Seperti apa yang Yoongi bicarakan, mereka akan berangkat besok. Dan saat ini semuanya tengah membereskan barang-barang penting yang harus dibawa esok, termasuk senjata.
Beberapa yang sudah beres disuruh berkumpul dahulu di ruang tengah sebelum beristirahat, untuk membicarakan rute jalan yang akan mereka tempuh.
Setelah mengemas makanan dan minuman, Jimin, Jisoo, Rose, Irene, Jennie, Seokjin, Lisa, dan Yeri berkumpul di ruang tengah. Sisanya masih membereskan senjata. Kecuali Namjoon dan Jungkook yang sedang membaca sebuah buku-entah buku apa-namun terlihat sangat serius. Mungkin mencari cara lain untuk keluar dari sini?
"Hei, bisa tolong carikan ransel?" Hoseok tiba-tiba datang dari arah dapur.
"Tentu." Rose berdiri dan pergi menuju lantai atas untuk mencari ransel.
Sedangkan Wendy dan yang lainnya sudah selesai dan ikut berkumpul ke ruang tengah dimana semuanya berada di sana.
Yoongi membawa beberapa panahan yang ia temukan, mungkin sekitar 4 panahan. Dan anak panahnya dipegang oleh Joy dan Seulgi. Wendy sendiri memegang sebuah kertas besar, mirip karton namun berwarna putih.
Seperti yang sudah paham, mereka mulai duduk melingkar. Tampaknya Yoongi menghitung orang yang berada di sini, takutkan ada yang kurang. Dan benar saja, semuanya berjumlah lima belas.
Yoongi kemudian menjawab siapa yang tidak ada di sini, dan Jimn menjawa bahwa Rose sedang mengambil ransel. Dan pembicaraan mereka tentang rute jalan akan ditunda sampai Rose kembali.
"Kalau begitu, aku ke toilet sebentar ya?" ujar Seokjin yang diberi anggukan oleh Yoongi dan mereka.
Seokjin pun berdiri dan berjaan menuju kamar mandi di kamarnya. Sembari menunggu, Namjoon dan Hoseok menanyakan apa semuanya sudah siap. Tak lupa mereka mengecek satu persatu makanan dan minuman yang semoga saja cukup untuk perjalanan mereka.
"Ya sepertinya semuanya sudah siap. Aku harap kita bisa menemukan jalan keluar," ucap Namjoon yang diberi anggukan juga doa oleh mereka.
Namun tiba-tiba suara angin yang menggelebus mengalihkan atensi mereka semua. Pandangan mereka tertuju pada angin ang terlihat berputar di depan papan tulis yang masih terpampang jelas foto mereka dan tulisan itu.Para laki-laki dengan sigap berdiri untuk berjaga-jaga.
"Apalagi ini?" ucap Jisoo dengan nada takut.
Angin itu terus berhembus di depan papan tulis seolah akan memakannya. Namun lagi-lagi ada hal yang mengejutkan mereka, foto-foto mereka kini berputar oleh angin itu.
Mereka semakin merapat ketika melihat foto-foto itu berputar seoah mempermaikan mereka.
"Ya! Siapa pun kau jangan main-main dengan kami!" teriak Jungkook yang setengah merentangkan tangannya untuk melindungi Lisa, Yeri, dan Jisoo yang berada di belakang tubuhnya.
Angin itu semakin cepat memutar foto-foto mereka hingga kemudian menjadi perlahan, dan memelannya angin itu bukan tanpa sebab, melainkan membawa foto Jennie mengapung, terpisah dari yang lainnya.
"Jennie?" ucap Namjoon.
Sedangkan Jennie yang melihatnya semakin menciut di pelukan Irene. Taehyung maju beberapa langkah dengan tangan yang mengepal.
"Taehyung ..," lirih Jennie tanpa melepaskan pelukannya dari Irene. Ia hanya takut Taehyung nekat dan membuatnya kenapa-napa seperti kemarin.
Taehyung berhenti, namun masih menatap tajam ke arah foto Jennie yang mengapung oleh angin itu. "APA YANG KAU INGINKAN?! KENAPA DENGAN JENNIE?" terianya penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...