14. Mendekat

62 32 9
                                    

{SELAMAT MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT♡}

"Semakin lo menjauh dari gue, gue bakal semakin ngedeketin lo!"
-Gvn-

***

"Gue Gavin Mahesa. Senang bertemu kalian semua!"

Seketika, Naysa kaget mendengar nama itu, ia seperti tak asing mendengar nama itu. Ia mendongak menatap murid baru yang tengah memperkenalkan dirinya. Jantung Naysa berdetak lebih kencang dari biasanya, Matanya terbuka sempurna.

KENAPA HARUS DIA YA TUHAN!!!!
DIA LAGI DIA LAGI!!!

Tepat saat itu juga rasanya Naysa ingin menghilang dari kelas ini, sumpah demi apapun dia benar-benar tak ingin berhubungan lagi dengan cowok aneh itu. Tapi kenapa? Kenapa dia sekarang justru bisa sekelas dengannya dan kemungkinan besar cowok itu akan lebih sering mengganggunya.

"Silahkan Gavin, kamu duduk di sebelah Arif."Bu Retno mempersilahkan Gavin menduduki bangku yang ada sebelah Arif, yang mejenya bersebrangan langsung dengan meja Naysa. Hanya saja bangku Gavin dan Naysa tetap saja terhalang oleh kursi Mutia.

Arif yang disebutkan namanya mengangkat tangannya. Gavin mengangguk, sebelum ia melangkah, ia melihat ada satu cewek yang sepertinya tidak tertarik dengan kehadirannya. Bahkan dia sepertinya menunduk dan mulutnya berkomat-kamit tak jelas seperti ketakutan hantu.

Di sisi lain, Naysa terus menunduk dan merapalkan doa-doa agar dijauhkan dari cowok yang sangat ingin ia hindari itu.

Setelah Gavin duduk di sebelah Arif, banyak sekali siswi-siswi yang mencuri pandang kepadanya. Tatapan mereka benar-benar mengatakan bahwa mereka sangat kagum kepadanya. Emang ya kalo cowok tampan tuh pasti diliatin terus! batin Gavin.

Meskipun banyak siswi-siswi yang terang-terangan menatapnya, entah mengapa Gavin tak tertarik menatap mereka balik, ia justru sibuk menatap cewek yang berada di meja sebrang kirinya.

Mutia yang melihat Naysa terus menunduk, menyenggol lengan Naysa. "Nay, muridnya ganteng banget!!"desis Mutia pelan.

Naysa menoleh menatap Mutia, ia berusaha menutupi wajahnya dengan buku catatan miliknya. Ia sadar bahwa cowok aneh itu tengah menatapnya.

"Mut, lo jangan geser-geser ya, tutupin gue terus ya!"ujar Naysa.

Dahi Mutia berkerut, "Emang kenapa?"

"Gapapa, tutupin ya Mut. Plis!"Mutia menghela nafas, ia mengangguk, saat Mutia memutar kepalanya kembali menghadap ke depan, ia terkejut karena tiba-tiba Gavin sudah ada di depannya.

Mutia gugup dibuatnya, ia tersenyum ragu, "Eh, hai!"sapa Mutia.

Gavin membalasnya dengan senyuman, sedangkan Naysa, ia sudah tak nyaman dibuatnya. Lagipula kenapa si cowok aneh ini tiba-tiba ada di depannya sih?

"Eh, ketemu lagi!"ujar Gavin riang sambil menatap Naysa. Naysa memutar bola matanya.

"Apaan sih!"balas Naysa ketus.

"Jangan ketus-ketus gitu dong. Lo itu harus ramah sama murid baru kaya gue gini."

Naysa menjulurkan lidahnya dengan muka jijik, ia menatap Gavin tajam. "Ga usah so akrab deh. Kenal aja ngga!"

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang