{SELAMAT MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT♡}
***
"Aku malu ah."ucap Mutia pelan sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.
Naysa mengamati Mutia dalam-dalam, lalu tersenyum penuh arti. "Jadi, cowok mana nih Mut? Kelas berapa? Ganteng apa nggak?"tanya Naysa bertubi-tubi.
"Eh tar dulu Nay,"Eva menatap Naysa. "Lo ngomongnya pake 'lo gue' aja lah. Lebih enak didenger. Kalo pake 'aku kamu' radak nggak pantes sama muka lho yang jutek kaya gitu."
Naysa dengan refleks berdiri lalu berjalan menuju depan cermin yang ada di kamar Eva. Ia pun mencoba berbicara menggunakan kata 'aku kamu' lalu ia berganti menggantinya dengan kata 'lo gue'. Dan ternyata Naysa menyadari bahwa dirinya memang lebih nyaman dengan menggunakan kata 'lo gue'. Sejujurnya, Naysa adalah tipe orang yang pantas-pantas saja meski menggunakan dua kata tadi.
Naysa berbalik badan. "ya juga ya." Eva mengangguk, "Gue juga pas denger lo ngomong pake 'aku kamu', kaget Nay. Aneh aja. Tapi, yang mau gue tanyain, kenapa lo malah pake kata itu, padahal lo sendiri kurang nyaman gunainnya?"
Mata Naysa berputar, menatap langit-langit malam kamar Eva yang di penuhi hiasan bintang-bintang dan awan. Yang sangat cantik.
"Ngga tau juga ya, soalnya pas ketemu Mutia, dia ngomongnya pake kata itu, jadi ya gue juga harus ngebalesnya kayak gitu. Biar sopan aja sih."
Eva dan Mutia hanya membulatkan bibir.
Pintu kamar Eva di ketuk dari luar. Eva berdiri, ternyata asisten rumah tangganya membawakan makanan, minuman, dan banyak cemilan. Tak tanggung-tanggung, yang membawa nampan ada 3 orang. Benar-benar orang kaya!
"Nih di makan, kalian pasti pada laper kan?"Eva mengambil nampan yang berisi 3 piring spaghetti, selain itu, ada juga dessert Mousse dan juga minumannya, yaitu es lemon dengan potongan lemon yang di taruh di pinggiran gelasnya. Mantap!
"Makasih bi."ucap Eva kepada para asisten rumah tangganya. Ketiga ART itu mengangguk lalu keluar dari kamar Eva.
"Mantap banget nih Va!"ujar Mutia antusias, lalu ia mengambil piring yang berisi spghetty dan mulai melahapnya.
"Di makan Nay."ucap Eva kepasa Naysa. Eva juga mengambil satu piring spaghetti, tak lupa ia juga menambahkan sedikit bumbu pedas diatasnya.
Naysa mengangguk, lalu ia juga mengambil piring yang tersisa dan mulai menyantapnya. Di sela-sela makan, Naysa mulai menanyakan pertanyaan kepada Mutia. Pertanyaan tentang asmara Mutia yang belum sempat terjawab tadi.
"Mut, jadi gimana kisah cinta lo, gue pengen denger nih?"Mutia yang tengah mengunyah makanannya seketika tersedak mendengar pertanyaan dari Naysa. Ia menaruh piring miliknya lalu memalingkan wajah.
"Ih, malah buang muka."
Eva berdehem, "Kalo Mutia ga mau cerita, biar gue yang cerita aja deh."
"JANGANN!!"Mutia berteriak.
"Kenapa?"tanya Naysa mulai penasaran.
Mutia menunduk. "Malu."
Eva berdecak. "Cepetan cerita. Ga usah sok malu kaya gitu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship
RomanceKarena, pada akhirnya semua akan menemukan pelengkap hatinya masing-masing. Yang tak hanya melengkapi hati juga hidupnya nanti. Tapi juga melengkapi semua kekurangan yang ada dalam diri. **** Tentang hubungan yang rumit, yang tidak pernah terduga da...