Chapter 34

5 0 0
                                    

"Be, hati-hati" Gue sedikit berteriak untuk mengingatkan Bibi agar berhati-hati melewati jembatan yang sedang sedikit bergoyang akibat hembusan angin malam di Lembah Baliem. Karin yang sedang berjalan dibelakangnya tampak memegang tali di sisi jembatan sebagai pegangan sembari berjalan menuju sisi lain dari sungai. "Aku senterin dari belakang, ya"

Bibi terlihat tidak mendengar ucapan gue barusan. Malam semakin larut. Aliran sungai sedikit lebih deras sekarang ketika gue berjalan diatas jembatan dan langsung melihat bagaimana sungai mengalir dibawah. Bibi dikejauhan terlihat sudah hampir mencapai sisi lain sungai ketika tiba-tiba jembatan bergoyang cukup keras akibat hembusan angin membuat Bibi dan Karin berhenti dan berteriak kaget sambil memegang tali yang membentang disisi-sisi jembatan.

"Pelan-pelan aja, gak usah buru-buru" Gue kembali berteriak ketika guncangan mereda. Dan lagi-lagi Bibi dan Karin terlihat tidak mendengar ucapan gue.

Beberapa menit berjalan dalam kehati-hatian, akhirnya gue, Bibi, dan Karin berhasil melewati jembatan kayu dengan penyangga tali disisi-sisinya ini dengan selamat.

"Perasaan kalau siang gak se-serem ini ngelewatin jembatannya" Karin berkata sambil mengatur nafasnya yang berat setelah mencapai sisi lain sungai. "Kemana rusa tadi perginya?"

Karin benar, malam ini angin berhembus lebih kencang di Lembah Baliem dibandingkan siang hari. Angin ini membuat jembatan sederhana yang membentang melintasi sungai terus bergoyang-goyang kecil setelah gue lewati barusan.

"Kesana" Bibi yang terlebih dahulu sampai tampak menjelajah salah satu sisi hutan menggunakan senternya seolah-olah mencari penampakan rusa yang baru saja kelompok ini ihat. "Aku yakin banget rusanya ke arah sana"

Di gelapnya kondisi hutan malam ini, gue dan Karin tidak punya banyak pilihan selain mengikuti arah langkah Bibi untuk masuk kedalam hutan yang telah dia tunjuk. Gue dan Karin berjalan menyusul Bibi dengan bantuan cahaya senter untuk melewati bebatuan kecil yang ada disisi sungai. Setelah berhasil menyusul Bibi, gue lihat kalau area hutan disisi lain sungai ini tampak berbeda dengan area hutan yang ada disisi tempat gue berada sebelumnya. Disisi hutan ini, kehidupan liar lebih terasa karena gue melihat banyak cahaya kunang-kunang berkelap kelip dikejauhan diantara pepohonan. Landscape tanah tampak mulai tidak rata dengan adanya beberapa permukaan yang lebih tinggi dibanding permukaan yang lain.

"Bentar, kita tempel sticker disini dulu" Karin berkata sambil mengeluarkan satu buah sticker glow in the dark dari dalam tas hitam kecilnya dan menempelkannya disalah satu pohon. "Ini jadi jejak pertama kita."

"Yakin mau masuk kesana?" Gue mempertanyakan kembali niatan Bibi dan Karin untuk masuk kedalam wilayah hutan yang belum dikenali ini. Diremang-remang cahaya senter dari Bibi dan Karin gue merasakan hawa tidak menyenangkan yang berasal dari hutan yang hendak gue masuki sekarang. "Udahlah mending kita duduk disini aja. Besok bilang ke Mr.K kalau hewan buruannya gak dapet biar urusannya gak ribet"

"Udah diem" Karin menepis perkataan Gue sambil mulai melangkah menembus ilalang setinggi kaki untuk mulai masuk kedalam wilayah hutan diikuti oleh Bibi dibelakangnya membuat beberapa kelap-kelip cahaya kunang-kunang berterbangan dari ilalang. "Masuk sekarang atau gak sama sekali?"

"Ayo rendoy" Bibi melirik kearah belakang dan berjalan kembali menghampiri gue untuk menarik lengan gue agar ikut berjalan memasuki area hutan. "Aku gak mau masuk kalau gak ada kamu. Tapi kamu harus masuk karena aku pengen masuk."

Pilihan macem apa itu coba? Bibi gak mau masuk ke hutan kalau gue gak masuk tapi dia juga pengen masuk jadi gue harus ikut masuk. Gue bener-bener gak punya pilihan sekarang. Hutan yang sedang dilewati sekarang jelas bukan hutan-hutan biasa yang sering dilewati penduduk lembah baliem. Pepohonan yang rapat, ilalang yang bisa menutupi dengan tinggi se-lutut, lumut-lumut yang menempel dibebatuan disepanjang sisi sungai menunjukkan kalau jarang sekali ada kehidupan manusia masuk ke tempat ini.

Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang