TUJUH

1.7K 351 105
                                    

Bagi Hyunjin, tidak ada hari menyenangkan selain hari ini sejak dia sekolah di Mandala.

Mau tahu kenapa?

Tentu saja karena seharian ini tidak ada Hwang Yeji yang selalu mengganggunya. Nggak tahu juga sih anak itu masuk atau enggak, tapi yang jelas Hyunjin belum melihat batang hidung cewek itu sejak pagi. Padahal biasanya Yeji udah nongol dan nunggu Hyunjin di parkiran dan merapalkan sejuta rayuan dan ocehan nggak penting.

"Lo keliatan seneng hari ini?" Tanya Felix heran melihat gelagat Hyunjin yang tampak cerah hari ini.

"Jelas." Jawan cowok itu tenang sambil menggigit satenya.

"Omong-omong, gue nggak liat Yeji hari ini. Nggak masuk apa ya? Biasanya kan ngintilin lu mulu kalo istirahat?" Tanya Jisung yang akhirnya sadar akan ketidak-beradaan Yeji di sekitar Hyunjin.

Hyunjin mengedikan bahunya acuh dan tersenyum samar. Membuat Felix sadar apa yang membuat cowok itu begitu senang hari ini.

"Lo apaain tuh anak?" Tanya Felix penuh selidik.

"Gak gue apa-apain. Mungkin anaknya udah sadar kalo gue nggak bakal suka sama dia. Atau, capek mungkin?" Jawab Hyunjin. Terlihat tenang dan tidak peduli.

Seungmin menatap cowok di depannya penuh selidik, "Yakin lo nggak bakal suka sama dia?"

"100% yakin." Jawan Hyunjin mantap sambil menunjuk-nunjukan satenya ke wajah Seungmin.

"Ati-ati Jin, apapun makanannya minumnya ludah sendiri." Kata Seungmin mengingatkan Hyunjin buat nggak takabur. "Di dunia ini, kita nggak pernah tahu apa yang bakal terjadi kedepannya." Lanjut cowok itu.

Felix bergidik ngeri kalo udah denger Seungmin bersabda. "Mampus lo Jin udah dapet kutukan dari Seungmin. Ati-ati aja lo." Kata Felix lalu mengelus-elus lengannya yang merinding. Sedangkan Hyunjin cuma ketawa pelan dan lanjut makan satenya.

"Tapi Jin, kalo di liat-liat Yeji cantik loh. Ya emang sih bar-bar tapi dia cakep anjir. Lo yakin nggak mau macarin dia?" Tanya Jisung penasaran. Padahal dia udah nanya kaya gitu ke Hyunjin puluhan kali dan jawabannya selalu sama.

"Enggak! Lo aja sono yang sama Yeji."

"Lah, tuh anak kan naksirnya sama elo." Sahut Jisung. "Gila loh, mau tiga tahun tuh cewek nggak gentar ngedeketin lo Jin. Baru hari ini doang kayaknya dia absen nempelin lu. Harus lo catet Jin hari ini sebagai hari bersejarah dalam hidup lo."

Hyunjin menjentikan jarinya. "Dan semoga besok, besok dan seterusnya Yeji nggak ngejar-ngejar gue lagi." Kata Hyunjin penuh harap. Tapi sayanya ketiga temennya nggak ada yang nanggepin doa cowok itu dan milih ngabisin sisa makanan dipiring mereka.


🥊🥊🥊


Cewek yang sedang Hyunjin dan gengnya bicarakan alias Hwang Yeji ada di kelasnya. Menenggelamkan kepalanya di atas meja dan menatap keluar kelas lewat jendela. Menatap langit Jakarta yang hari ini agak berawan.

Mendung— sama sepertinya.

Ke empat temannya lagi nggak ada di kelas. Bomin lagi ke perpus mengembalikan buku bekas pelajaran mereka tadi, Sanha hari ini nggak masuk soalnya neneknya masuk rumah sakit, dan Eric—Sunwoo kayaknya lagi nongkrong di warung samping sekolah sambil ngerokok. Tadi mereka berdua udah ngajakin Yeji buat makan di warungnya Bang Jin biar bebas ngerokok— kalo nggak ketahuan, dan sekaligus biar nggak ketemu sama Hyunjin karena cowok itu pasti makan di kantin. Sayangnya Yeji nggak mau dan milih buat di kelas aja.

"Hey, Yeji?" Tiba-tiba sebuah suara mengintrupsi Yeji dan membuat cewek itu mendongakan kepalanya untuk melihat siapa orang yang menyapanya.

"Apa?" Tanya Yeji lalu kembali meletakan kepalanya diatas meja. Terlihat tidak minat dengan siswa yang sedang mendatanginya itu.

the queen of punch, yeji ft boys✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang