DUA PULUH

1.8K 319 74
                                    

Seperti senin pada umumnya, SMA Mandala mengadakan upacara bendera dan pengibaran bendera yang di lakukan anak-anak paskib atau dari kelas sesuai giliran. Dan hari ini kebetulan giliran anak-anak Osis yang menjadi petugas upacara.

Semua berjalan seperti biasa, sampai tiba di penghujung tata upacara, Pak Suho naik ke atas podium dan meminta anak-anak kelas 12 untuk tidak meninggalkan lapangan terlebih dahulu karena akan di sampaikan beberapa pengumuman.

Hwang Yeji yang sudah mengeluh sejak detik pertama menginjakan kaki di lapangan semakin berdecak kesal. "Panas banget anjir!" Komentar Yeji sambil menyeka keringatnya yang perlahan menetes di sekitar pelipisnya.

"Ngeluh mulu hidup lu, heran." Komentar Eric yang berdiri di sebelahnya.

"Panas ege."

"Sama gue juga kepanasan!"

"Yaudah diem lo jangan bacot!"

"Lo duluan anjir yang bacot."

"Shut! Bisa diem nggak sih kalian?!!" Seru Soobin selaku pemimpin pleton yang ada di barisan mereka dan menatap Eric dan Yeji bergantian.

Dua anak itu akhirnya diem tapi begitu Soobin kembali menghadap ke depan, mereka berdua langsung mengejek Soobin dengan menirukan gaya bicara cowok itu tadi. Tentu saja dengan mimik yang sengaja di jelek-jelekin.

"Karena sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian, pihak sekolah berencana mengadakan les tambahan selama dua kali seminggu setelah jam pelajaran selesai. Selain itu kami juga akan membuatkan daftar kelompok belajar untuk kalian semua dan anggotanya akan di tentukan dari pihak sekolah." Kata Pak Suho.

Seketika anak-anak mengeluh dengan meneriakan kata 'yaah' secara kompak.

"Yaah pak masa belajar mulu sih?" Teriak Yeji dengan tidak tahu diri. Tapi kali ini anak itu mendapat dukungan dari beberapa siswa terutama anak-anak cowok yang satu frekuensi sama dia.

"Nggak usah ngeluh ya kamu Hwang Yeji. Saya tahu kamu nggak pernah belajar." Jawab Pak Suho membuat Yeji seketika mendelik karena serangan telak sang guru.

Makin malu karena sekarang cewek itu jadi di ledekin sama anak-anak satu angkatan termasuk gengnya sendiri.

Oh, dan jangan lupakan sosok Hyunjin yang tersenyum tipis di barisan kelasnya. Meskipun sedetik kemudian senyuman itu hilang tak tersisa dan berganti dengan wajah datarnya seolah tidak peduli.

"Nah karena itu, kalian bisa lihat pengumuman daftar kelompok belajar yang akan di tempel di mading saat jam istirahat. Jangan lupa untuk di cek agar kalian tahu siapa saja anggota kelompok kalian. Dan ingat satu lagi, beberapa guru sebagai pengawas akan mendatangi masing-masing kelompok secara acak untuk mengecek kegiatan belajar kalian. Dan bagi anggota yang di pilih sebagai ketua kelompok wajib melaporkan kegiatan belajar masing-masing kepada masing-masing pembimbing. Sekian dari saya, terimakasih."

Begitu Pak Suho turun dan pasukan kelas 12 di bubarkan, suara-suara protes dari masing-masing anak makin terdengar. Sebagian lagi merasa antusias karena tidak perlu belajar sendiri dan sebagian lagi merasa malas karena di forsir untuk belajar secara terus menerus. Terutama bagi Yeji karena cewek itu masih mendapat les setiap hari sabtu bersama Doyoung.

"Gue yakin otak gue bentar lagi jadi sejenius Einstein kalo tiap hari di jejelin pelajaran." Kata Sunwoo sambil jalan ke kelasnya di lantai tiga bersama keempat temannya.

"Yang ada otak lu panas kali." Sungut Eric lalu menoyor kepala Sunwoo.

"Heh! Lo aja udah belajar selama 12 tahun termasuk TK tapi nggak pinter-pinter." Komentar Yeji.

"Diem lo Ji. Orang yang lebih bodoh dari gue di larang menghujat." Balas Sunwoo dengan songongnya.

"Enak aja! Gue lebih pinter dari lo."

the queen of punch, yeji ft boys✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang