Di samping itu tiba-tiba Jimin berlari dari arah pintu belakang. Wajahnya juga terlihat kaget.
"Ada apa?" tanya Rose.
"Ruangan belakang ...." Jimin menunjuk ke arah pintu belakang.
"Ya ada apa dengan ruangan belakang?"
|13|
Rose segera menghampiri Jimin dan mengusap-ngusap punggungnya, menenangkan.
"Mana Jungkook?" tanya Lisa yang juga menghampiri Jimin.
"Di ruangan belakang, sekarang ada tanaman dan ada gundukan asap yang mengepul! Juga ... ada sinar, entah itu sinar matahari atau apa." Jimin menjelaskan apa yang barusan dilihatnya dengan Jungkook dan Taehyung.
Tentu reaksi Rose, Joy dan Lisa terkejut mendengar penuturan Jimin. Bagaimana bisa tiba-tiba tumbuh tanaman? Jelas-jelas ruangan belakang hanya ruang kosong yang gelap dan semu. Dan juga, kenapa kulkas itu yang semula kosong menjadi banyak sekali makanan?
Sepertinya mereka yang mendengar teriakan Lisa, menghampirinya. Karena kini Jisoo, Seokjin, Seulgi dan Yeri berjalan ke arah mereka.
"Ada apa?" tanya Seokjin.
Lisa menjelaskan bagaimana ketika ia membuka kulkas yang tiba-tiba banyak sekali makanan, juga Jimin menjelaskan apa yang terjadi di ruangan belakang.
Setelah itu, mereka pergi untuk mengecek dulu ruangan belakang. Sementara Seulgi dan Joy memanggil Yoongi dan yang lainnya.
Begitu masuk ke ruangan, cahaya dari lubang atas tembok menyilaukan mereka. Ternyata benar, ada sebuah cahaya yang entah muncul dari mana. Entah cahaya matahari atau bukan, namun ini benar-benar mirip cahaya matahari, bukan lampu atau lilin.
Terlihat Jungkook yang sedang memandangi kepulan asap yang menyatu. Dan Taehyung yang sedang meraba-raba tanaman. Mungkin mengecek apa itu asli atau tidak.
"Jungkook," panggil Lisa. "Asap apa-"
Baru saja Lisa hendak mengulurkan tangannya untuk menyentuh asap itu, Jungkook mencekal tangannya lembut.
"Kau tidak boleh asal menyentuh, Lisa. Bisa saja asap ini nanti menarikmu, kau mau masuk ke situ?"
Lisa mengerjakan matanya kemudian mengulum bibir dan memundurkan matanya.
Seokjin berdiri di tengah-tengah dimana arah cahaya itu tertuju, ia memejamkan matanya sejenak. Menikmati cahaya hangat itu.
Sejak masuk ke sini, mereka memang tidak menemukan cahaya hangat sama sekali. Cahaya hangat dalam artian cahaya matahari, yang alami. Bukan cahaya lampu maupun lilin.
"Jika ada cahaya ...." Jisoo menggantungkan kalimatnya, lalu menatap Seokjin yang sekarang juga menatapnya.
Seokjin mengangkat kedua alisnya. "Apa pemikiran kita sama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...