"Semuanya mundur!" seru Yoongi.
Namun cahaya itu semakin besar dan angin semakin kencang. Bagai kekuatan sihir, mereka semua tiba-tiba tertarik pada lubang cahaya itu. Seolah lubang itu memakan mereka hidup-hidup
*****
Yang pertama kali mereka lihat membuat semuanya terpaku. Karena, mereka tiba-tiba saat masuk ke lubang tanah itu, mereka seolah berada di lorong yang sangat gelap dan tiba-tiba dijatuhkan ke rumah. Rumah yang semula mereka tinggal.
Tentu ini bukan suatu kebetulan. Semuanya saling bertatapan bingung. Oh, mungkin tidak semuanya. Di antara mereka pasti ada yang berpura-pura memasang ekspresi bingung itu.
"Tunda pikiran kalian dan selamatkan Jisoo dahulu!" seru Seokjin tiba-tiba membuat mereka tersentak.
Namjoon dan Taehyung segera membantu Seokjin membawa Jisoo ke kamarnya-karena mereka ada di ruang tamu, jadi harus susah payah menaiki tangga itu.
Joy dan Lisa juga mengikuti untuk membantu mengobati Jisoo.
"Senior Seulgi ... ke-kepalamu." Rose yang berada di belakang Seulgi, menutup mulutnya dengan tangan sedikit gemetar. Karena masih lemas terjatuh dengan keras, juga melihat darah yang mengalir di belakang kepala Seulgi merembes bajunya.
Jimin yang berada sedikit jauh di samping Rose segera beranjak dari duduknya.
Seulgi berbalik menghadap Rose, dan menatapnya dengan tatapan sendu. Hingga kemudian tubuhnya tiba-tiba ambruk tepat saat Jimin menghampirinya.
"Cepat bawa dia ke kamar!" perintah Irene.
Segera Jimin memangku tubuh Seulgi dan membawanya menuju kamar atas. Wendy dan Irene juga ikut naik untuk mengobatinya.
Yoongi menghampiri Yeri dan tiba-tiba mengulurkan tangan, ia tahu Yeri pasti sulit berjalan menuju kamarnya.
Karena Yeri masih diam menatapnya, Yoongi menghela nafasnya kemudian berjongkok di depan Yeri.
"Lebih baik kau istirahat dulu, Yeri. Kakimu pasti sakit," ujar Jennie.
Yeri mengangguk. Dengan sedikit ragu ia mulai naik ke punggung Yoongi. Setelah posisinya nyaman, Yoongi segera menggendong Yeri menuju kamarnya.
"Kalian juga istirahatlah." Jungkook mulai berdiri dan melenggang pergi menuju kamarnya. Mungkin ia masih kesal.
Hoseok ikut berdiri, kemudian melirik Rose dan Jennie yang masih terduduk.
"Apa kalian baik-baik saja?" tanyanya.
Rose masih menatap lurus, sedangkan Jennie mendongak dan tersenyum padanya. Hoseok mengangguk dan memilih untuk pergi juga ke kamarnya, atau mungkin melihat Jisoo.
Jennie bergeser mendekat pada Rose. Kemudian meraih tangannya lembut, membuat Rose menatapnya.
"Lukamu juga harus diobati, Rose."
"Y-ya. Lukaku, perih."
Jennie tersenyum lagi, lalu membantu Rose berdiri dan berjalan ke kamarnya.
Saat menaiki tangga, tangan Jennie tak lepas dari Rose yang berjalan menunduk.
"Aku mengerti, tapi ... dia sedang terluka," ucap Jennie kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...