18. Terbiasa

49 24 6
                                    

{SELAMAT MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT♡}

"Cinta datang karena terbiasa, tapi ko aku sudah terbiasa tapi belum Cinta ya?"
-NZ-

****

Kembali menjalani hari seperti biasa, Sudah hampir dua minggu yang lalu saat Naysa mengunjungi rumah nenek Regan. Bingkisan yang diberikan nenek Risa kala itupun belum dibuka Sama sekali oleh Naysa. Bukan, bukan karena lupa. Lagi pula mana mungkin Naysa bisa melupakan suatu hal yang berhubungan dengan Regan.

Di Sekolah, Naysa beraktivitas seperti biasa.  Mungkin bedanya kali ini, banyak sekali hal-hal yang membuat Naysa terbiasa oleh nya. Setiap pagi, saat Naysa baru menginjakkan kakinya di ruang kelas, pasti sudah ada Gavin yang selalu membawa bekal dengan menu berbeda setiap harinya untuk Naysa. Kebiasaan itu Sama seperti yang Eva alami, hanya bedanya, Naysa menerima bekal itu langsung dari tangan ke tangan tanpa perantara.

Memasuki ruang kelas, Naysa menghela napas panjang. Benar saja, sudah ada Gavin dan bekal makanan yang setia mendampinginya.

Naysa melangkah menuju bangku tempat duduknya. Gavin mendekatkan diri dan duduk di samping Naysa. Di kursi tempat Mutia.

"Nasi Goreng Seafood dan kerupuk udang." Gavin menyerahkan kotak bekal berwarna ungu itu kepada Naysa sambil mengangkat kedua alisnya. 

Naysa memijit dahinya. "Gavin, gue kan udah bilang, ga usah bawain gue makanan lagi."

"Terima dong Nay, atau ngga kita makan berdua aja, gimana?"

Mata Naysa membulat. "Apaan sih, jangan aneh-aneh deh. Udah sana balik lagi ke bangku lo!" Ucap Naysa lugas.

Gavin tak menurut. Ia tetap berada di kursi Mutia. "Lo udah punya pacar belum sih Nay?"

Naysa menoleh. "Kalo punya kenapa? dan kalo ga punya kenapa?"

Gavin menggelengkan kepalanya. "Ya gapapa sih, kalo belum kan gue mau memaksakan diri."

Naysa memutar bola matanya jengah. "Lo itu baru kenal sama gue kurang lebih baru 2 minggu lo. Kenapa so akrab gitu sih?"

"Dan sudah sebanyak 6 kali gue nembak lo dan selalu lo tolak." Gavin menambahkan.

"Ya makanya lebih baik lo nyerah aja deh. Gue ga bakal cinta sama lo. Usaha lo tuh percuma."

"Ya jangan mematahkan semangat gue juga dong Nay."

"Ya makanya sekarang lo nyerah aja."

Gavin menatap Naysa dalam-dalam. "Lo tau ga istilah cinta datang karena terbiasa? Dan gue yakin, istilah itu bakal kejadian sama lo. Lo bakal cinta sama gue karena udah terbiasa." Ujar Gavin dengan tingkat kepedean yang begitu tinggi.

"Cinta datang karena terbiasa, kalo gue udah terbiasa sama lo tapi belum cinta, gimana?"

"Bakal gue usahain biar lo cinta sama gue!" Kata Gavin sambil menatap mata Naysa dalam. Ia bangkit dari kursinya dan mengelus puncak kepala Naysa."Jangan lupa di makan, enak lho!"

***
Saat jam pelajaran mulai, semua siswa mendengarkan dan mempahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Mutia menyenggol lengan Naysa membuat Naysa yang tengah mencatat tugas menoleh ke arahnya.

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang