Semoga saja benar, setelah gua ini akan ada titik terang untuk mereka keluar dari dunia kegelapan ini.
Semoga ....
Karena gua ini sangat besar, begitu pun jalannya, maka mereka tidak berjalan dengan berbaris seperti tadi. Kini mereka berjalan dengan empat orang, bukan dua.
Posisi tetap sama untuk pemimpin dan penjaga di belakang.
Mereka begitu hati-hati setelah memasuki gua itu cukup jauh, keaadaan juga semakin gelap. Namun lilin masih tetap berpijar dengan tenang, karena tidak ada angin sedikit pun.
"Aku takut," ujar Yeri yang semakin memeluk erat tangan Seulgi yang kini di sampingnya.
"Kita bersama-sama, Yeri. Jangan khawatir." Seokjin menenangkan.
"Kita sudah berjalan cukup jauh, apa perlu kita istirahat terlebih dahulu?" usul Taehyung.
"Baiklah." Yoongi berhenti berjalan dan berbalik menatap mereka. "Kita istirahat di sini."
Karena tanahnya memang biasa saja-tidak becek atau berbatu maksudnya-jadi mereka duduk di situ juga dengan farmasi melingkar.
Para wanita mulai mengeluarkan makanan dari ransel mereka untuk dibagi rata, agar semuanya cukup dan mendapatkannya.
Mereka makan dengan tenang, mengisi tenaga untuk kembali melanjutkan perjalanan yang sepetinya akan panjang ini.
"Apa menurut kalian gua ini terbuat dari batu sungguhan?" Pertanyaan dari Joy yang memecah keheningan membuat beberapa dari mereka megerutkan kening.
"Kau bercanda? Semua gua juga terbuat dari batu, Joy-ssi," jawab Seokjin.
"Hey ayolah, ini dunia apa? Bisa saja terbuat dari sihir kan?"
Seperti tertohok, semuanya mendadak serius. Joy ada benarnya juga. Mungkinkah gua ini bukan gua sungguhan?
Yoongi dan Namjoon berdiri, kemudian memerhatikan seisi gua ini dengan teliti. Sampai kemudian Lisa yang ikut memerhatikan juga dari duduknya, berdiri.
"Ada apa, Lisa"? tanya Jungkook yang ikut berdiri dan memerhatikan kemana arah Lisa melihat. Yaitu ke arah sebuah batu yang menempel dari atas, memanjang ke bawah, namun tiak menghalangi jalan karena ukurannya tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil juga.
Mata Lisa semakin menyipit bersamaan dengan mendekatnya ia ke arah batu itu.
"Senior Yoongi, kemarilah."
Yoongi mendekat, dengan senter yang masih dibawanya. Kemudian Lisa memegang tangan Yoongi, mengarahkan tangannya-sebenarnya mengarahkan senter yang dipegangnya, ke arah tengah-tengah batu itu.
Mata Yoongi sedikit membulat ketika melihat apa yang ada di sana. Yang lain juga segera bangkit untuk ikut melihat apa yang membuatnya seperti itu.
"Berlian hitam? Lagi?" ucap Irene setelah melihat itu.
Di tengah-tengah batu itu terdapat berlian hitam yang sangat kecil, namun berkilau jika mereka menyorotnya dengan senter.
"Apa ini pertanda buruk?" tanya Jennie.
Dan tiba-tiba Yoongi menyuruh mereka untuk mundur dan berpegangan tangan dengan erat. Tak peduli dengan makanan mereka yang masih dibiarkan terbuka.
"Apa yang akan kau lakukan, Yoongi?" ucap Wendy.
Namun Yoongi tidak menjawabnya dan tiba-tiba menyentuh berlian hitam itu kemudian langsung mundur ke arah mereka.
Mata mereka membulat melihat apa yang Yoongi lakukan, bahkan Irene berteriak apa ia gila berbuat seperti itu dan tidak memikirkan risikonya. Namun Yoongi tetap Yoongi. Ia hanya diam seraya memperhatikan berlian itu yang malah semakin berkilau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...