Mereka semua, menghilang ke dalam gua lebih dalam oleh cahaya putih serta angin tidak biasa.
Dalam kondisi terapung oleh angin itu, mereka semua sadar. Bahkan mereka saling berteriak memanggil nama, mencoba menggapai siapa pun yang berada di dekat mereka. Namun tidak semudah itu. Tubuh mereka terus terdorong-tertiup oleh angin yang sangat besar itu. Mereka yakin, angin itu berkaitan dengan sihir.
Gua ini sepertinya sangat panjang, terbukti karena mereka terus terdorong dalam gua yang entah kapan berujung ini. Mereka sempat melewati tikungan yang cukup panjang dan tajam juga, bahkan Yoongi sempat terbentur.
Jarak mereka antar satu sma lain cukup jauh, ada juga yang berdekatan, tapi tetap saja, tidak tergapai.
Setelah tikungan itu, jalan kembali lurus. Namun angin itu terus menguat sampai tiba-tiba mereka melihat sebuah titik terang. Sebuah jalan keluar-tidak. Itu adalah ujung gua yang menampakkan pepohonan.
Dan tiba-tiba, dalam sekali hentakan, angin itu menghempaskan mereka keluar gua-dengan sangat keras, seolah tubuh-tubuh itu tidak ada artinya.
Mereka saling merintih serta menahan sakit yang amat sangat-bagi beberapa. Jungkook, Jennie, Joy, Seulgi, Hoseok dan Rose terjatuh dalam wilayah yang sama. Mereka saling berdekatan.Tak jauh dari situ, Yeri, Namjoon, Wendy, Yoongi dan Seokjin terjatuh bersamaan.
Sisanya, mereka berjarak tidak terlalu dekat, terdapat Taehyung dan Lisa.
Untungnya, mereka semua dalam keadaan sadar. Tidak ada yang pingsan walaupun terluka. Namun ....
"Kalian semua okay?!" teriak Namjoon yang mulai mendudukkan tubuhnya sendiri.
Yang lain juga berusaha untuk bangkit, minimal mendukkan diri mereka masing-masing dahulu.
"Uh, i'm not fine." Joy mengaduh, tubuhnya terbentur begitu keras, sampai bangun saja rasanya begitu sakit.
"Yoongi, kau tak apa?" tanya Wendy yang berada di samping Yoongi.
"Bahuku. Tadi terbentur di gua, sekarang di sini. Ah ... rasanya seperti retak." Yoongi terus memegang bahunya, raut wajahnya juga terlihat menahan sakit.
"Lisa? Rose? Punggung kalian baik-baik saja?" tanya Jungkook mengingat bahwa mereka membawa panahan.
Lisa mengangguk, namun terus memegang punggungnya yang memang sedikit sakit karena jatuh terlentang, menimpa anak panah yang di punggungnya.
Rose sendiri juga mengangguk, ia jatuh dengan posisi menyamping, jadi tidak seperti Lisa.
"Tunggu!" Seokjin berdiri. "Jumlah kita ... satu, dua, tiga, empat ...." Ia membulatkan matanya, lalu menghitung ulang kembali.
Tetap saja, walau Wendy yang berganti menghitung, jumlahnya tetap sama. Mereka ber-tigabelas.
"Jisoo? Mana Jisoo?!"
Namjoon juga segera berdiri, melihat-lihat ke sekitar dengan teliti, takutkan mereka pingsan dan berjarak jauh dari tempat mereka.
"Senior Irene? Di mana dia?!" ucap Jennie setengah panik.
"TUNGGU! Semuanya harus tenang dulu, pastikan dulu siapa yang hilang! Jangan gegabah ...." Wendy mencoba membuat suasana tidak panik dan malah semakin memburuk.
"Kita hitung dengan sebutkan nama, mengerti? Kalian yang masih sakit tidak perlu berdiri." Namjoon memberi arahan.
Mereka semua setuju, dan mulai berhitung, menyebutkan nama masing-masing. Mulai dari ujung, Taehyung, Lisa, kemudian Jungkook, Rose, Seulgi, Joy, Jennie, Hoseok, lalu Namjoon, Wendy, Yoongi, Yeri, dan terakhir Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...