"Seseorang?"
"Memakai jubah putih, berbulu angsa."
Setelah penjelasan dari Jimin, mereka terdiam, saling bertatapan. Bingung juga harus bagaimana, dan ... siapa yang pantas dicurigai?
"Dan air mata hitam dari matamu?" tanya Wendy kemudian, memecah keheningan.
"Aku sudah bilang, Senior. Dia menyerangku, menyerang wajahku, itu berasal darinya."
"Tapi itu seperti air mata sungguhan, yang sungguh-sungguh keluar dari matamu." Wendy tampaknya tidak terlalu percaya apa yang diucapkan Jimin. Hal itu membuat beberapa pasang mata memicing ke arahnya.
"Aku be—"
BRAKK!!
Ucapan Jimin terpotong oleh suara pintu yang terbuka sangat keras, seperti ada yang membukanya.
Mereka segera berdiri, menunggu apa sesuatu atau seseorang yang datang kali ini. Bahkan jantung ke-limabelas orang itu berdegup kencang.
Pertanyaan mereka terjawab begitu melihat seseorang berlari dari arah pintu, mata mereka seketika membulat ketika tahu siapa yang datang.
Itu ... Irene, dengan penampilannya sedikit berantakan, nafasnya terengah, juga pipinya basah oleh air mata.
"Senior Irene?!" pekik Jennie yang langsung berlari, hendak memeluknya.
Namun Irene juga segera berlari, bukan ke arah Jennie melainkan ke arah Yoongi yang duduk di sebelah Wendy.
Tangan Irene mendorong kedua bahu Yoongi yang sedang berdiri, membuatnya terhuyung ke belakang. Untungnya Hoseok segera sigap menahannya, membuat Yoongi tidak jatuh.
Tindakan Irene membuat mereka bertambah bingung, reaksi mereka beragam.
"Apa yang kau lakukan?!" ucap Wendy dengan nada sedikit meninggi.
"Aku melihatmu! Aku melihatmu dengan seseorang di sana!" Tangan Irene menunjuk ke arah luar, tepatnya ke kanan. Jalur yang belum mereka lalui.
Mata Yoongi membulat, tidak hanya dia, melainkan semuanya.
"Aku tidak pernah pergi kemana pun. Aku ada di sini, Irene." Yoongi berkata dengan tegas.
Irene berdecih. "Dengan jelas, aku melihat rambut blondemu itu di balik pohon besar!"
Mendengar kata rambut blonde, membuat Joy dan Jennie berpikir lain. Mungkin tidak hanya mereka, karena semuanya mencuri-curi pandang pada Wendy, Rose dan juga Yeri.
"Rambut blonde?" tanya Seokjin.
"Ya. Dan aku yakin pasti kau orangnya, Min Yoongi. Kau yang mencurigakan dan tertutup di antara kita semua!" Irene memajukan langkahnya, menyudutkan Yoongi yang ikut memundurkan langkahnya.
Yoongi bersikeras tidak kemana-mana, bahkan mereka semua tahu bahwa bahu Yoongi sedikit bermasalah tadi. Ia hanya beristirahat di kamar.
"Kau pikir hanya aku yang berambut blonde?!" Kehilangan kesabaran, Yoongi membentak Irene.
Perkataan Yoongi tampaknya sedikit sensitif. Karena benar, bukan hanya ia yang berambut blonde di sini. Karena ada Wendy dan Rose juga. Serta Yeri yang berwarna baby pink, hampir mirip dengan blonde.
Irene juga terdiam, lalu melirik Wendy dan Rose bergantian.
"Maksudku—begini. Ja—"
"Apa itu kau, Wendy?" Irene memotong ucapan Yoongi.
"A-apa?! Kenapa aku? Aku bersumpah tidak kemana-mana, semuanya juga tahu itu," sergah Wendy dengan cepat.
"Lihat? Bahkan kau terlihat panik." Irene mendekati Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is The Black Swan? [The End]
FanfictionLemari berbalut kristal hitam menjadi awal masuknya mereka ke dalam dunia kegelapan. Terjebak bersama, berusaha untuk lepas dan lari, tetapi tak bisa. Hingga tak sadar beberapa dari mereka membentangkan sayap hitam. Sungguh sial, mereka bukan manusi...