
"Eh? Iya ya... Ya Allah sampai merah gini mukanya" kata ibu memegang wajahku, dan mengusap pelan pipiku.
Ibu ini kayak ngga tau aja perasaan perempuan.
Gimana rasanya coba, udah bingung sama tingkah aneh mas Hady. Di tambah dengan kepergok ibu. Malu.
"Oh iya, Hady! Ibu ngga suka ya sama sikap kamu! Yola pingsan kok kamu malah pergi aja!" omel ibu pada mas Hady.
"Ibu telfon ngga diangkat! Istri stres kecapekan, maag nya kambuh, sampai sakit gini! Pasti kamu jarang kasih makan ya?!" lanjut ibu.
"Yola aja yang minum kopi sama soda mulu bu!"
Loh? Mas Hady kok bisa paham kebiasaanku?
"Heh! Malah nyalahin istri sendiri! Kamu ini!" satu pukulan ibu mendarat lagi di lengan mas Hady.
"Daripada nyalahin istri orang!"
"Astaghfirullah, ngejawab mulu kamu ya!"
Aku tersenyum melihat ibu dan anak yang asik berdebat di hadapanku, bagiku lucu.
"Udah bu, Yola ngga papa kok" kataku masih terkekeh.
"Nggak! Pokoknya kalian selesaikan dulu semuanya, ibu keluar dulu ke administrasi. Ibu kamu bentar lagi sampai, Yol"
Belum sempat kami menjawab, ibu mas Hady sudah keluar.
Aku menatap mas Hady dengan canggung.
"Jadi...mau dilanjut ngga?" tanya mas Hady sambil menaik-turunkan alisnya.
Alis kananku terangkat, apa yang dilanjut?
"Ah, Yola mah ngga peka" ucap mas Hady kemudian dengan bibir yang mengerucut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Heaven ✖ DKS ✅
Fiksi Penggemar"Kalau bukan karena perjodohan, ga sudi gue nikahin lo" "Biarpun kita menikah karena perjodohan, tapi biarkan saya berusaha menjadi istri yang baik untukmu" Banyak yang bilang kalau nikah karena perjodohan itu akan berakhir dengan perceraian. Apakah...