DUA SEMBILAN

1.5K 322 79
                                    

Jeongin menatap aneh kakaknya.

Sejak tadi, kakaknya itu terus bergerak kesana kemari dan mengganti channel TV secara random. Mengganti dari saluran berita, sinetron, kartun bahkan gossip secara terus menerus tanpa minat menentukan satu tontonanpun.

Melihat itu, Jeongin menjadi jengah dan merebut paksa remot yang Hyunjin pegang.

"Ngapain sih lo Bang?" Tanya Jeongin heran. Sedangkan oknum Hwang Hyunjin malah diem terus nyandarin badannya ke sofa.

"Gak tahu. Pusing."

"Copot aja tuh kepala kalo pusing." Sinis Jeongin lalu mengganti saluran TV dari acara sinetron menjadi YouTube.

Hyunjin tidak bergeming. Cowok itu kini memeluk bantal sofa dan menyandarkan kepalanya di atasnya.

Lagi-lagi, —entah untuk keberapa kalinya, Hyunjin kembali membayangkan saat Yeji mencium pipinya tadi sore.

Mungkin itu bukan ciuman pertamanya, karena selama ini Hyunjin sudah beberapa kali pacaran. Entah karena dia memang suka atau memang untuk menghindar dari kejaraan Yeji— yang sialnya tidak mempan. Tapi entah kenapa ciuman Yeji tadi sore masih begitu nyata baginya. Bahkan rasa kenyal dan lembut bibir Yeji yang menyentuh permukaan pipinya masih terasa jelas baginya.

Tanpa Hyunjin sadari, cowok itu kembali menyentuh pipi kananya yang lagi-lagi terasa panas.

Dan begitu sadar dengan apa yang dia lakukan, Hyunjin segara menggeleng-gelengkan kepalanya. Menyadarkan dirinya dari segala pikiran tentang Hwang Yeji yang mengganggunya sejak beberapa jam terakhir.

"Sumpah lo gila ya bang?" Celetuk Jeongin yang sejak tadi mengamati kelakuan Hyunjin yang nggak biasa. "Jangan-jangan lo kesambet ya? MA...PAH...BANG HYUNJIN KESAMBET— BBHFFFT!!!"

Mulut lancang Jeongin langsung di bekap oleh Hyunjin saking kesalnya. Membuat Jeongin meraung-raung minta di lepaskan.

"Bisa diem nggak sih lo? Pake teriak-terika ngatain gue kesambet lagi!"

"Ya lo ngapain dari tadi aneh banget. Tiba tiba diem tiba-tiba geleng-geleng. Mana muka lo merah banget lagi, ngapain sih lo bang?" Tanya Jeongin penasaran. Meskipun dia sangsi kalau kakak yang usianya terpaut dua tahun darinya itu bakal cerita.

"Atau jangan-jangan..." Jeongin menjeda kalimatnya lalu menatap Hyunjin penuh selidik. Membuat kakaknya menatap adiknya itu waspada. "Lo lagi jatuh cinta ya?" Tebak Jeongin.

Mata Hyunjin langsung melebar dan sedektik kemudian cowok itu bangkit dari sofa dan melempar adiknya itu dengan bantal.

"NGGAK! Ngarang aja lo!" Bantah Hyunjin lalu meninggalkan Jeongin yang menatapnya dengan mulut menganga.

"BIASA AJA KALI NGGAK USAH NGEGAS!"

Demi Tuhan, Hyunjin biasanya nggak penah ngerasa aneh setiap kali Yeji mucul tiba-tiba dengan aksi konyolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi Tuhan, Hyunjin biasanya nggak penah ngerasa aneh setiap kali Yeji mucul tiba-tiba dengan aksi konyolnya. Biasanya, Hyunjin akan mengabaikan cewek itu dan menganggap Yeji seperti angin lalu. Bersikap seolah-olah cewek itu fana dan tak kasat mata. Maklum aja, Hyunjin udah capek ngeladenin cewek itu dan memilih untuk mendiamkannya.

the queen of punch, yeji ft boys✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang