S2 (35)

452 66 35
                                    

CW⚠️‼️
kissing
harap bijak dalam membaca!

.


Sesampainya dirumah Ryujin, Beomgyu langsung masuk aja ke dalam rumahnya.
Emang lagi sepi entah semuanya pada kemana Beomgyu ga perduli juga. Beomgyu langsung ke kamar Ryujin.

"Jin?" Panggil Beomgyu sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk aja Gyu."

Beomgyu membuka pintu kamar Ryujin, gelap ini dia mau ngapain sih? Segala lampu mati, jendela ditutup cuma nyalahin lampu tidur doang mana jelas.

"Ini kenapa gelap?"

Beomgyu membuka jendela kamar Ryujin agar cahaya masuk ke dalam.
Ketika ingin berbalik, Beomgyu dikagetkan dengan tangan yang melingkar di perutnya.
Ryujin memeluknya sembari mengatakan aku suka kamu.

Beomgyu melepaskan tangan Ryujin,

"Lepas. Gua risih sama kelakuan lu."

"Gyu.. kamu gabisa gitu? Liat aku aja jangan yang lain?"

"Maksud lu apa sih?"

"Gua suka sama lu Gyu. Gua suka!"

"Maaf tapi gua ga suka sama lu Jin. Jangan paksa gua atau Nana untuk pisah karena ga bakal mempan."

"Beomgyu Nana itu ga suka ama lu! Dia itu suka nya sama Hangyul."

Beomgyu sudah muak dengan perkataan Ryujin.

"Lu gila?"

"Ya kenapa?"

"Mending lu telpon pihak RSJ bukan gua. Karena gua bukan dokter jiwa apalagi dokter cinta."

"Lu telpon gua kesini cuma buat itu doang? Lu tau ga? lu itu udah buang-buang waktu gua sama Nana. Gara-gara lu gua harus ninggalin dia sendirian di mall. Entah apa yang lu pikirin selama ini Jin. Gua risih sama lu yang kadang manja ke gua, bersikap berlebihan dan apapun itu. Gua ga suka sama lu, GUA GA SUKA SAMA LU."

Beomgyu menekan ucapan yang terakhir.

Beomgyu melepas tangan Ryujin paksa. Ryujin ga berani natap Beomgyu, entah itu malu atau takut.

"Gua balik."

Ketika Beomgyu ingin melangkah, tangis Ryujin pecah seketika.
Beomgyu pun mengurungkan niatnya untuk pergi. Beomgyu berbalik ke belakang, membawa Ryujin duduk di kasurnya.
Suasana hening yang tercipta membuat keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Ryujin mendekati Beomgyu yang duduk dipinggir kasur,

"Kamu ga—"

"Bisa diem ga?" Kata Beomgyu dingin, wajahnya menunjukkan ekspresi tidak suka.

Ryujin yang melihat pun merasa sesuatu melesat begitu cepat di dadanya.

Beomgyu benci dia.

"Kamu tau? Sebenernya aku juga gamau lakuin cara ini. Tapi.."

Ryujin semakin mendekat ke Beomgyu.

"Bisa ga sih? Kamu liat aku aja. Aku yang selalu ada disamping kamu. Kenapa kamu pilih dia yang jelas udah masa lalu?" Kata Ryujin dengan suara yang bergetar.

"Karena gua masih suka sama dia. Lu ga berhak atur-atur gua mau deket sama siapa. Kita cuma sebatas teman! Ga lebih."

Ryujin mendengus kesal mendengar nya. Nana lagi Nana lagi. Apa sih yang bikin dia itu jadi prioritas?

Cakep? Cakepan gua kali.
Akademik oke non-akademik juga gua oke.
Tapi kenapa Beomgyu harus milih dia.

"Gua balik. Pacar gua pasti udah nungguin."

LDR; Choi Beomgyu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang