Yoongi dan Wendy tak berbicara sama sekali ketika berjalan menuju ruang bawah tanah. Tidak sampai mereka hendak membuka pintu ruang bawah tanah itu. Karena, pintunya susah dibuka, seperti terkunci.
Padahal Wendy yakin, terakhir ia dan Jungkook tidak menguncinya sama sekali. Bahkan Wendy menempelkan kunci itu pada tempatnya semula.
"Kau yakin kuncinya tak ada pada kau atau Jungkook?" tanya Yoongi ketika sudah berulang kali mencoba membuka namun tetap tak bisa.
"Coba kau tanyakan saja pada Jungkook."
Yoongi memutar bola matanya malas, sedangkan Wendy hanya tersenyum lebar. Walaupun begitu, Yoongi segera pergi menuju kamar Jungkook.
Selagi menunggu Yoongi, Wendy kembali mencoba-coba agar pintu bisa terbuka. Ia sampai mengambil kain di dapur agar pintu tidak licin.
Namun saat Yoongi datang, secara kebetulan pintu itu juga bisa dibuka. Yoongi dan Wendy saling bertatapan sesaat.
"Kenapa kau menutupnya dengan kain?" tanya Yoongi.
"Huh? Ya, aku mencoba membukanya. Sudahlah, ayo!" Wendy membukakan pintu itu lebar, lalu berjalan masuk diikuti oleh Yoongi.
Saat menuruni tangga, mereka mendengar sesuatu.
Sebuah obrolan dan tawa ceria yang sepertinya mereka kenal. Tawa itu terdengar bahagia sekali, seolah tawa yang melepas rindu belasan tahun. Juga semakin dekat, semakin mereka menuruni tangga, semakin terdengar juga tawa yang pelan itu, kali ini lebih terdengar diiringi nafas terengah.
"Jungkook? Lisa?" Wendy melihat mereka bingung, Jungkook dan Lisa yang semula dalam posisi Jungkook memeluk Lisa dari belakang, seolah hendak mengambil sesuatu dari tangan Lisa. Mereka segera merubah posisi menjadi berdiri dengan canggung.
Kedua tangan Lisa juga berada di belakang punggungnya.
"Sedang apa kalian di sini?" tanya Wendy kembali.
Jungkook tersenyum dengan dahi yang sedikit berkeringat, juga nafasnya masih terengah. "Hanya bermain."
"Di sini? Saat yang lain tengah ribut, kalian bermain-main di sini?" Kali ini Yoongi angkat bicara, melihat mereka tak suka.
"Kita tadi hendak mencari petunjuk di sini, tapi kau tahu- hm, mianhae.... " Jungkook menunduk, Lisa juga.
Yoongi dan Wendy memperhatikan mereka.
"Tadi Senior bilang ribut, siapa?" tanya Lisa pada Yoongi.
"Dua kekasih itu, siapa lagi?"
Lisa mengangguk lalu melirik pada Jungkook. Setelahnya mereka pamit untuk ke atas, dan tanpa izin mereka segera berlari keluar dari ruang bawah tanah ini.
Wendy memperharikan mereka dengan lekat. Kemudian menatap Yoongi yang juga memeperhatikan mereka hingga tak terlihat lagi.
"Kau tahu, sejak awal aku tak percaya pada Jungkook." Wendy berjalan ke arah lemari dengan kain putih yang jatuh di bawahnya. Kain yang dulu sempat ia lihat menutupi lemari paling tengah.
Wendy memungut kain itu, menyingkirkannya ke samping. Kemudian membuka lemarinya. Lemari yang tanpa mereka ketahui beberapa saat tadi Jennie memasukinya.
"Hey, ini terkunci." Wendy menoleh pada Yoongi yang terfokus pada lemari sebelahnya. Lemari yang sudah terbuka.
Wendy menghampirinya, kemudian sedikit membuka mulutnya. Karena di dalam lemari itu penuh dengan lembaran kertas yang disusun rapi, juga ada dua buku besar.
Yoongi mengambil satu buku yang berada di sebelah kanan. Buku itu cukup tebal. Wendy mendekat, ikut melihat apa isi buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...