20. Best Friend (2)

38 24 3
                                    

{SELAMAT MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT♡}

****

Setelah cukup bercerita, Eva mengajak Naysa dan Mutia untuk pergi ke mall. Melepaskan penat dan berusaha mengalihkan pikiran Eva dari kejadian di bengkel, saat bertemu Roy.

Naysa mengikutinya, namun, ada yang membuat Naysa bimbang. Sekarang sepertinya ada acara, namun acara apa, ya? Naysa lupa. Ponsel Naysa juga mati, semalam ia lupa men-charger nya.

Mereka pergi ke mall berjalan kaki, karena kebetulan mall nya berada tak jauh dari cafe milik Eva.

Sambil berjalan, Naysa coba mengingat hari ini ada acara apa. Ingatan Naysa kadang suka melemah begitu saja. Naysa coba mengingat-ingat, tapi tetap tak bisa di ingat. Naysa akhirnya menyerah dan melupakan itu semua.

"Eva, kita jangan ke mall deh, aku ga bawa uang!" Mutia berbisik kepada Eva.

"Tenang aja, semuanya gue yang bayar!" Eva memberi tahu.

"Eh beneran nih Va? Kalo beneran aku mau beliin ibu kue yang enak ya!" ucap Mutia antusias.

Eva mengangguk, ia berjalan ke sebelah Nayla yang tampak diam saja. Eva menyenggol bahu Nayla pelan. "Kenapa Nay? Ko diem aja,"

Nayla kaget karena Eva sudah ada di sebelahnya, setau Naysa, tadi Mutia dan Eva sudah berjalan di depan Naysa.

"Nggak," Naysa menggaruk lehernya. "Oh iya Va, ke mall nya jangan lama-lama ya. Gue ga bawa uang banyak. Cuman bawa 200 ribu doang hehe," Naysa tersenyum kikuk.

"Tenang aja, biar semuanya dari gue." Eva tersenyum lebar. Manis sekali.

"Lo ga se dingin pas awal gue kenal haha,"

Eva terdiam, dia mencantumkan mulutnya, entah kenapa akhir-akhir ini memang Eva sangat boros berbicara. "Ah, lo mah," Eva melangkah ke depan.

Naysa menggelengkan kepalanya. Sekarang sudah pukul 17.00, sudah cukup petang.

Menghela nafas panjang, Naysa berjalan cepat menyusul Eva dan Mutia yang sudah masuk ke dalam mall.

Naysa dan Eva masih memakai rok sekolah, hanya saja atasannya mereka balut dengan jaket.

***
Naysa, Eva dan Mutia berjalan bersisian. Dengan formasi, Eva di tengah, Naysa di kanan dan Mutia di kiri.

"Eh, itu lucu banget sepatunya!" Mutia menunjuk sebuah sepatu yang cukup unik, warnanya juga sangat lucu.

Mutia menghampiri sepatu yang ia sebut lucu tadi. "Liat deh, lucu kan? Lucu dong!"

Mutia melihat harga yang tertera di sepatu tersebut. Bahunya serasa lemas, mukanya sangat masam. "Kita cari tempat lain deh, harganya mahal,"

Eva menarik tangan Mutia. "Ambil aja mut,"

Mutia menggelengkan kepalanya. "Mahal banget Va,"

Naysa mengambil sepatu tadi, "Warna kaya gini, kayaknya jarang ada deh mut, kalo ga lo ambil sekarang, mungkin..."

"Beberapa detik lagi juga ada yang ngambil," Eva menambahi.

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang