Jahat ya, aku nanya gak dijawab😑 Aku gantung biarinnnnnnn, bleeeeeee! 😑
Irene melepas pelukannya setelah beberapa saat, namun Jennie masih menatap dengan tatapan kosong. Irene mengguncang bahu Jennie, membuatnya mengerjap dan langsung menatap Irene.
"Apa yang terjadi?" Raut khawatir terpampang jelas di wajah Irene.
Lisa menghampiri Jennie, lalu memegang tangannya. "Uh, Jennie, maafkan aku." Ia menatap yang lainnya. "Aku tadi sempat berdebat dengan Jennie, dan tak sengaja ia terdorong hingga jatuh."
"Aku benar-benar menyesal, maafkan aku ... Jennie." Lisa mengusap lembut tangan Jennie.
"Kau tak seharusnya mendorong dengan keras, itu pasti membuatnya sakit, Lisa." Jungkook ikut berujar.
"Maaf...."
Alibi Lisa dipercaya oleh semua orang tampaknya. Mereka langsung menyuruh Jennie untuk ke kamar atau ke meja makan agar segera diobati jika ada yang sakit.
Jennie hanya diam. Ia menurut saja ketika Irene memapahnya menuju meja makan. Dan membiarkan Lisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan tentangnya.
Sungguh, melihat mereka membuat Jennie muak.
Jennie didudukan di kursi meja makan, lalu Irene bertanya apa ada yang terluka atau tidak, jika ada ia akan mengambil obat dahulu di atas.
"Aku baik-baik saja."
Yang kini duduk bersama Jennie adalah Joy, Irene, Namjoon, Wendy dan Taehyung. Sedangkan yang lainnya diminta untuk membantu mempersiapkan makanan. Sepertinya memang sudah waktunya makan lagi, mungkin jika diperkirakan ini sudah enam jam sejak mereka makan tadi. Mungkin.
Jennie menatap Taehyung, dan saat itu juga air matanya jatuh. Membuat Irene semakin menggenggam tangannya. Wendy terus memperhatikannya.
Jennie menunduk, menumpahkan kembali air matanya.
"Ada apa, Jennie?" ujar Taehyung.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Irene.
Jennie tidak ingin menjawabnya. Ini terlalu sakit, ini terlalu memuakkan.
Wendy mengusap punggung Jennie. "Jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja, Jennie. Tak perlu takut, kami ada untukmu."
Jennie menyeka air matanya. "Tak ada apapun...."
"Hey, warna rambutmu berubah. Kau mewarnainya sejak kapan?" Yoongi berujar ketika melewati Jennie, hendak membawakan piring.
Dan yang lainnya baru sadar. Mereka yang sedang menyiapkan makanan juga langsung menoleh pada Jennie, menunggu jawabannya.
"Huh? O-oh, tadi Lisa yang mewarnainya. Aku berdebat dengannya karena ini juga." Jennie melirik Lisa yang hanya tersenyum kecil.
"Jadi dalam secepat itu?" tanya Wendy.
"Tentu, ini seperti dunia sihir, kau tau itu Senior." Lisa menaruh beberapa gelas di depan Wendy untuk menyusunnya.
Wendy hanya melirik Lisa. Ia merasa ada yang janggal. Atau hanya perasaannya saja karena sedang kalut dengan keadaan yang terus menerus berubah dengan cepat.
*****
Seulgi masih tidak berbicara sejak kejadian tadi, walaupun sudah tidak menangis, ia hanya diam saja. Joy pamit untuk membantu menyiapkan makanan, dan Seulgi juga tidak menghiraukannya sama sekali.
Dan sekarang, ia hanya duduk di teras depan rumah, seorang diri—sebelum Hoseok duduk di sampingnya kemudian.
Seulgi hanya meliriknya, lalu kembali menatap ke depan. Sebenarnya ia ingin sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...