Sekitar tiga jam berlalu, semuanya sudah berkumpul kembali di bangunan yang bisa disebut rumah mewah nan gelap itu.
Mereka berkumpul di tengah ruangan dimana mereka tersadar tadi. Jungkook dan lainnya pun sudah kembali, dengan membawa beberapa plastik besar.
Namun, keaadaan rumah ini tidak seperti pertama kali mereka lihat. Ruangan ini sudah terang, rupanya ada lampu yang memang mereka tidak tahu.
"Aku, Hoseok, dan Joy tidak menemukan bangunan apa pun di sekitar sini. Bagaimana denganmu Jimin?" Namjoon memulai pembicaraan.
"Tidak ada bangunan apa pun kecuali kebun strawberry yang sedikit luas, dan sepertinya ada kebun lain juga. Aku tidak tahu itu punya siapa, tapi aku membawa beberapa."
"Dan semua penuh pepohonan, tidak ada jalan yang benar-benar besar. Bahkan ku rasa jalan setapak pun tidak ada," timpal Jungkook.
"Astaga, sebenarnya di mana kita sekarang?" ucap Rose yang membuat Jimin mengusap lembut punggungnya.
Yoongi tampak menghela nafas dengan ekspresi datarnya. "Para wanita tadi menemukan beberapa ruangan, ternyata ini adalah sebuah rumah yang sangat luas."
"Ku rasa ini lebih seperti istana," ucap Jennie.
"Apapun itu terserah. Yang penting ada ruangan untuk kita berbagi kamar," jawab Yoongi.
"Aku dan Jennie tak sengaja membuka pintu paling belakang. Dan ada sebuah danau yang cukup luas di sana, sepertinya dekat. Karena sudah terlihat dari sini," jelas Irene yang dibalas anggukan oleh Jennie.
"Danau?" ulang Hoseok.
Irene dan Jennie mengangguk bersamaan.
"Apa salah satu dari kalian ingat kenapa kita tiba-tiba ada di sini?" tanya Seokjin tiba-tiba.
Semuanya tampak diam, sampai kemudian Wendy bersuara.
"Aku rasa ada yang menjebak kita, ada yang sengaja membuat kita masuk ke tempat ini."
"Ya, dan aku ingat sedikit tentang ... aku yang menarik tangan Jimin, tapi tiba-tiba ada yang mendorong punggungku sangat keras sehingga aku ikut masuk ke sini."
Masing-masing dari mereka tampak berpikir. Hingga tiba-tiba yang tadinya hanya lampu tengah ini yang menyala, semua ruangan yang gelap menjadi terang. Seperti ada seseorang yang menyalakan lampu.
"A-apa? Ada apa ini?" ucap Jisoo yang mendekat pada Seokjin.
"Tenanglah, tunggu sampai lima menit," ucap Yoongi yang juga terkejut, tapi sebisa mungkin ia mengendalikannya.
Semuanya menurut, tidak ada yang berbicara sama sekali. Para wanita saling berpegangan tangan, sedangkan lelaki mulai berdiri, berjaga-jaga jika ada sesuatu.
"Aku takut," lirih Yeri yang memeluk lengan Irene.Prang!!
Bunyi sesuatu yang terjatuh itu membuat mereka terkejut seketika, juga Jungkook yang sudah mengepalkan tangan takut-takut ada seseorang maupun binatang.
"Aku rasa sesuatu yang jatuh itu seperti kaca," ucap Namjoon.
"Siapa kau?! Keluar! " seru Jungkook dengan lantang sambil sesekali melangkah maju.
"Jungkook, hati-hati." Lisa ikut berdiri.
Mereka semua terkesiap kembali saat lampu tiba-tiba menyala dengan terangnya. Tampak beberapa dari mereka menghela nafas lega.
Namun, sebuah guci besar di sudut depan ruangan sudah pecah berkeping-keping. Dengan sebuah papan tulis besar yang memang terpampang di sana bertuliskan sebuah kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...